Puasa Sunnah Syaban 2024: Niat, Tata Cara, hingga Keutamaannya

Puasa Sunnah Syaban 2024: Niat, Tata Cara, hingga Keutamaannya

Irmalasari - detikSulsel
Rabu, 21 Feb 2024 19:00 WIB
Hijab women and a man pray together before meals, a fast breaking meal served on a table in backyard
Ilustrasi puasa sunnah Syaban 2024 (Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto)
Makassar -

Puasa sunnah adalah salah satu amalan yang dianjurkan bagi kaum muslimin di bulan Syaban. Lantas bagaimana niat, tata cara, hukum, dan keutamaan puasa sunnah bulan Syaban?

Bulan Syaban adalah salah satu bulan yang mulia dalam Islam. Ini adalah bulan diangkatnya amal-amal manusia kepada Allah SWT, karena itu umat Islam dianjurkan untuk berpuasa.

Rasulullah SAW bersabda:

فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم -- حديث صحيح رواه أبو داود النسائي

Artinya: "Bulan Sya'ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadhan. Bulan Sya'ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa (HR Abu Dawud dan Nasa'i).(1)

ADVERTISEMENT

Nah, bagi detikers yang hendak melaksanakan puasa sunnah Syaban namun belum mengetahui niat, tata cara, hukum, dan keutamaannya, tenang saja! Berikut ulasan lengkap seputar puasa sunnah Syaban.

Yuk, cek selengkapnya!

Niat Puasa Syaban

Umat Islam yang akan melaksanakan puasa Syaban dianjurkan untuk melafalkan niat puasanya pada malam hari. Berikut lafal niat puasa Syaban:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Sya'bana lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Sya'ban esok hari karena Allah SWT."

Niat puasa Syaban memang dianjurkan dibaca pada malam hari, namun bagi detikers yang ingin berpuasa di siang hari tetapi tidak sempat melafalkannya di malam hari, maka boleh memasang niat seketika itu juga.

Kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Untuk puasa sunnah, niat boleh dilakukan di siang hari selama belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Berikut lafal niat puasa Syaban di siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati Sya'bana lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Sya'ban hari ini karena Allah SWT.(2)

Tata Cara Puasa Syaban

Tata cara puasa Syaban sama dengan puasa sunnah lainnya. Yang membedakannya hanyalah niat.

Berikut tata cara puasa sunnah Syaban:

  • Membaca niat

Niat puasa dilafalkan dalam hati dan disunahkan mengucapkannya dengan lisan.

  • Makan Sahur

Makan sahur lebih utama dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum Imsak.

  • Melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan seperti makan, minum dan semisalnya.
  • Menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Rasulullah SAW bersabda:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)

Artinya: "Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan." (HR an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra)

Segera berbuka puasa saat tiba waktu magrib.

Hukum Puasa Syaban

Puasa di bulan Syaban hukumnya sunnah. Hal ini disebutkan dalam sejumlah hadits sahih Nabi Muhammad SAW.

Berikut hadits yang menjelaskan tentang puasa Syaban:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يُفْطِرُ؛ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يَصُومُ. وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ. (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ)

Artinya: Diriwayatkan dari 'Aisyah ra, ia berkata, Rasulullah saw sering berpuasa sehingga kami katakan "Beliau tidak berbuka; beliau juga sering tidak berpuasa sehingga kami katakan: 'Beliau tidak berpuasa, aku tidak pernah melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau dalam sebulan (selain Ramadhan) berpuasa yang lebih banyak daripada puasa beliau di bulan Sya'ban'" (Muttafaqun 'Alaih. Adapun redaksinya adalah riwayat Muslim).(3)

Dalam riwayat lain diceritakan bahwa Ummu Salamah berkata "Saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa dua bulan berturut-turut, kecuali pada bulan Syaban dan bulan Ramadhan (HR. Tirmidzi dan Nasa'i)(4)

Keutamaan Puasa Syaban

Adapun keutamaan puasa Syaban ialah mendapatkan syafaat Rasulullah SAW pada hari kiamat kelak. Hal ini disebutkan oleh Syekh Nawawi al-Bantani.

وَالثَّانِي عَشَرَ صَوْمُ شَعْبَانَ، لِحُبِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَهُ. فَمَنْ صَامَهُ نَالَ شَفَاعَتَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: Artinya: Puasa sunnah yang keduabelas adalah Puasa Sya'ban, karena kecintaan Rasulullah saw terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang memuasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat.3

Nah, itulah tadi niat, tata cara, hukum, dan keutamaan puasa Syaban. Semoga bermanfaat ya detikers!

Referensi:

1. Laman Nahdlatul Ulama 'Keutamaan di Bulan Syaban'
2. Laman Nahdlatul Ulama 'Ini Lafaz Niat Puasa Sya'ban'
3. Laman Nahdlatul Ulama 'Tata Cara Puasa Syaban: Hukum, Hikmah, keutamaan, dan Niat'
4. Buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun yang ditulis oleh ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid




(edr/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads