.webp)
Sebanyak 3.893 polisi diterjunkan untuk menjaga keamanan 9.462 tempat pemungutan suara (TPS) di Sulawesi Tengah (Sulteng). Tiga kabupaten yang masuk wilayah rawan di Sulteng akan disiagakan 2 personel di satu TPS.
"Sebanyak 3.893 personel yang tersebar di 9.462 TPS. Terdiri dari 902 personel Polda Sulteng dan Polres jajaran 2.991 personel," kata Karo Ops Polda Sulteng Kombes Ferdinand Maksi Pasule dalam keterangannya, Minggu (11/2/2024).
Ferdinand menjelaskan potensi kerawanan saat pencoblosan telah dipetakan dengan pola pengamanan yang terbagi empat yaitu kurang rawan, rawan, sangat rawan dan ada TPS khusus. Menurutnya, daerah yang masuk kategori rawan ada 3 yakni Kabupaten Banggai, Morowali dan Tolitoli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk wilayah Sulawesi Tengah mayoritas kurang rawan. Daerah yang rawan dan sangat rawan yaitu ada di kabupaten Banggai, Morowali dan Tolitoli," tambahnya.
Ia melanjutkan 3 kabupaten masuk kategori rawan tersebut bukan karena potensi terjadinya konflik namun memang karena wilayahnya sulit dijangkau. Nantinya kata dia, 2 personel akan disiapkan di satu titik TPS yang masuk daerah rawan.
"Potensi rawan bukan karena konflik, namun karena daerah yang jauh atau sulit dijangkau. Daerah yang rawan dan sangat rawan petugasnya 1 TPS 2 anggota Polri," bebernya.
Lebih jauh, ia menyebut personel pengamanan TPS telah mengikuti simulasi serta pelatihan-pelatihan pengamanan. Ia menilai personel sudah siap melaksanakan pengamanan di TPS.
"Kami pastikan personel pengamanan TPS sudah siap dan akan bekerja secara profesional serta humanis untuk mengamankan jalannya pemungutan suara (voting day)," ucapnya.
Ferdinand menambahkan personel juga dilengkapi dengan berbagai perlengkapan saat bertugas. Seperti ransel, jas hujan, borgol, botton stik, perlengkapan pribadi, serta bekal kesehatan.
"Perlengkapan berupa ransel, jas hujan, borgol, botton stik, perlengkapan pribadi serta bekal kesehatan," pungkasnya.
(ata/sar)
