Sholat sunnah 27 Rajab merupakan salah satu amalan Isra Miraj. Lantas, bagaimana niat sholat sunnah 27 Rajab?
Tanggal 27 Rajab adalah hari peringatan Isra Miraj. Dalam kalender Masehi, tanggal 27 Rajab bertepatan dengan tanggal 8 Februari, besok.
Maka dari itu, pada malam Isra Miraj ini, umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan berbagai amalan. Salah satu amalan yang dianjurkan adalah sholat sunnah dan membaca doa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, berikut niat sholat sunnah 27 Rajab lengkap dengan doanya.
Niat Sholat Sunnah Rajab
Berikut niat sholat sunnah 27 Rajab yang dikutip dari detikHikmah:
اُصَلِّي سُنَّةً رَجَبِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushallii sunatan rajaban rak'ataini lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat shalat sunnah Rajab 2 rakaat karena Allah ta'ala."
Tata Cara Sholat Sunnah 27 Rajab
Sholat sunnah Rajab dikerjakan sebagaimana sholat sunnah pada umumnya. Berikut ini tata caranya yang di kutip dari laman Nahdlatul Ulama:
- Melaksanakan shalat sunnah dua rakaat sebagaimana shalat sunnah pada umumnya.
- Membaca niat sholat sunnah 27 Rajab.
- Membaca surah Al-Ikhlas setelah membaca surah Al-Fatihah di rakaat pertama dan kedua.
- Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad sebanyak 10 kali.
- Lalu baca doa Isra Miraj.
- kemudian menyebutkan segala hajat-hajatnya.
Doa Malam Isra Miraj 27 Rajab
Masih dikutip dari situs Nahdlatul Ulama, Syekh Muhammad bin Abdullah bin Hasan Al-Halabi Al-Qadiri dalam kitabnya menyebutkan bahwa membaca doa Isra Miraj memiliki banyak keistimewaan.
مَنْ قَرَأَ بِهَذَا الدُّعَاءِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ مِنْ رَجَبَ ثُمَّ يَسْأَلُ الله حَاجَتَهُ فَاِنَّهَا تُقْضَى بِاِذْنِ اللهِ
Artinya: "Barang siapa yang membaca doa ini pada malam 27 Rajab, kemudian meminta kepada Allah (untuk dipenuhi) kebutuhannya, maka akan dipenuhi kebutuhannya dengan izin Allah." (Abdullah al-Halabi, Nurul Anwar wa Kanzul Abrar fi Dzikris Shalati 'alan Nabi al-Mukhtar, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah: tt], halaman 38).
Berikut doa Isra Miraj:
اللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّيْنَ، وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ حِيْنَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ أَنْ تَرْحَمَ قَلْبِيَ الْحَزِيْنَ وَتُجِيْبَ دَعْوَتِيْ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ
Arab Latin: Allāhumma innī as'aluka bi musyāhadati asrāril muhibbīn, wa bil khalwatil latī khashshashta bihā sayyidal mursalīn hīna asraita bihī lailatas sābi'i wal 'isyrīn an tarhama qalbiyal hazīna wa tujība da'watī yā akramal akramīn.
Artinya: "Ya Allah, dengan keagungan diperlihatkannya rahasia-rahasia orang-orang pecinta, dan dengan kemuliaan khalwat (menyendiri) yang hanya Engkau khususkan kepada pimpinan para rasul, ketika Engkau memperjalankannya pada malam 27 Rajab, sungguh aku memohon kepada-Mu agar Kau merahmati hatiku yang sedih dan Kau mengabulkan doa-doaku, wahai Yang Maha Memiliki kedermawanan."
Keistimewaan Doa Isra Miraj
Terdapat beberapa keistimewaan bila umat muslim mengamalkan doa Isra Miraj. Salah satunya adalah Allah SWT akan mengambilan apa yang diminta umatnya.
Syekh Abdurrahman bin Abdussalam As-Syafi'i (wafat 893 H) menyampaikan hal tersebut dalam kitabnya. Ia menjelaskan, bahwa siapa saja yang membacanya pada tanggal 27 Rajab, kemudian menyebutkan hajatnya kepada Allah, maka Allah akan mengabulkan segala hajatnya.
Tidak hanya itu, Allah juga akan melapangkan urusannya dan menghidupkan hatinya ketika hati-hati manusia sudah mulai mati.
Hukum Sholat Sunnah 27 Rajab
Hukum sholat sunnah 27 Rajab dijelaskan dalam buku Bid'ah-Bid'ah yang Dianggap Sunnah oleh Muhammad 'Abdus-salam Khadr Asy-Syaqiry. Al-Majd Al-Lughawi berpendapat sholat pada malam Miraj, shalat pada malam Lailatul Qadr, shalat setiap malam di bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan, tak ada dasar hadisnya yang shahih.
Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, shalat malam pada 27 Rajab atau shalat malam yang seperti itu, tidak disyariatkan berdasarkan ijma' para ulama. para ulama yang ahli menyebut bahwa yang menciptakan sholat seperti itu hanyalah orang bodoh dan pelaku bid'ah.
Cerita tentang Miraj yang dinisbatkan kepada Ibnu 'Abbas adalah dusta, kecuali beberapa huruf saja. Begitupun kisah Ibnus Sulthan, bahwa seorang yang banyak melakukan dosa dan hanya shalat di bulan Rajab, yang ketika meninggal menampakkan tanda-tanda orang shaleh; kemudian ditanyakan kepada Rasulullah mengapa hal itu bisa terjadi, dan jawaban Rasulullah, "Orang tersebut bersungguh-sungguh dan berdoa di bulan Rajab", adalah dusta yang tidak boleh dibaca dan diriwayatkan.
Terlepas dari polemik terkait kesunnahan sholat 27 Rajab ini, bagi umat Islam yang hendak mengerjakannya tetap terdapat tata cara yang hendaknya dilakukan.
Itulah niat sholat sunnah 27 Rajab lengkap dengan tata cara dan hukum pelaksanaannya. Semoga bermanfaat, detikers.
(alk/alk)