Renungan Harian Katolik Senin 19 Februari 2024 beserta Bacaan Injil

Renungan Harian Katolik Senin 19 Februari 2024 beserta Bacaan Injil

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Senin, 19 Feb 2024 07:05 WIB
Ibadah Malam Misa Natal di Gereja Katolik Santo Fransiskus Assisi Makassar.
Renungan harian Katolik 19 Februari 2024. (Foto: Rasmilawanti/detikSulsel)
Makassar -

Umat Katolik setiap hari melakukan ibadah dengan membaca renungan. Lantas, apa bacaan renungan harian Katolik hari ini, Senin 19 Februari 2024?

Dikutip dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender Liturgi, Senin 19 Februari 2024 merupakan Hari Biasa Pekan I Prapaskah. Pada hari ini umat kristiani akan membaca Renungan Katolik dan Kitab Injil.

Adapun bacaan Injil pada hari ini, yakni Imamat 19:1-2,11-18; Mazmur 19:8,9,10,15; Matius 25:31-46. BcO Kel 6:2-13. Warna liturgi yang digunakan pada Hari Biasa Pekan I Prapaskah adalah warna ungu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut Bacaan Injil dan Renungan Katolik hari ini, 19 Februari 2024 yang dikutip dari situs Iman Katolik dan Yayasan Lembaga SABDA.

Bacaan Pertama Imamat 19:1-2,11-18

TUHAN berfirman kepada Musa: Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus.

ADVERTISEMENT

Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya.

Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.

Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya.

Janganlah kaukutuki orang tuli dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah TUHAN.

Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran.

Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.

Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.

Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.

Bacaan Tanggapan Mazmur 19:8,9,10,15

  • Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.
  • Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya,
  • Lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.

Bacaan Injil Matius 25:31-46

"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.

Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.

Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?

Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?

Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?

Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.

Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.

Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?

Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.

Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."

Renungan Harian Katolik 19 Februari 2024

Berikut Renungan Katolik hari ini 19 Februari 2024 berjudul "Tuhanlah yang Memurnikan":

Kui adalah bejana yang mampu bertahan pada suhu yang sangat tinggi dan digunakan sebagai alat untuk melelehkan dan memurnikan emas atau perak. Pemurni logam dengan menggunakan api suhu tinggi akan memanaskan kui, melelehkan logam dan memaksa semua kotoran naik ke permukaan logam untuk dibersihkan sehingga didapatkan logam murni dan lebih berharga.

Seperti itulah cara Tuhan menguji kita untuk mendapatkan kemurnian dan kedewasaan. Memang kita adalah ciptaan baru (2 Korintus 5:17), namun masih ada keinginan daging penuh dosa yang selalu berlawanan dengan keinginan Roh (Galatia 5:17). Keinginan daging penuh dosa inilah yang perlu dimurnikan dengan api oleh Allah, Sang Pemurni. Situasi yang sulit, respons keliru dari orang sekitar kita atau kesulitan lain akibat melakukan kebenaran adalah ibarat api yang dipakai Tuhan untuk memurnikan kita. Jangan lari, kita perlu bertekun dalam proses pemurnian. Proses pemurnian memang sulit dan menyakitkan namun ketika kita bertekun, buahnya adalah kedewasaan dan kesempurnaan (Yakobus 1:2-4).

Keinginan daging yang berlawanan dengan keinginan Roh apakah yang belum kita serahkan kepada Allah untuk dimurnikan? Sesulit atau sesakit apa pun pemurnian itu menghampiri kita, kita tidak boleh mundur atau menghindar dari proses pemurnian yang Allah kerjakan dalam hidup kita. Allah merindukan kehidupan kita semakin dewasa dan sempurna, namun itu menuntut ketekunan dan kesabaran melalui proses pemurnian yang sulit dan mungkin menyakitkan.

Itulah renungan harian Katolik 19 Februari 2024 lengkap dengan bacaan injilnya. Semoga membantu, detikers.




(alk/hsr)

Hide Ads