Mengenal Perhimpunan Indonesia: Sejarah, Pendiri, dan Tujuan

Mengenal Perhimpunan Indonesia: Sejarah, Pendiri, dan Tujuan

Ahmad Ardiansyah - detikSulsel
Senin, 26 Feb 2024 10:30 WIB
indische vereeniging atau Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia atau Indische Vereeniging (Foto: Doc. kemdikbud.go.id)
Makassar -

Jauh sebelum kemerdekaan diraih, rakyat Indonesia sudah mulai membentuk berbagai organisasi pergerakan nasional. Salah satu organisasi tersebut yaitu Perhimpunan Indonesia.

Organisasi-organisasi pergerakan nasional tersebut berupaya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan berbagai cara. Mereka melakukan upaya diplomasi hingga perlawanan fisik.

Dikutip dari jurnal Universitas Jambi yang berjudul Peran Organisasi Perhimpunan Indonesia dalam Upaya Mencapai Kemerdekaan di Belanda, perhimpunan Indonesia merupakan salah satu organisasi pergerakan nasional pertama yang digagas oleh para pelajar Indonesia di Belanda pada tahun 1908.(1) Organisasi ini menjadi pelopor kemerdekaan Indonesia di kancah internasional dan pemicu terbentuknya organisasi pergerakan nasional lainnya.(2)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, bagaimana sejarah, pendiri, dan tujuan dari Perhimpunan Indonesia? Bagi detikers yang ingin mengetahui lebih jauh tentang organisasi ini, simak berikut ini ulasan lengkapnya!

Sejarah Perhimpunan Indonesia

Pada mulanya, kedatangan para pelajar Indonesia di Belanda tidak dilandasi oleh tujuan politik. Mereka meninggalkan tanah air semata-mata untuk menimba ilmu dan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Belanda.

ADVERTISEMENT

Hal tersebut disebabkan oleh ketiadaan universitas atau perguruan tinggi di Indonesia pada awal abad ke-20. Para pelajar yang telah menyelesaikan pendidikan menengah atas seperti AMS, HBS, dan sekolah setingkat lainnya pada saat itu tidak memiliki pilihan lain selain melanjutkan studi mereka di Belanda.

Para pelajar Indonesia yang mengenyam pendidikan di Belanda memiliki hubungan persaudaraan yang erat tanpa memandang suku dan ras. Sifat inilah yang mendorong mereka untuk sering mengadakan perkumpulan dan membahas cita-cita nasional negara merdeka.

Meskipun berasal dari fakultas yang berbeda dengan pengetahuan yang beragam, para mahasiswa Indonesia di Belanda memiliki semangat untuk mempelajari pengetahuan yang lebih luas tentang negara kebangsaan mereka. Mereka mendapatkan pengetahuan ini dari buku-buku di perpustakaan tempat mereka belajar, yang kemudian menumbuhkan rasa nasionalisme di dalam diri mereka.

Seiring dengan bertambahnya jumlah pelajar Indonesia dan dibutuhkannya sebuah wadah kebersamaan dan saling membantu antar sesama, pada 1908 terbentuklah organisasi di Belanda bernama Indische Vereeniging yang diprakarsai oleh Soetan Casajangan. Pada tahun yang sama, organisasi pergerakan nasional yang diinisiasi pelajar Indonesia juga terbentuk yaitu Budi Utomo.

Indische Vereeniging pada awalnya bergerak di bidang sosial karena dilarang oleh pemerintahan Belanda untuk para mahasiswa mendirikan organisasi yang bersifat politik. Pengawasan terhadap pergerakan politik yang ada di Belanda maupun di Indonesia saat itu juga masih ketat. Hal ini membuat para mahasiswa masih belum berani untuk bergerak di bidang politik.

Perubahan Arah Gerakan Perhimpunan Indonesia dari Sosial ke Politik

Sejak tahun 1919, jurang pemisah antara kepentingan penjajah dan Nasionalis semakin lebar. Sentimen anti-kolonialisme dan imperialisme meningkat pesat, memperkuat perjuangan untuk kemerdekaan. Salah satu bentuk penolakan terhadap kolonialisme adalah upaya menghilangkan nama-nama yang berbau kolonial.

Akhirnya di tahun 1922, organisasi ini kemudian berubah nama dari Indische Vereeniging menjadi Indonesische Vereeniging. Perubahan nama ini dilakukan sebagai upaya menghilangkan nama-nama yang berbau kolonial. Namun karena para masasiwa menganggap nama tersebut masih mengandung makna kolonial, maka di tahun 1925 nama organisasi tersebut kembali diubah dengan bahasa Nasional menjadi Perhimpunan Indonesia.

