KPU Tana Toraja (Tator), Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai melaksanakan penyortiran dan pelipatan surat suara Pemilu 2024. Sebanyak 87 warga yang didominasi emak-emak dilibatkan dalam proses pelipatan surat suara itu.
Pantauan detikSulsel di gudang logistik KPU Tana Toraja di Hotel Puriarta, Makale, Sabtu (6/1/2024) sekitar pukul 10.00 Wita, penjagaan ketat dilakukan pihak kepolisian di lokasi.
Di dalam gudang, sejumlah warga yang didominasi emak-emak berjejer terlihat serius melakukan penyortiran dan pelipatan kertas suara. Beberapa pengawas dari Bawaslu Tana Toraja juga terlihat rutin melakukan pemeriksaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini kami sudah melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara. Kami mulai dengan surat suara calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres)," kata Ketua KPU Tana Toraja Berthy Paluangan kepada detikSulsel, Sabtu (6/1).
Berthy mengungkapkan, ada 87 warga yang dilibatkan dalam kegiatan penyortiran dan pelipatan 200.866 lembar surat suara capres-cawapres tersebut. Dia kemudian mengestimasi kegiatan itu selesai selama dua hari.
"Kalau surat suara capres-cawapres sebanyak 200.866 lembar sesuai daftar pemilih tetap (DPT), kita libatkan warga sebanyak 87 orang kebanyakan ibu-ibu yah. Satu orang per dos jadi kami estimasi penyortiran dan pelipatan selesai selama dua hari, itu untuk surat suara capres-cawapres," ungkapnya.
Dia mengutarakan, mekanisme pelipatan kertas suara dilakukan berturut-turut mulai dari surat suara capres-cawapres, DPD, DPRD Kabupaten Tana Toraja, DPRD Provinsi Sulsel, dan DPR RI. KPU Tana Toraja optimis kegiatan penyortiran dan pelipatan surat suara ini selesai tepat waktu, sehingga distribusi logistik ke wilayah bisa terlaksana pada awal Februari 2024 nanti.
"Semoga tidak ada kendala yah, agar penyortiran dan pelipatan selesai tepat waktu biar distribusi logistik ke wilayah bisa terlaksana pada awal Februari. Baru surat suara capres-cawapres dan DPD yang ada kami terima jadi kita kita mulai dari sana, kalau DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi sama DPR RI menyusul dari KPU Provinsi," ucapnya.
Berthy pun berharap warga yang bertugas bisa meneliti kertas suara sebelum dilipat. Hal ini untuk mengantisipasi jika ada surat suara yang salah cetak atau rusak agar bisa dilakukan pergantian sebelum didistribusikan untuk pemilih.
"Iya petugas juga harus teliti, ini saja baru hari pertama sudah banyak kami temukan surat suara yang rusak seperti robek, ada noda tinta dan sebagainya, jadi langsung kami pisahkan. Jumlahnya kami belum tahu berapa yang sudah rusak karena masih proses, nanti kita sampaikan lebih lanjut," ujarnya.
(asm/ata)