Sebuah kapal kargo kandas usai menabrak terumbu karang di perairan Pulau Samalona, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Peristiwa tersebut diduga terjadi karena pengemudi kapal lalai.
"Kalau kita sebagai masyarakat awam, mesti ada kelalaian," ujar Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar Kamaruddin Dg Lallo kepada detikSulsel, Senin (15/1/2024).
Kamaruddin mengatakan pihaknya berencana untuk mengecek terumbu karang rusak akibat diterjang oleh kapal kargo tersebut. Namun, karena faktor cuaca yang tidak memungkinkan akhirnya pemeriksaan di lokasi ditunda untuk sementara waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya rencananya. Tapi cuaca belum tentu ini. Kabur air di sekitar situ. Kita belum bisa ambil gambarnya. Belum diambil gambar-gambar dampak kerusakannya. Kita juga belum tahu luasannya bagaimana. Belum bisa ditahu titik-titik kerusakannya. Karena kencang ombak juga," ungkapnya.
Dengan demikian hingga saat ini dampak kerusakan terumbu karang itu belum diketahui. Dia memastikan setelah kondisi cuaca kembali normal pihaknya segera melakukan pemeriksaan.
"Tergantung cuaca. Kalau sudah bagus baru kita turun," singkatnya.
Selanjutnya, Kamaruddin menyebut hasil pemeriksaan terumbu karang yang rusak itu akan dilaporkan ke dinas terkait di lingkup Pemkot Makassar. Setelah itu, kata dia, pihak kapal akan dipanggil untuk melakukan klarifikasi.
"Kita lihat dulu tingkat kerusakannya. Baru kita lapor ke pihak yang berkepentingan bisa putuskan itu. Yang bisa periksa," bebernya.
"Kita tanya Syahbandar, Dinas Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup. Tapi nanti ada hasil tingkat kerusakannya. Bagaimana dia kasih rusak. Kalau kita perlu ke kantornya langsung. Ada kantor perwakilannya di Makassar," lanjut Kamaruddin.
Kamaruddin juga enggan berspekulasi terkait kerugian yang diakibatkan oleh kapal kargo yang menerja terumbu karang hingga rusak tersebut. Dia mengatakan kerugian dapat ditakar segera setelah dilakukan pengecekan.
"Kalau ganti rugi kita belum tahu juga. Kecuali bagaimana dia mau pihak biasanya yang penanaman terumbu karang. Itu pasti pakai biaya. Ganti ruginya kita nda tahu pi," imbuhnya.
Dia menambahkan saat ini kapal kargo itu telah melanjutkan perjalanannya kembali ke wilayah tujuan. Kamaruddin memastikan identitas kapal telah dikantongi sehingga proses tindaklanjut dapat dilakukan usai terumbu karang yang rusak diperiksa.
"Jalan mi. Sudah jalan mi. Karena nda apa-apa dia jalan. Karena kita juga tahu semua nama kapalnya apa. Perusahaannya apa," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, kapal pengangkut kontainer kandas itu terjadi di perairan Pulau Samalona Makassar pada Sabtu (13/1) sekitar pukul 23.00 Wita. Kapal itu berangkat dari pelabuhan Makassar hendak ke Jakarta.
"Cuma itu dampak (kapal kandas) merusak karang," kata Kamaruddin Dg Lallo kepada detikSulsel, Minggu (14/1).
Kapal itu bahkan nyaris menabrak mercusuar yang berada di sebelah barat laut Pulau Samalona. Beruntung kapal itu berhenti.
"Mungkin sekitar 10 meter dari mercusuar. Tidak sampai bocor (kapalnya)" tambah Kamaruddin.
(asm/hsr)