Polisi Kesulitan Identifikasi Mayat Hanyut di Pinrang gegara Sisa Tengkorak

Polisi Kesulitan Identifikasi Mayat Hanyut di Pinrang gegara Sisa Tengkorak

Muhclis Abduh - detikSulsel
Selasa, 30 Jan 2024 07:30 WIB
Warga digegerkan dengan penemuan mayat pria tanpa identitas di pinggir Pantai Lowita, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Foto: Warga digegerkan dengan penemuan mayat di Pinrang. (dok.istimewa)
Pinrang -

Polisi kesulitan mengungkap identitas mayat yang ditemukan warga di Pantai Lowita, Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kondisi mayat yang tinggal tengkorak membuat petugas sulit mendapatkan petunjuk.

"Kami masih cari tahu siapa ini korban dan apa jenis kelaminnya, kita belum tahu," kata Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Akhmad Risal kepada detikSulsel, Senin (29/1/2024).

Risal mengatakan mayat tersebut kini masih berada di RSUD Lasinrang. Polisi, kata dia, masih menyiapkan proses autopsinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada di rumah sakit mayatnya (menunggu autopsi)," terangnya.

Dia mengakui polisi sulit melakukan proses identifikasi karena kondisi mayat tersebut yang tidak utuh. Kondisinya sisa tengkorak tanpa kulit dan sidik jari.

ADVERTISEMENT

"Kalau visum luar sulit, cuman untuk mengetahui sebab kematian sulit mi. Apa mau divisum kalau tinggal tengkorak," jelasnya.

Risal membeberkan dia juga memakai metode dengan mencoba mencari warga yang kehilangan saudara atau keluarganya. Dia menghubungi pihak kepolisian antardaerah sekitar Pinrang.

"Saya sudah koordinasi tanyakan ke Kasat Reskrim Polres Parepare dan Polman (mengecek warga yang kehilangan keluarga). Belum ada laporan juga dari mereka," bebernya.

Diberitakan sebelumnya, warga digegerkan dengan penemuan mayat tanpa identitas di pinggir Pantai Lowita, Kabupaten Pinrang. Mayat tersebut ditemukan seorang nelayan saat hendak melaut.

"Benar, tadi ada penemuan mayat tanpa identitas oleh warga," ujar Kapolsek Suppa AKP Zusandy Said kepada detikSulsel, Minggu (28/1).

Mayat tersebut ditemukan di Pantai Lowita, Desa Tasiwalie, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang pada Minggu (28/1) sekitar pukul 03.00 Wita. Mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh nelayan bernama Aris.

"Mayat tersebut ditemukan oleh nelayan dalam posisi tengkurap dengan kondisi badan sudah membengkak, wajah, tangan dan kaki sudah hancur," terang Zusandy.




(asm/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads