Kalimat konotasi adalah istilah yang kerap ditemui dalam pelajaran bahasa Indonesia. Untuk membantu detikers memahami materi tersebut, berikut contoh kalimat konotasi.
Kalimat konotasi merupakan rangkaian kata yang mengandung makna konotasi. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konotasi adalah tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata.
Secara sederhana, kalimat konotasi merujuk pada kalimat yang memiliki arti simbolis atau lebih dari makna harfiahnya. Jenis kalimat tersebut biasanya digunakan dalam puisi, cerpen, dan jenis karya sastra lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah untuk lebih jelasnya, simak beberapa contoh kalimat konotasi beserta maknanya di bawah ini.
Contoh Kalimat Konotasi dan Maknanya
- "Wanita itu memiliki senyum seperti matahari terbit setelah hujan."
Makna: Wanita itu memiliki senyum yang cerah. - "Ruangannya terasa seperti penjara yang gelap dan menyedihkan."
Makna: Ruangan yang memberikan kesan yang suram dan menyedihkan. - "Fulan dijadikan kambing hitam oleh temannya sendiri."
Makna: Fulan difitnah dan dijadikan sebagai tersangka untuk untuk hal yang tidak dia lakukan. - "Pertemuan terakhir mereka dipenuhi dengan rasa nostalgia dan sedih."Makna: Pertemuan tersebut memberikan perasaan nostalgia dan kesedihan, menunjukkan adanya hubungan yang berakhir dengan kesan emosional.
- "Ceritanya yang lucu membuat seluruh ruangan pecah dalam tawa."
Makna: Cerita tersebut sangat lucu sehingga semua orang di ruangan tertawa dengan keras, memberikan suasana yang ceria dan menyenangkan. - "Sesungguhnya dikalangan akademisi fakultas teknik, khususnya jurusan arsitektur di Indonesia, ia menjadi bintang dan bahan perbincangan."Makna: Dia memiliki memiliki banyak kelebihan dan prestasi.
- "Awasilah anak itu karena ia panjang tangan."
Makna: Anak tersebut suka mencuri. - "Ardian berhasil menyunting Susanti, bunga desa itu.
Makna: Bunga desa yang dimaksud adalah makna kiasan dari perempuan yang dianggap paling cantik di desa. - Wahai pemuda, singsingkan lengan bajumu untuk mengisi kemerdekaan.Makna: Singsingkan lengan bajumu merupakan konotasi yang artinya adalah bersiap-siap untuk mengisi kemerdekaan.
- "Dia memiliki sifat seperti malaikat."
Makna: Malaikat dalam kalimat tersebut memiliki sifat yang sangat baik, tulus, lembut dan menjadi pelindung bagi orang sekitarnya. - "Meski Rauf adalah anak semata wayang tetapi ia sama sekali tidak dimanjakan oleh kedua orang tuanya"
Makna: Semata wayang mengandung makna konotasi yang berarti adalah anak tunggal atau anak satu-satunya. - "Pak Budi dianggap sebagai orang pintar di desanya."
Makna: Kata pintar memiliki makna konotasi mampu mengatasi hal-hal yang berbau gaib. - "Rumahnya seperti sarang cinta yang hangat di tengah hujan deras."
Makna: Dia memiliki rumah yang penuh kehangatan dan perlindungan di dalamnya, tidak hanya sebagai struktur fisik tempat tinggal. - "Seluruh pemuda mengagumi bunga desa yang terkenal dengan kebaikan hatinya."Makna: Kata bunga desa mengandung makna konotasi yang dapat diartikan sebagai perempuan paling cantik.
- "Taman bunga ini adalah surga kecil yang memancarkan keindahan alam."
Makna: Surga kecil memberikan kesan sebagai tempat yang sangat indah dan menawarkan kecantikan alam. - "Perjalanan itu terasa seperti mimpi buruk dengan banyak kendala."Makna: Mimpi buruk memiliki arti sebagai suatu hal yang sulit dan penuh dengan kendala.
