Renungan Harian Katolik 2 Maret 2024 Lengkap dengan Bacaan Injilnya

Renungan Harian Katolik 2 Maret 2024 Lengkap dengan Bacaan Injilnya

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Sabtu, 02 Mar 2024 05:00 WIB
Ibadah Malam Misa Natal di Gereja Katolik Santo Fransiskus Assisi Makassar.
Ilustrasi renungan harian Katolik 2 Maret 2024. (Foto: Rasmilawanti/detikSulsel)
Makassar -

Umat Katolik setiap hari melakukan ibadah dengan membaca renungan. Lantas, apa bacaan renungan harian Katolik hari ini, Sabtu 2 Maret 2024?

Dikutip dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender Liturgi, Sabtu 2 Maret 2024 merupakan Hari Biasa Pekan II Prapaskah Hari Sabtu Imam. Pada hari ini umat kristiani akan membaca Renungan Katolik dan Kitab Injil.

Adapun bacaan Injil pada hari ini, yakni Mikha 7:14-15,18-20; Mazmur 103:1-2,3-4,9-10,11-12; Lukas 15:1-3.11-32. BcO Keluaran 20:1-17. Warna liturgi yang digunakan pada Hari Biasa Pekan II Prapaskah Hari Sabtu Imam adalah warna ungu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut Bacaan Injil dan Renungan Katolik hari ini, 2 Maret 2024 yang dikutip dari situs Iman Katolik dan Yayasan Lembaga SABDA.

Bacaan Pertama Mikha 7:14-15,18-20

Gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri, yang terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka makan rumput di Basan dan di Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir, perlihatkanlah kepada kami keajaiban-keajaiban!

ADVERTISEMENT

Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham seperti yang telah Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!

Bacaan Tanggapan Mazmur 103:1-2,3-4,9-10,11-12

Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!

Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,

Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,

Tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.

Bacaan Injil Lukas 15:1-3.11-32

Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:

Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.

Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.

Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.

Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.

Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.

Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.

Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.

Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.

Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."

Renungan Harian Katolik 2 Maret 2024

Berikut Renungan Katolik hari ini 2 Maret 2024 berjudul "Pemeran di Balik Layar":

Seorang ibu mengundang pak pendeta berkhotbah di rumahnya. Di sana berkumpul 20 pemuda berandalan. Usai berkhotbah, semua bertobat. "Anda luar biasa, " puji rekannya "Kau salah, " ucap beliau, "yang luar biasa adalah ibu pemilik rumah." Selama 3 bulan setiap akhir pekan si ibu mengundang pemuda-pemuda itu makan di rumahnya. Lama-kelamaan mereka merasakan kehangatan. Tidak heran saat Injil disampaikan, mereka mau menerima. Rupanya, ada pemeran di balik layar.

Petrus dan Paulus, keduanya sosok penginjil luar biasa. Usai Petrus berkhotbah, 3.000 orang bertobat (Kis. 2:41). Demikian juga Paulus, sangat banyak jiwa dibawanya mengenal Kristus. Tidak hanya orang Yahudi, tetapi juga bangsa-bangsa lain (1Kor. 9:20-21). Faktanya, kesuksesan Petrus dan Paulus tidak lepas dari pemeran di balik layar. Petrus mungkin tidak tampil jika Andreas, saudaranya, tidak membawanya kepada Yesus (Yoh. 1:41-42). Sementara Paulus, kiprahnya ialah atas bantuan Barnabas. Memang, Paulus sudah bertobat sesudah dilawat secara pribadi oleh Yesus (Kis. 9:3-6). Si penganiaya jemaat menjadi penginjil. Namun, masa lalu Paulus tidak serta-merta dapat terlupakan. Murid-murid semua ketakutan kepadanya. Barnabas meyakinkan murid-murid jika Paulus sungguh-sungguh bertobat (ay. 27). Alhasil, mereka dapat menerima Paulus. Barnabas membuka pintu penginjilan bagi Paulus.

Hampir setiap kesuksesan muncul dikarenakan jasa pemeran di balik layar. Tampaknya bantuan mereka sederhana, tetapi jika tanpa orang-orang itu, keberhasilan tidak mungkin dapat digenggam. Apabila kesuksesan sekarang kita raih, jangan lupakan para pemeran di balik layar.

Di saat sudah berjaya, jangan lupakan orang-orang yang pernah berjaasa.

Itulah renungan harian Katolik 2 Maret 2024 lengkap dengan bacaan injilnya. Semoga membantu, detikers.




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads