11 Buah Khas Imlek yang Dipercaya Membawa Kekayaan dan Keberuntungan

11 Buah Khas Imlek yang Dipercaya Membawa Kekayaan dan Keberuntungan

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Rabu, 17 Jan 2024 21:30 WIB
Buah suguhan imlek
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Nungning20)
Makassar -

Perayaan Imlek biasanya dimeriahkan dengan berbagai acara dan kemeriahan. Selain pemasangan lampion, pembagian angpao, hingga pertunjukan barongsai, perayaan ini biasanya turut dimeriahkan dengan menyajikan buah-buahan khas Imlek.

Buah Khas Imlek memiliki makna tersendiri bagi masyarakat etnis Tionghoa. Masing-masing jenis buah yang disajikan pada momen pergantian tahun baru China ini dianggap membawa kekayaan sampai keberuntungan.

Lantas, apa saja buah khas Imlek yang disajikan saat pergantian tahun baru China?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak ulasan selengkapnya berikut ini!

1. Jeruk Mandarin

Perayaan Mandarin tidak bisa dihindarkan dari kehadiran buah Jeruk. Buah ini dalam bahasa Mandarin disebut 'kiet' yang artinya rahmat.

ADVERTISEMENT

Buah jeruk melambangkan bahwa setiap orang yang berbuat baik pasti akan memperoleh rahmat dari Tuhan. Oleh karena itu, semua manusia diharapkan bisa berperilaku baik kepada sesama agar memperoleh rahmat dari Tuhan.

Bukan hanya itu, kehadiran jeruk mandarin dalam perayaan Imlek juga bermakna kekayaan. Selain jeruk mandarin, masyarakat etnis Tionghoa juga biasa menyediakan jeruk kecil. [1]

Jeruk kecil sendiri diyakini oleh masyarakat Tionghoa mengandung makna keberuntungan. Mereka percaya bahwa menyajikan dan memakan jeruk saat Imlek dapat membawa keberuntungan dan kekayaan. [3]

2. Tebu

Pada dasarnya, tebu merupakan tanaman yang tumbuhnya berumpun. Namun, di wilayah selatan Tiongkok, tebu populer sebagai buah keberuntungan Tahun Baru Imlek. [2]

Tumbuhan ini memiliki makna keluarga yang merupakan sebuah rumpun atau satu kesatuan. Oleh karena itu, dalam keluarga kebersamaan harus senantiasa dijaga.

Tebu dalam bahasa Mandarin disebut ganzhe dari kata gan yang berarti 'manis'. Kehadiran tebu dalam perayaan Imlek menyiratkan makna bahwa hidup itu harus manis.

Selain itu, tebu juga memiliki makna kebaikan dan cinta kasih manusia harus terus tumbuh dari kecil sampai dewasa. Selayaknya buah tebu yang semakin tua akan semakin manis.

3. Pisang

Pisang dalam bahasa Mandarin disebut sebagai xiang jiao. Xiang berarti 'disukai atau digemari' dan bisa juga bermakna 'membantu dan menolong. Pohon pisang hanya berbuah sekali dalam hidupnya dan sebelum mati, di sekitarnya ditumbuhi oleh tunas-tunas baru.

Masyarakat penganut agama Konghucu memandang bahwa pisang melambangkan kebermanfaatan. Bahwa manusia sebelum meninggal harus melakukan kebajikan dan memiliki keturunan. Manusia tersebut harus menjadi panutan bagi generasinya dan bersikap tolong menolong agar disukai dan digemari orang lain.

4. Delima

Buah delima juga biasanya ditemukan dalam perayaan Imlek. Delima dalam bahasa Mandarin disebut 'shiliu' yang kata 'shi' di dalamnya berarti teladan.

Dari artinya itu, buah delima yang disajikan dalam perayaan mengandung makna bahwa manusia harus menjadi teladan bagi manusia lainnya. Selain itu, diharapkan manusia senantiasa berbuat kebaikan bagi orang lain.

