Resepsi pernikahan di Bone Bolango, Gorontalo, sempat menyita perhatian sebab mempelai wanita bernama Yeyen Sapii (22) hanya seorang diri di atas pelaminan. Sementara mempelai pria bernama Rahim Pakaya (31) tak menampakkan diri sejak akad nikah.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Alo, Kecamatan Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango, Selasa (7/2) sekitar pukul 19.00 Wita. Dalam video beredar, terlihat pengantin wanita sedang duduk bersama 2 anak kecil tanpa kehadiran mempelai pria saat acara resepsi.
Kapolsek Bone Raya Ipda Maman M. Datau mengatakan Rahim dan Yeyen sebenarnya sempat melakukan akad nikah. Namun saat sore hari, Rahim selaku mempelai pria dianggap kabur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesuai keterangan yang kami terima laporan dari keluarga pengantin wanita yang mana mempelai pria pergi kabur pada sore hari selesai acara akad nikah. Saat acara resepsi mempelai pria tidak hadir," ujar Ipda Maman kepada detikcom, Kamis (8/2/2024).
Maman mengatakan pihaknya sempat turun tangan melakukan pencarian terhadap Rahim. Polisi juga mengecek keberadaan Rahim di kediamannya di Desa Tombulilato, Kecamatan Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango.
"Kami temukan ternyata pria ini ada di rumahnya di Desa Tombulilato," ungkapnya.
Alasan Rahim Kabur Jelang Resepsi
Rahim Kabur Jelang Resepsi karena Tak Suka Keramaian
Maman mengaku pihaknya sempat menanyakan alasan Rahim tidak hadir ke resepsi pernikahannya sendiri. Rahim pun jujur dirinya sengaja tidak mengikuti resepsi pernikahannya dan memilih pulang ke rumahnya lantaran tidak suka dengan keramaian.
"Dari pengakuan laki-laki kenapa dia kabur pergi karena tidak mau menghadiri resepsi itu karena menurut dia bahwa dia itu tidak pernah pergi hadir dalam acara resepsi, Ini juga sempat dikomunikasikan dengan kakak dari Yeyen ini melalui telepon," ujar Maman.
"Karena dia malu hadir dalam acara resepsi. Karena itu orangnya ini pemalu. Selama dia undang di pesta ada acara resepsi. Dia hanya memberikan amplop kemudian langsung keluar pulang," tambahnya.
Maman menegaskan bahwa peristiwa itu terjadi karena kurangnya komunikasi antara pengantin wanita dan pria. Meski demikian, acara pesta tersebut tetap berlangsung sampai selesai.
"Karena miskomunikasi (kurang komunikasi) saja," katanya.