- "Sulaiman jatuh di pinggir jalan karena kakinya tersentuh pada batu."
Makna: Tersentuh pada batu artinya tersandung batu. - "Benny orang yang pandai bersilat lidah."Makna: Benny adalah orang yang pandai berbicara dan pandai mencari alasan.
- "Sarah angkat kaki dari rumah ibunya."
Makna: Sarah pergi dan tidak tinggal lagi di rumah ibunya. - "Agus memiliki sifat seperti malaikat."
Makna: Agus adalah seseorang yang memiliki hati tulus, lembut, dan menjadi pelindung bagi orang di sekitarnya. - "Dian bisa kerja di kantor tersebut karena ada orang dalam.
Makna: Dian memiliki kerabat atau kenalan yang berwenang sehingga dia bisa kerja di kantor tersebut. - "Ternyata dia adalah maling kelas kakap yang sudah insaf"
Makna: Dia adalah orang yang sangat hebat melakukan aksi pencurian. - "Dian hanya sebagai sapi perah bagi bosnya."
Makna: Dian dimanfaatkan oleh bosnya. - "Ayah selalu ringan tangan saat diminta membantu ibu mengerjakan tugas di rumah.
Makna: Ayah suka menolong ibu untuk mengerjakan tugas rumah. - "Lintah darat yang selalu datang ke rumah tetangga depan rumah saat ini tidak pernah muncul lagi."
Makna: Rentenir yang selalu datang ke rumah tetangga, tidak pernah muncul lagi. - "Perempuan itu berada di ujung jalan seperti peti es."
Makna: Perempuan itu diam di ujung jalan. - "Markhes sudah gantung sepatu dan kini berprofesi sebagai pendiri perusahaan yang memproduksi peralatan sepak bola."
Makna: Markhes sudah pensiun menjadi pemain sepak bola dan sekarang mendirikan perusahaan yang memproduksi peralatan sepak bola. - "Sudah lama aku ingin berhenti menjadi tangan kanan bos karena sangat melelahkan."
Makna: Dia ingin berhenti menjadi orang kepercayaan bosnya karena posisi itu sangat melelahkan. - "Kalimat yang dikeluarkan pemuda itu sangat makan hati, sehingga tidak perlu didengar."
Makna: Kalimat yang dikeluarkan pemuda itu membuat sakit hati bagi yang mendengarnya. - "Pelaut yang sudah banyak makan garam tidak akan khawatir apabila melihat ombak tinggi."
Makna: Pelaut yang sudah memiliki pengalaman yang banyak tidak akan khawatir menghadapi ombak tinggi.
Pengertian Kalimat Konotasi
Dilansir dari jurnal Universitas Mataram yang berjudul 'Analisis Makna Konotatif dalam Teks Novel "Cinta Suci Zahrana Karya Habiburrahman El Shirazy"' terdapat beberapa definisi konotasi yang dijelaskan oleh para ahli.
Salah satunya Harimurti yang menjelaskan bahwa konotasi adalah aspek makna sebuah kata atau sekelompok kata yang didasarkan atas perasaan atau pikiran yang timbul atau ditimbulkan pada pembicara (penulis) dan pendengar (pembaca).
Sementara menurut Chaer dkk, konotasi adalah nilai rasa positif, negatif maupun netral, makna konotasi disebut juga sebagai makna tambahan yang ada pada setiap kata.
Adapun menurut Subroto, tipe arti konotatif juga berkaitan dengan sikap positif atau negatif pada sekelompok orang. Misalnya, kata " anjing" pada sekelompok warga muslim menimbulkan konotasi yang bersifat negatif karena kalau terjilat anjing dapat membatalkan wudhunya, bagi sekelompok orang barat, kata "anjing" dapat menimbulkan konotasi positif.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat konotatif tidak hanya bergantung pada makna literal kata, tetapi juga dipengaruhi oleh perasaan, nilai-nilai, dan asosiasi budaya yang dapat berbeda di antara kelompok masyarakat.
Demikianlah contoh kalimat konotasi lengkap dengan makna dan pengertiannya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(urw/urw)