5. Buah Pir

Buah-buahan selanjutnya yang menjadi khas Imlek adalah buah lie atau pir. Buah ini mengandung filosofi bahwa manusia wajib mematuhi peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh Tuhan, masyarakat, atau negara.

Pemaknaan itu sesuai dengan arti kata 'lie' yang berarti 'setia'. Maksudnya, yakni setia kepada ajaran agama dan kaidah-kaidah bernegara dan bermasyarakat.

6. Semangka

Buah-buahan yang biasanya ada dalam perayaan Imlek salah satunya adalah semangka. Dalam bahasa Mandarin, semangka disebut Xigua di mana kata 'xi' berarti 'belajar'.

Buah semangka dalam perayaan Tahun Baru China ini melambangkan manusia yang harus tetap belajar demi peningkatan kualitas diri. Manusia juga harus terus meningkatkan sifat cinta kasih dan kebajikan dalam dirinya. [1]

7. Pomelo

Buah yang penting untuk dihadirkan dalam perayaan Imlek selanjutnya adalah pomelo. Buah pomelo disebut sebagai salah satu jenis buah keberuntungan untuk perayaan Tahun Baru Imlek.

Musim pematangan buah pomelo terjadi sekitar Festival Pertengahan Musim Gugur di Tiongkok. Dengan begitu, masyarakat Tiongkok meyakini bahwa buah pomelo melambangkan reuni keluarga.

Dalam bahasa Mandarin sendiri, pomelo memiliki arti melindungi. Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa memakan buah ini selama Tahun Baru Imlek dengan harapan semua akan berjalan dengan baik di tahun baru.

8. Apel

Buah selanjutnya yang biasanya dihadirkan dalam perayaan Imlek adalah Apel. Apel dalam bahasa Mandarin memiliki pengucapan yang artinya mirip dengan kata 'aman' dan 'damai'.

Orang Tionghoa percaya dengan memakan apel, maka seseorang dapat menjalani kehidupan yang damai dan harmonis. Maka dari itu, etnis Tionghoa suka membeli sekotak apel sebagai hadiah Tahun Baru Imlek untuk kerabat dengan harapan mendapatkan keberuntungan dan kekayaan di tahun baru.

9. Anggur

Buah anggur juga dihadirkan dalam perayaan Imlek dan memiliki makna tersendiri. Anggur biasanya disajikan dalam bentuk tandan atau berkelompok dalam satu tangkai.

Hal tersebut merupakan simbol baik yang berarti kelimpahan dan panen. Sehingga, kehadiran buah anggur dalam perayaan Tahun Baru Imlek berarti keberuntungan akan selalu menyertai.

Selain itu, warna hijau dan ungu buah anggur juga memiliki makna tersendiri yang sama bagusnya. Ungu untuk penghormatan keanggunan, sementara hijau untuk vitalitas dan kemakmuran.

11. Nanas

Dalam perayaan Imlek, nanas disajikan karena melambangkan kekayaan dan keberuntungan. Sebagian orang Tionghoa juga menggunakan buah nanas untuk memasak.

Dalam bahasa Hokkian (dialek Fujian) kata 'nanas' atau 'ong lai' memiliki makna keberuntungan akan datang. Orang Tionghoa biasanya membeli dua buah nanas dan meletakkannya di rumah, terutama di daerah sekitar Provinsi Fujian. [2]

Itulah tadi buah-buahan yang disajikan dalam perayaan imlek lengkap dengan penjelasannya. Semoga menambah wawasan detikers!

Sumber:

  1. Laporan Penelitian DIPA Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun Anggaran 2005, Menguak Konsep dan Nilai Kehidupan Masyarakat Tionghoa Lewat Analisis Wacana Ritual Tahun Baru Imlek.
  2. Laman resmi Top China Travel, 7 Lucky Fruits for Chinese New Year.
  3. Skripsi Universitas Lampung, Fungsi dan Makna Penyambutan Hari Raya Imlek pada Masyarakat Etnis Tionghoa di Kota Bandar Lampung.



(edr/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads