.webp)
Polisi memeriksa sejumlah kendaraan yang melewati perbatasan Sorong-Maybrat pascakaburnya 53 narapidana (napi) dari Lapas Kelas II B Sorong, Kota Sorong, Papua Barat Daya. Polisi juga fokus mencari keberadaan napi kasus makar hingga penyerangan dan pembunuhan anggota TNI AD di Kisor, Maybrat.
"Iya betul kami lakukan patroli, terkait adanya napi yang lari dan ada beberapa orang (napi) kasus Kisor," kata Kasat Reskrim Polres Maybrat Ipda Muhtadibillah Almuraj kepada detikcom, Senin (8/1/2024).
Muhtadibillah mengaku anggotanya sudah melakukan patroli hingga penyekatan di beberapa titik salah satunya di pos perbatasan Sorong-Maybrat sejak Minggu (7/1) malam. Dia menyebut pihaknya mengecek setiap mobil yang keluar dan masuk wilayah Kabupaten Maybrat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami Polres Maybrat sudah laksanakan patroli sejak Minggu malam dan pelaksanaan penjagaan pos di perbatasan Sehun-Soroan, perbatasan Maybrat," kata Muhtadibillah.
"Kami juga melakukan pengecekan setiap kendaraan. Sejauh ini, masih aman terkendali belum ada tanda-tanda dan jika ada tanda-tanda akan kami laporkan ke Lapas," ungkapnya.
Muhtadibillah menyebut dari 4 napi kasus kisor yang kabur, dua di antaranya sudah tertangkap sedangkan dua lainnya masih dalam pencarian. Dia mengatakan pihaknya juga akan melakukan pengecekan di sekitar lokasi tinggal para napi tersebut.
"Jadi tersisa 2 orang saja. Dan kami akan mengecek tempat tinggalnya mereka juga," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, para napi tersebut kabur dari Lapas Kelas II B Sorong yang beralamat di Jalan Sapta Taruna, Km 10, Kota Sorong pada Minggu (7/1) sekitar pukul 11.00 WIT. Para napi kabur melalui pintu utama lapas usai menerobos petugas.
(hmw/sar)
