Heboh wanita menjual nasi kuning di tengah jalan saat Jalan Poros Bone-Maros, tepatnya di Jalur Tompo Ladang, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) dilanda kemacetan gegara longsor. Kendaraan pun kini mengular sejauh 3 kilometer.
Camat Mallawa Kemal Wahyudi membenarkan adanya aktivitas warga berjualan di tengah jalan itu. Dia mengaku warga tersebut sedianya hendak berjualan di Pasar Mallawa Maros.
"Info yang saya terima warga mau ke Pasar Mallawa itu terhalang di Tompo Ladang," ucap Kemal kepada detikSulsel, Kamis (25/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemal melanjutkan, warga tersebut turut terjebak macet. Dia terpaksa memanfaatkan kesempatan berjualan makanan kepada pengendara lain yang terdampak macet.
"Dia mau ke Pasar Mallawa tidak bisa lewat, jadi singgah berjualan di Tompo Ladang," bebernya.
Diketahui, wanita berjualan nasi kuning itu viral di media sosial. Dalam video beredar, tampak seorang wanita berjilbab dengan pakaian berwarna merah duduk di jalan.
Wanita itu duduk di atas tikar yang dihamparkan di tanah. Di hadapan wanita itu ada kotak makan dengan berbagai menu lauk pauk yang disajikan.
"Berapa nasi kuningnya?" tanya seorang pria perekam video.
Wanita itu terdengar menjawab jika harga nasi kuningnya dijual Rp 10 ribu. Tampak sejumlah pria berjongkok sambil menikmati sepiring nasi kuning.
Jalur Tompo Ladang Macet 3 Km
Hingga saat ini kemacetan di Jalur Tompo Ladang dilaporkan mencapai 3 kilometer. Kendaraan belum bisa melintas lantaran material longsor masih dibersihkan.
"Masih lumpuh total. Kendaraan sekarang mengantre sudah 3 kilometer," tutur Kemal.
Diketahui, kemacetan tersebut terjadi pada Kamis (25/1) sejak pukul 01.00 Wita. Material longsor menutupi seluruh ruas jalan hingga pengendara sulit melintas.
Kemal mengatakan, antrean kendaraan dari arah Makassar menuju Bone sudah sampai di Rumah Makan Jabal Nur atau sepanjang 2 kilometer. Sedangkan untuk dari arah Bone ke Makassar antrean kendaraan kurang lebih 1 kilometer.
"Menunggu mi kendaraan sampai bisa dibuka itu material longsor. Saat ini sudah dua alat berat dikerahkan. Ada lagi 1 alat berat dikirim, cuman tidak bisa lewat," tambahnya.
Saat ditanyakan terkait warga yang berjualan di lokasi macet di Tompo Ladang, Kemal membenarkan hal tersebut. Menurutnya, warga yang berjualan karena terhalang untuk ke Pasar Mallawa.
(sar/ata)