4 Sifat Wajib Para Rasul yang Perlu Diketahui dan Diteladani

4 Sifat Wajib Para Rasul yang Perlu Diketahui dan Diteladani

Irmalasari - detikSulsel
Selasa, 05 Mar 2024 23:00 WIB
Kisah Nabi Khidir dan hikmah ceritanya untuk dijadikan teladan anak
Ilustrasi sifat wajib para rasul (Foto: Getty Images/iStockphoto/rudall30)
Makassar -

Para rasul memiliki beberapa sifat wajib dalam menjalankan tugas dari Allah SWT sebagai pemberi petunjuk bagi manusia. Lantas, apa saja sifat wajib para rasul?

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas V SD yang diterbitkan oleh Kemendikbud RI, rasul adalah orang yang mendapat wahyu dari Allah dan disampaikan kepada umatnya. Salah satu tugas para Rasul adalah memberikan contoh-contoh perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Allah SWT berfirman:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا

Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (Surah al-Ahzab ayat 21)

ADVERTISEMENT

Sifat-sifat wajib yang melekat dalam diri rasul ini merupakan bentuk kebenaran sebagai utusan Tuhan. Berikut sifat-sifat wajib yang melekat pada diri para rasul lengkap dengan sifat jaiz dan mustahilnya. Yuk, simak selengkapnya!

Sifat Wajib Para Rasul

Masih dari buku yang sama, sifat wajib bagi para rasul itu ada empat, yakni sidik, amanah, tabligh, dan fatanah.

1. Sidik

Sidik artinya selalu jujur dan benar. Semua yang disampaikan oleh rasul adalah benar karena hal tersebut berasal dari wahyu Allah SWT. Para rasul selalu menyampaikan kebenaran dengan jujur walaupun tantangannya sangat berat.

Allah SWT berfirman:

وَمَا أَتْكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا لَهُكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Artinya: "Apa yang diberikan rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat keras hukumannya." (Surah aal-Hasyr ayat 7)

2. Amanah

Amanah artinya dapat dipercaya. Para rasul dipercaya oleh Allah untuk menyampaikan risalah yang benar. Mereka menerima perintah dari Allah dengan penuh tanggung jawab tidak mengurangi atau menambah apa yang telah diwahyukan kepada mereka.

Hal ini dijelaskan dalam Qur'an surah asy-Syu'ara ayat 143. Allah SWT berfirman:

لا إِنِّي لَكُمْ رَسُوْلُ أَمِينٌ

Artinya: "Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu."

3. Tabligh

Tablig artinya menyampaikan. Rasul selalu menyampaikan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT. Tidak ada satupun ayat atau wahyu yang disembunyikan oleh mereka.

Meskipun dalam penyampaian wahyu tersebut, para rasul mendapat perlawanan dari umatnya namun mereka tidak pernah gentar menghadapinya. Dalam Al-Qur'an surah al-Ahzab ayat 39, Allah SWT berfirman:

الَّذِينَ يُبَلِّغُوْنَ رِسُلْتِ اللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلَّا اللَّهُ وَكَفَى بِاللَّهِ حَسِيبًا

Artinya: "(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan."

4 Fatanah

Fatanah artinya memiliki kecerdasan yang tinggi. Para rasul telah dibekali kecerdasan dan kemampuan yang hebat oleh Allah untuk menghadapi umatnya. Hal ini disebutkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an surah al-An'am ayat 83.

وَتِلْكَ حُجَّتُنَا أَتَيْنَهَا إِبْرَهِيمَ عَلَى قَوْمِهِ تَرْفَعُ دَرَجْتٍ مَنْ نَّشَاءُ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيم عَلِيمٌ

Artinya: "Dan Itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui."

Sifat Jaiz Rasul

Sifat jaiz adalah sifat yang boleh terjadi pada diri seorang rasul. Sifat jaiz yang boleh dilakukan oleh para rasul hanya satu yakni al-'aradhul basyariyah.

Al-'aradhul basyariyah adalah sifat-sifat yang sama dengan manusia pada umumya, yaitu makan, minum, haus, sakit, lapar, sedih, senang, beristri, dan sebagainya. Kendati demikian, sifat-sifat tersebut tidak mengurangi atau menurunkan derajat seorang rasul.

Hal ini disampaikan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an surah al-Mu'minun ayat 33.

مَا هُذَا إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يَأْكُلُ مِمَّا تَأْكُلُونَ مِنْهُ وَيَشْرَبُ مِمَّا تَشْرَبُونَ

Artinya: "(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan apa yang kamu makan, dan dia minum apa yang kamu minum."

Sifat Mustahil Para Rasul

Selain sifat wajib, terdapat juga sifat mustahil yang dimiliki oleh para rasul. Sifat mustahil tersebut yakni kizib, khianat, al-kitman, dan al-baladah.

1. Kizib (bohong/dusta)

Rasul utusan Allah SWT tidak mungkin berbohong atau berdusta. Hal tersebut dikarenakan apa yang disampaikan oleh mereka adalah kebenaran, baik perkataan maupun perbuatan.

Hal ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an surah an-Najm ayat 2-4.

مَا ضَلَّ صَاحِبَكُمْ وَمَا غَوْى . وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى . إِنْ هُوَ أَلَا يوحى وَحْيَ

Artinya: "Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)."

2.Khianat (perbuatan yang bertentangan dengan janji)

Para rasul tidak mungkin berkhianat terhadap apa yang diperintahkan oleh Allah kepadanya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surah al-An'am ayat 106,

اتَّبِعْ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ

Artinya: "Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu; tidak ada Tuhan selain dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik."

3. Al-Kitman (menyembunyikan)

Rasul yang telah diutus oleh Allah SWT tidak mungkin menyembunyikan kebenaran yang diperintahkan Allah SWT. Dalam Al-Quran surah al-Baqarah ayat 174, Allah SWT berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُوْنَ مَا أَنزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتٰبِ وَيَشْتَرُوْنَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَبِكَ مَا يَأْكُلُوْنَ فِي بُطُونِهِمْ إِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيمَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ الِيمُ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu al-Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak akan menyucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih."

4. Al-Baladah (bodoh)

Al-baladah adalah lawan kata dari fatanah. Rasul utusan Allah SWT tentu tidak bodoh. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surah al-A'raf ayat 199 yang berbunyi:

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

Artinya: "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh."

Nah, itulah tadi sifat-sifat wajib yang ada dalam diri seorang rasul lengkap dengan sifat musthali dan sifat jaiznya. Semoga bermanfaat ya, detikers!




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads