Helikopter sewaan perusahaan tambang PT Weda Bay Nickel (WBN) hilang kontak dan temukan jatuh di hutan Halmahera Tengah, Maluku Utara. Tiga orang yang terdiri dari pilot, co-pilot, dan satu orang penumpang dilaporkan tewas.
Helikopter jenis Bell 429 PK-WSW itu hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC) Bandara Cekel PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) pada Selasa (20/2) sekitar pukul 13.16 WIT. Helikopter itu kemudian ditemukan jatuh di hutan pada Rabu (21/2).
"(Helikopter) Hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC) Bandara Cekel," ujar Communications Weda Bay Project, Bilal Sau kepada detikcom, Selasa (20/2).
Dirangkum detikcom, Kamis (22/2/2024), berikut 5 fakta helikopter jatuh di hutan Halmahera Tengah hingga 3 orang tewas:
1. Helikopter Bawa Logistik Eksplorasi
Bilal Sau mengatakan helikopter tersebut digunakan untuk mengangkut logistik eksplorasi. Saat itu, ada tiga orang di atas helikopter.
"Saat kejadian, helikopter yang digunakan untuk logistik eksplorasi ini membawa tiga orang, yakni dua pilot dan satu penumpang," katanya.
Bilal mengaku pihaknya langsung berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional di Ternate. Selain itu, perusahaan juga membentuk tim untuk melakukan pencarian.
"Manajemen telah berkomunikasi dengan Badan SAR Nasional di Ternate, (perusahaan) juga membentuk tim untuk melakukan pencarian," katanya.
2. Ditemukan Serpihan Helikopter
Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman mengatakan tim ERT PT IWIP melaksanakan pencarian menggunakan helikopter PK-DAM pada Rabu (21/2). Tim berangkat dari bandara PT IWIP di kawasan Cekel Tanjung Uli pada pukul 07.00 WIT menuju areal Pinto Utara, yang merupakan titik lokasi jatuhnya helikopter.
"Pukul 09.55 WIT, helikopter PK-DAM selesai melakukan pencarian sortie 1 dan landing di PNE. Hasil pemantauan udara, terpantau secara visual adanya serpihan yang diduga berasal dari Heli Bell 429 PK-WSW," terangnya.
3. Pilot-Penumpang Tewas
Lebih lanjut Fathur menuturkan, tim SAR gabungan tiba di lokasi jatuhnya helikopter dan langsung melaksanakan proses evakuasi. Korban lalu dievakuasi ke PNE Camp dan selanjutnya dibawa menuju Bandara Cekel PT IWIP di Tanjung Uli.
"Pukul 14.05 WIT, Heli PK-DAM take off dari PNE membawa jenazah dan tiba di Bandara Cekel Tanjung Uli pada pukul 14.20 WIT," jelasnya.
Fathur mengungkap tiga korban tewas yang dievakuasi yakni penumpang bernama Umar Ali, pilot Agus Sunaryo, dan co-pilot Septian. Ketiganya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Nama-nama yang ada di pesawat heli yaitu captain pilot Agus Sunaryo, co-pilot Septian, dan penumpang Umar Ali. (Semua ditemukan dalam kondisi) meninggal," bebernya.
Simak 2 fakta lainnya di halaman berikutnya...
Simak Video "Video: Menteri PKP-Bupati Halmahera Tengah Teken MoU 1.000 Unit Rumah Subsidi"
(hsr/hsr)