Sekolah merupakan wadah pembentukan karakter siswa. Membiasakan budaya positif di sekolah tentu akan membentuk karakter peserta didik yang positif dalam kehidupan bermasyarakat.
Mengutip dari laman resmi SMP Negeri 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa, dijelaskan bahwa budaya positif adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid. Hal itu dilakukan agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat, dan bertanggung jawab.
Tujuan membangun budaya positif di sekolah adalah menumbuhkan karakter anak. Adapun karakter yang diharapkan yaitu menjadi manusia dan anggota masyarakat untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan seperti tujuan pendidikan nasional, seperti yang tercantum dalam Profil Pelajar Pancasila.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam menciptakan budaya positif di sekolah, perlu adanya kerja sama atau kolaborasi serta komunikasi yang baik dari semua pihak. Mulai dari pendidik dan peserta didik itu sendiri.
Berikut ini detikSulsel telah merangkum 25+ contoh budaya positif di sekolah yang mudah untuk diterapkan dari berbagai sumber. Simak yuk!
Contoh Budaya Positif di Sekolah
- Bersikap sopan dan meminta izin pada guru bila akan masuk atau keluar kelas pada saat pembelajaran sebagai wujud menghargai diri sendiri dan orang lain.
- Mengantre.
- Melaksanakan kerja bakti rutin membersihkan sekolah bersama dengan semua siswa di sekolah maupun tenaga pendidik.
- Tepat waktu tiba di sekolah dan masuk kelas untuk mengikuti proses belajar mengajar.
- Jujur, sehingga ke depannya siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Menaati peraturan dan tata tertib sekolah.
- Mendengarkan atau menyimak pembicaraan guru maupun teman sebaya ketika menyampaikan materi maupun pendapat.
- Toleransi atau menghargai perbedaan, mulai dari perbedaan pendapat maupun keragaman budaya, ras, agama, dan sebagainya.
- Bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan.
- Bersalaman dengan guru di pagi hari ketika masuk gerbang sekolah.
- Membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan sekolah atau kelas.
- Bergotong royong.
- Religius, sesuai dengan keyakinan dan ajaran agama masing-masing.
- Kepedulian dalam semua aspek. Mulai dari peduli dengan sesama, hingga peduli dengan lingkungan di sekitar.
- Nasionalis, dapat diimplementasikan dengan berpikir maupun bertindak demi kepentingan bangsa dan negara.
- Mengikuti berbagai ekstrakurikuler, seperti Pramuka, Paskibraka, olahraga, dan lain sebagainya.
- Bernalar kritis dan mandiri.
- Melaksanakan piket kelas sesuai jadwal yang ditetapkan.
- Menerapkan hukuman agar siswa dapat menjadi lebih disiplin.
- Memberikan penghargaan kepada teman sebaya ketika meraih prestasi, sehingga teman lainnya dapat termotivasi untuk turut meningkatkan prestasinya.
- Menghormati hak orang lain.
- Berpakaian rapi dan sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh sekolah.
- Menabung. Ketua dan bendahara kelas dapat mengkoordinir tabungan kelas untuk siswa bersama dengan koperasi sekolah.
- Membaca buku di perpustakaan sekolah. Selain mengembalikan fungsi perpustakaan, siswa dapat membentuk klub buku yang membahas buku tertentu bersama siswa lainnya.
- Diskusi. Ini bisa menjadi wadah pengembangan diri dan menghargai perbedaan pendapat.
- Meningkatkan solidaritas dan rasa kekeluargaan.
- Berdoa, sebelum dan sesudah proses pembelajaran.
- Lebih terbuka dan transparan. Misalnya saja terdapat penggalangan dana untuk korban kebakaran, laporan dana masuk dan keluar dapat dilakukan dengan terbuka dan transparan.
- Mengerjakan tugas sekolah yang diberikan oleh guru.
Nah, itulah 25+ contoh budaya positif di sekolah yang mudah untuk diterapkan. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(edr/urw)