Umat Katolik setiap hari melakukan ibadah dengan membaca renungan. Lantas, apa bacaan renungan harian Katolik hari ini, Kamis 1 Februari 2024?
Dikutip dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender Liturgi, Kamis 1 Februari 2024 merupakan Hari Biasa. Pada hari ini umat kristiani akan membaca Renungan Katolik dan Kitab Injil.
Adapun bacaan Injil pada hari ini, yakni 1 Raja-raja 2:1-4,10-12; MT 1 Tawarikh 29:10,11ab,11d-12a,12bcd; Markus 6:7-13. BcO Kejadian 32:3-30. Warna liturgi yang digunakan pada Hari Biasa ini adalah warna hijau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut bacaan Injil dan Renungan Katolik hari ini, 1 Februari 2024 yang dikutip dari situs Iman Katolik dan Yayasan Lembaga SABDA.
Bacaan Pertama 1 Raja-raja 2:1-4,10-12
Ketika saat kematian Daud mendekat, ia berpesan kepada Salomo, anaknya: "Aku ini akan menempuh jalan segala yang fana, maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki.
Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju, dan supaya TUHAN menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.
Kemudian Daud mendapat perhentian bersama-sama nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud. Dan Daud memerintah orang Israel selama empat puluh tahun; di Hebron ia memerintah tujuh tahun, dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun. Salomo duduk di atas takhta Daud, ayahnya, dan kerajaannya sangat kokoh.
Bacaan 1 Tawarikh 29:10,11ab,11d-12a,12bcd
Lalu Daud memuji TUHAN di depan mata segenap jemaah itu. Berkatalah Daud: "Terpujilah Engkau, ya TUHAN, Allahnya bapa kami Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.
Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala. Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya. Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.
Bacaan Injil Markus 6:7-13
Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju.
Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka."
Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Renungan Harian Katolik 1 Februari 2024
"I would rather walk with God in the dark than go alone in the light, " kata Mary G. Brainard, seorang penulis Amerika. Saya memilih berjalan bersama Tuhan meski dalam gelap daripada berjalan di tempat terang tetapi tanpa Tuhan. Iman seperti itulah yang ada pada Abram. Tuhan berfirman, "Pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu." Negeri itu akan ditunjukkan, tetapi belum. Di mana letaknya, bagaimana keadaannya, dan sebagainya, Abram tidak tahu. Tetapi dia percaya kepada Tuhan, dan berangkat. Abram memilih "walk with God in the dark", berjalan bersama Tuhan meski dalam gelap.
Beriman memang seperti itu. Jika kita baru memercayai sesuatu setelah kita melihat sesuatu, itu mengetahui, bukan memercayai. Beriman kepada Tuhan tak bisa lain kecuali walk with God in the dark. Itu seperti ungkapan lagu gereja di Jawa, "Kawula asumendhe Ing karsanta. Kumandel tan ningali, lir tyang wuta." Hamba bersandar pada kehendak-Mu. Percaya meski tak melihat, bagai orang buta.
Terkadang itu mudah. Menjelang tidur, kita berdoa memohon lindungan Tuhan. Kita percaya Tuhan mendengar. Lalu, tanpa gelisah sedikit pun, kita segera terlelap. Kadang sesederhana itu. Namun, tak jarang itu sungguh tak gampang. Tak jarang situasinya sedemikian rupa berat dan kompleks hingga walk with God in the dark benar-benar jauh dari sederhana. Jadi harus bagaimana?
Dulu Tuhan tidak memaksa Abram. Sekarang pun Tuhan tidak memaksa kita. Kepada kita hanya diajukan pertanyaan, maukah kita walk with God in the dark seperti Abram ketika itu?
Berikut Renungan Katolik hari ini 2 Februari berjudul Walk with God in The Dark:
I would rather walk with God in the dark than go alone in the light.
Itulah renungan harian Katolik 1 Februari 2024 lengkap dengan bacaan injilnya. Semoga bermanfaat, detikers.
(alk/alk)