.webp)
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengakui adanya keterlambatan penyaluran uang bimbingan teknis (Bimtek) bagi 1.203 pengawas tempat pemungutan suara (PTPS). Bawaslu Pinrang berjanji akan membayar lunas keterlambatan itu besok.
"Kami mohon maaf untuk uang Bimteknya atas keterlambatan (pembayaran) karena memang dari KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) yang terlambat memasukkan ke kami juga," ungkap Ketua Bawaslu Pinrang Andi Fitriani Bakri kepada detikSulsel, Kamis (15/2/2024).
Dia menyampaikan penyaluran uang Bimtek disalurkan secara bertahap. Dan saat ini sudah disalurkan ke tingkat kecamatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya konfirmasi ke sekretariat sudah ditransfer ke kecamatan. Jadi dari kecamatan yang proses. Insyaallah semoga selesai semua besok," terangnya.
Pihaknya menilai penyaluran uang Bimtek terkendala karena memang uang tersebut juga lambat diterima. Sementara dalam proses penyaluran dibutuhkan proses administrasi untuk pencairannya.
"Ini mungkin kendala di bank sehingga kewalahan untuk menyalurkan pembayaran karena kalau honor itu sudah terbayarkan," jelasnya.
Namun kata dia untuk pembayaran honor pihaknya telah tuntas tersalurkan. Bahkan dicairkan sebelum pencoblosan.
"Kalau honor itu sudah kami bayarkan sehari sebelum pencoblosan. Kalau uang Bimtek sementara berproses," jelasnya.
Adapun jumlah PTPS di Kabupaten Pinrang jumlahnya mencapai 1.203 orang. Mereka menjadi pengawas di masing-masing TPS.
"PTPS itu jumlahnya 1.203 orang," rincinya.
Ketua Panwascam Watang Sawitto, Sofyan menyampaikan sudah mulai menyalurkan uang bimtek kepada PTPS malam ini. Uang Bimtek dibayarkan untuk 2 kali PTPS mengikuti Bimtek.
"Ini kami sementara penerimaan. Tadi sore baru masuk. Jadi ada dua kali Bimtek dan itu dapat Rp 150 ribu untuk setiap kali bimtek," jelasnya.
(ata/asm)