Perubahan nama ini dianggap sebagai batas arah perjuangan yang pada mulanya menempuh jalan sosial yang berubah arah menjadi jalan pergerakan politik. Meskipun perubahan nama tersebut baru dilakukan pada tahun 1922, sifat perjuangan para mahasiswa Indonesia di negeri Belanda sebenarnya sejak dulu telah menggunakan taktik politik.

Jadi Organisasi Pertama yang Pakai Istilah 'Indonesia'

Perubahan nama Indische Vereeniging menjadi Indonesische Vereeniging, kemudian berubah lagi menjadi Perhimpunan Indonesia menjadikan organisasi ini sebagai organisasi pergerakan nasional pertama yang mengandung istilah 'Indonesia' di dalam namanya.

Perubahan nama ini juga mencerminkan perkembangan pemikiran dan tujuan organisasi. Dari organisasi yang fokus pada persaudaraan dan kemajuan pelajar Indonesia, menjadi organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Perhimpunan Indonesia menjadi salah satu organisasi pergerakan nasional yang paling berpengaruh di luar negeri.

Pendiri Perhimpunan Indonesia

Dikutip dari Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah FKIP UNJA, menurut Sudiyo, para pendiri Perhimpunan Indonesia (Indische Vereeniging) adalah para pelajar Indonesia, yang terdiri dari Sutan Casayangan, Sosro Kartono, Hussein Djajadiningrat, Noto Soeroto, Notodiningrat, Sumitro Kolopaking, dan dr. Apituley. Sutan Casayangan, seorang mahasiswa di Sekolah Perguruan Tinggi Haarlem, terpilih sebagai ketua Indische Vereeniging dan memimpin organisasi ini dari 15 November 1908 hingga tahun 1914.

Pada tahun 1923 terpilihlah Iwa Kusuma Sumantri sebagai ketua baru Perhimpunan Indonesia. Sejak terpilihnya, terjadi pergeseran dalam sifat perjuangan Perhimpunan Indonesia. Orientasi politik organisasi semakin kuat, ditandai dengan fokus pada penolakan terhadap kolonialisme Belanda dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Salah satu puncak perjuangan politik Perhimpunan Indonesia adalah Manifesto Politik yang dikeluarkan pada tahun 1925. Manifesto ini merupakan pernyataan tegas yang menuntut kemerdekaan Indonesia dan menolak segala bentuk penjajahan. Manifesto ini dibacakan di Kongres Pemuda ke-2 di Den Haag dan mendapat respon positif dari para pemuda Indonesia di Belanda.

Tujuan Perhimpunan Indonesia

Awal dibentuknya Perhimpunan Indonesia ini bertujuan untuk mempersatukan pemikiran dan gagasan para pelajar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Organisasi ini menjadi tempat bagi para pelajar untuk saling bertukar informasi, ide, dan pengalaman tentang perjuangan kemerdekaan. Perhimpunan Indonesia turut aktif dalam berbagai kegiatan edukatif, seperti seminar, diskusi, dan penerbitan majalah, untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan para pelajar tentang perjuangan kemerdekaan.

Adapun tujuan Perhimpunan Indonesia tercantum dalam Pasal 2 Statuten (Anggaran Dasar) organisasi, yang berbunyi sebagai berikut:

"Het berorderen der gemeenschappelijke belangen der Indiers is Nederlands en het houden van voeling met Nederlandsch Indie" yang artinya memajukan kepentingan-kepentingan bersama-sama dari Indiers di negeri Belanda dan mengadakan hubungan dengan Hindia Belanda. Istilah Indiers dalam tujuan ini merujuk kepada penduduk-penduduk pribumi dari Hindia Belanda atau Indonesia.(1)

Demikian, ulasan penjelasan lengkap terkait organisasi Perhimpunan Indonesia, mulai dari sejarah hingga tujuan. Semoga menambah wawasan detikers, yah!

Referensi:

1. Jurnal Universitas Jambi 'Peran Organisasi Perhimpunan Indonesia dalam Upaya Mencapai Kemerdekaan di Belanda'
2. Jurnal Universitas Insan Cita Indonesia 'Mengenal Sejarah Organisasi Pergerakan Nasional dan Para Tokohnya'




(urw/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads