Hari Anak Yatim Korban Perang diperingati pada tanggal 6 Januari setiap tahunnya. Peringatan ini dilakukan dalam rangka menyadarkan masyarakat akan kesulitan yang dihadapi anak-anak yatim piatu akibat perang.
Menurut United Nations Children's Fund (UNICEF) yang dilansir dari National Today, beberapa abad terakhir angka anak yatim piatu akibat perang menanjak. Terdapat hampir 140 juta anak yatim piatu di dunia yang tersebar mulai dari Asia, Afrika, Amerika Latin dan Karibia, serta Eropa Timur.
Anak-anak tersebut kehilangan orang tua mereka akibat konflik bersenjata yang terjadi di negaranya. Mereka pada akhirnya harus menjalani hidup dengan kondisi malnutrisi dan tekanan mental.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari Anak Yatim Korban Perang Sedunia inilah kemudian menjadi salah satu gerakan yang mengupayakan kesejahteraan anak yatim korban perang. Lantas, bagaimana sejarah dan cara memperingati Hari Anak Yatim Korban Perang Sedunia?
Berikut detikSulsel telah menghimpun sejarah dan cara memperingati Hari Anak Korban Perang Sedunia yang dilansir dari berbagai sumber.
Sejarah Hari Anak Yatim Korban Perang
Akar dari penggagasan aksi kepedulian terhadap anak yatim bermula sekitar tahun 400 SM. Pada masa itu, bangsa Romawi mendirikan panti asuhan pertama di dunia yang dirancang khusus membantu para janda dan anak yang kehilangan orang tua akibat dinas militer seperti yang dilansir dari laman resmi Lembaga Swadaya Masyarakat Daan Patra India.
Panti asuhan ini memberikan perawatan terhadap anak-anak yatim piatu yang diasuh di sana sampai mereka mencapai usia 18 tahun. Organisasi kemanusiaan Prancis bernama SOS Enfants en Detresses yang melihat kondisi tersebut kemudian menciptakan Hari Anak Yatim Korban Perang,
Peringatan tersebut diberi nama Hari Anak Yatim Korban Perang atau secara internasional dikenal sebagai World War Orphans Day. Hari ini dijatuhkan peringatannya pada tanggal 6 Januari.
Peringatan itu mulanya diciptakan sebagai wadah masyarakat lokal untuk berperan aktif dalam membantu anak yatim piatu menghadapi kesulitan akibat peperangan. Lambat laun, inisiatif yang digagas oleh SOS Enfants en Detresses semakin berkembang sehingga menjadi perhatian secara global.
Seiring berjalannya waktu, inisiatif kepedulian manusia itu semakin berkembang hingga diakui secara global. Pada dasarnya, akar dari Hari Anak Yatim Korban Perang ini terletak pada semangat kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak yang terkena dampak perang.
Peran Peringatan Hari Anak Yatim Korban Perang
Peringatan Hari Anak Yatim Korban Perang pada dasarnya merupakan respon terhadap krisis kemanusiaan akibat perang yang berdampak pada anak-anak. Peringatan ini lantas memberikan pemenuhan atas kebutuhan anak-anak yatim korban perang tersebut.
Oleh karenanya, peran peringatan ini yang pertama adalah sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan. Melalui hari ini diwujudkan tindakan kolektif untuk membantu anak-anak yatim piatu korban perang.
Kedua, yaitu untuk mempromosikan rasa empati dan solidaritas. Memperingati Hari Anak Yatim Korban Perang akan mendorong individu untuk bersama-sama menyediakan perawatan dan kesempatan bagi anak-anak yatim piatu.
Terakhir, hari ini diselenggarakan sebagai advokasi untuk hak dan dukungan terhadap anak-anak korban perang. Anak-anak yatim piatu tersebut mesti didukung untuk mendapatkan hak mendapatkan akses pendidikan, perawatan kesehatan, dukungan psikologis, dan lingkungan yang mendukung.
Cara Memperingati Hari Anak Yatim Korban Perang
Masih dilansir dari National Today, Hari Anak Yatim Korban Perang dapat dirayakan secara umum dengan memberikan uluran tangan kepada anak yatim korban perang. Namun, peringatan ini bisa dirayakan mulai dari gerakan-gerakan kecil.
Seseorang bisa berpartisipasi dalam Hari Anak Yatim Korban Perang dengan cara mengunjungi panti asuhan. Kehadiran relawan atau pengunjung di panti asuhan akan memberikan rasa kekeluargaan dan cinta kepada anak-anak.
Bisa dengan membawakan hadiah seperti mainan dan melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan. Selain itu, terdapat program-program yang diselenggarakan organisasi kemanusiaan lokal maupun dunia.
Mengikuti salah satu program dari organisasi tersebut bisa menjadi salah satu cara untuk memperingati Hari Anak Yatim Korban Perang. Dan yang terakhir dan tidak kalah pentingnya adalah berdonasi.
Terdapat banyak panti asuhan, organisasi, dan pengungsi yang membutuhkan dana. Apabila organisasi yang membantu kekurangan dana, maka anak-anak akan mendapatkan perawatan yang buruk.
Nah, itulah informasi terkait sejarah dan cara memperingati Hari Anak Yatim Korban Perang. Semoga bermanfaat, ya!
(urw/urw)