Renungan Harian Katolik 19 Januari 2024, Hari Kedua Pekan Doa Sedunia

Renungan Harian Katolik 19 Januari 2024, Hari Kedua Pekan Doa Sedunia

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Jumat, 19 Jan 2024 10:30 WIB
Ibadah Natal di Gereja Katedral Santo Petrus Bandung, Senin (25/12/2023).
Ilustrasi renungan harian Katolik 19 Januari 2024. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Makassar -

Umat Katolik setiap hari melakukan ibadah dengan membaca renungan. Lantas, apa bacaan renungan harian Katolik hari ini, Jumat 19 Januari 2024?

Dikutip dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender Liturgi, Jumat 19 Januari 2024 merupakan Hari Biasa atau Hari Ke-2 Pekan Doa Sedunia. Pada hari ini umat kristiani akan membaca Renungan Katolik dan Kitab Injil.

Adapun bacaan Injil pada hari ini, yakni 1 Samuel 24:3-21; Mazmur 57:2,3-4,6,11; Markus 3:13-19. BcO Kejadian 16:1-16. Warna liturgi yang digunakan pada Hari Biasa ini adalah warna hijau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut Bacaan Injil dan Renungan Katolik hari ini, 19 Januari 2024 yang dikutip dari situs Yayasan Lembaga SABDA.

Bacaan 1 Samuel 24:3-21

Saul mengambil tiga ribu orang yang terpilih dari seluruh orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan. Ia sampai ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua k dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian belakang gua itu. Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: "Telah tiba hari yang dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam. Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul; lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: "Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN." Dan Daud mencegah orang-orangnya dengan perkataan itu; ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul. Sementara itu Saul telah bangun meninggalkan gua itu hendak melanjutkan perjalanannya. Kemudian bangunlah Daud, ia keluar dari dalam gua itu dan berseru kepada Saul dari belakang, katanya: "Tuanku raja!" Saul menoleh ke belakang, lalu Daud berlutut dengan mukanya ke tanah dan sujud menyembah. Lalu berkatalah Daud kepada Saul: "Mengapa engkau mendengarkan perkataan orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya Daud mengikhtiarkan celakamu? Ketahuilah, pada hari ini matamu sendiri melihat, bahwa TUHAN sekarang menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu; ada orang yang telah menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN. Lihatlah dahulu, ayahku, lihatlah kiranya punca jubahmu dalam tanganku ini! Sebab dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu dengan tidak membunuh engkau, dapatlah kauketahui dan kaulihat, bahwa tanganku bersih dari pada kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau, walaupun engkau ini mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku. TUHAN kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau, TUHAN kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku tidak akan memukul engkau; seperti peribahasa orang tua-tua mengatakan: Dari orang fasik timbul kefasikan. Tetapi tanganku tidak akan memukul engkau. Terhadap siapakah raja Israel keluar berperang? Siapakah yang kaukejar? Anjing mati! Seekor kutu saja! Sebab itu TUHAN kiranya menjadi hakim yang memutuskan antara aku dan engkau; Dia kiranya memperhatikannya, memperjuangkan perkaraku dan memberi keadilan kepadaku dengan melepaskan aku dari tanganmu." Setelah Daud selesai menyampaikan perkataan itu kepada Saul, berkatalah Saul: "Suaramukah itu, ya anakku Daud?" Sesudah itu dengan suara nyaring menangislah Saul. Katanya kepada Daud: "Engkau lebih benar dari pada aku, sebab engkau telah melakukan yang baik kepadaku, padahal aku melakukan yang jahat kepadamu. Telah kautunjukkan pada hari ini, betapa engkau telah melakukan yang baik kepadaku: walaupun TUHAN telah menyerahkan aku ke dalam tanganmu, engkau tidak membunuh aku. Apabila seseorang mendapat musuhnya, masakan dilepaskannya dia berjalan dengan selamat? TUHAN kiranya membalaskan kepadamu kebaikan ganti apa yang kaulakukan kepadaku pada hari ini. Oleh karena itu, sesungguhnya aku tahu, bahwa engkau pasti menjadi raja dan jabatan raja Israel akan tetap kokoh dalam tanganmu.

ADVERTISEMENT

Bacaan Mazmur 57:2.3-4.6.11

  • Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung, sampai berlalu penghancuran itu.
  • Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku: Kiranya Ia mengirim utusan dari surga dan menyelamatkan aku, mencela orang-orang yang menginjak-injak aku; Sela Kiranya Allah mengirim kasih setia dan kebenaran-Nya.
  • Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi! Sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan.

Bacaan Injil Markus 3:13-19

Yesus memanggil kedua belas rasul

Pada suatu hari naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.

Renungan Harian Katolik 19 Januari 2024

Berikut renungan harian Katolik 19 Januari 2024:

Tidak Berlebihan

Bekerja itu baik. Dari bekerja, kita memperoleh penghasilan untuk mencukupi kebutuhan. Namun, jika sepanjang hari bekerja, akibatnya tidak baik. Badan akan sakit. Makan sayur dan buah itu baik. Di dalamnya terkandung vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh. Namun, jika sekeranjang buah dimakan seketika, akibatnya tidak baik. Perut akan sakit. Melayani Tuhan itu baik. Hati Tuhan disenangkan melalui apa yang kita lakukan. Namun, jika sepanjang waktu melayani, akibatnya tidak baik. Keluarga terabaikan, juga kita tidak dapat menjalin hubungan secara pribadi dengan Tuhan. Kesimpulannya, sesuatu yang baik menjadi tidak baik saat berlebihan.

Tuhan memberi ketetapan mengenai seorang raja. Jangan ia memelihara banyak kuda, jangan mempunyai banyak istri dan jangan mengumpulkan emas dan perak terlalu banyak (lih. Ul. 17:16-17). Dikatakan "jangan" bukan berarti tidak boleh dijadikan hak milik. Faktanya, kuda, istri, serta emas dan perak itu baik bagi raja. Hanya porsinya tidak boleh berlebihan atau akan berakibat tidak baik. Coba telaah kisah Raja Salomo. Ia berubah setia pada Tuhan karena berlebihan istri. Ada 700 jumlah istrinya, ditambah 300 selir (ay. 3). Lagi pula mayoritas perempuan itu berasal dari bangsa-bangsa asing (ay. 1). Saat Salomo sudah tua, para istrinya mencondongkan hatinya pada ilah-ilah lain (ay. 4).

Berlebihan mengundang sifat keserakahan. Hati bukan lagi tertuju pada Tuhan, melainkan terpikat pada apa yang banyak pada diri kita. Jangan biarkan apa yang baik berubah tidak baik dengan menjaga porsinya. Lakukan setiap kegiatan dengan waktu seimbang. Inginkan secukupnya harta kekayaan dunia. Jika Tuhan berlimpah memberkati, berbagilah pada sesama yang membutuhkan.

Sesuatu yang tampak baik saat porsinya berlebihan, pasti nantinya mendatangkan akibat tidak mengenakkan.

Itulah renungan harian Katolik 19 Januari 2024. Semoga membantu, detikers.




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads