Ular piton sepanjang 7 meter di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), mati ditebas warga usai memangsa anak sapi. Perut ular piton tersebut juga dibelah warga untuk mengeluarkan anak sapi yang dimangsanya.
Ular piton tersebut ditemukan warga di semak-semak hutan Desa Ratte, Kecamatan Tutar, Polman pada Selasa (5/3) sekitar pukul 09.00 Wita. Warga bernama Jamaluddin awalnya menduga anak sapinya dimangsa oleh ular piton pada Senin (4/3) sore.
"Waktu magrib mau beri makan dan minum sapi di kebun, ternyata anak sapinya sudah tidak ada, yang punya kebun curiga karena melihat ada tanda-tanda bekas ular menuju hutan," ujar warga setempat bernama Abdul Rauf kepada wartawan, Rabu (6/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rauf mengatakan, Jamaluddin kemudian melaporkan ke warga bahwa anak sapinya hilang dimangsa ular piton. Warga lalu melakukan pencarian dengan mengikuti jejak ular tersebut ke dalam hutan keesokan harinya.
"Warga ramai-ramai mencari di semak-semak, akhirnya kedapatan itu (ular)," ungkap Rauf.
Ular piton tersebut sempat menyerang karena merasa terancam dengan kehadiran warga yang membabat semak belukar tempatnya bersembunyi usai menelan anak sapi. Warga lalu mengambil tali untuk menangkap ular tersebut.
"Warga langsung ambil tali baru diikat pada ujung kayu. Setelah itu kepala ular diikat kemudian ditarik. Ada warga yang menarik tali, selebihnya melumpuhkan ular menggunakan parang," bebernya.
Perut Ular Piton Dibelah
Setelah dilumpuhkan, warga kemudian membelah perut ular tersebut menggunakan parang. Hal ini karena warga ingin memastikan keberadaan anak sapi yang telah hilang.
"Langsung dibelah perutnya (ular) untuk memastikan itu anak sapi di dalam," terang Rauf.
Selanjutnya warga mengeluarkan anak sapi yang telah mati tersebut, lalu dikubur. Sementara bangkai ular ditinggalkan di lokasi penemuan.
"Kalau sapinya ditanam, kalau bangkai ularnya masih di lokasi," tutur Rauf.
Menurut Rauf, kemunculan ular tersebut sempat membuat resah warga. Pasalnya lokasi penemuan ular dekat dengan permukiman.
"Kekhawatiran warga karena dekat dengan kampung, sekitar 600 meter dari pemukiman, dekat dengan lapangan bola," pungkasnya.
(hsr/hsr)