PDIP Sulsel Target Ganjar-Mahfud Menang hingga 51 Persen Suara di Makassar

PDIP Sulsel Target Ganjar-Mahfud Menang hingga 51 Persen Suara di Makassar

Sahrul Alim - detikSulsel
Senin, 01 Jan 2024 11:15 WIB
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sulsel Ridwan Andi Wittiri. Sahrul/detikSulsel
Foto: Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sulsel Ridwan Andi Wittiri. Sahrul/detikSulsel
Makassar - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sulsel Ridwan Andi Wittiri menargetkan Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md menang hingga 51 persen khusus di Kota Makassar. Dia optimis karena Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Sulsel dipimpin Udin Saputra Malik kader PDIP yang juga menantu Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto.

"Kalau wali kota dia (Danny) kan kader tapi dia bukan masuk di struktur tim pemenangan karena dia kepala daerah, tidak boleh. Targetnya (di Makassar) yang pasti kita maunya ya 50 % lebih, antara 30 - 51 % lah," ujar Ridwan Andi Wittiri kepada wartawan saat zikir dan doa bersama menyambut tahun baru 2024 di Sekretariat TPD Ganjar-Mahfud Sulsel di Jalan Jenderal Sudirman, Minggu (31/12/2023).

Ridwan Wittiri optimis target itu akan tercapai di Makassar melihat antusias warga yang hadir di acara zikir dan doa ini. Dia menyebut warga sangat antusias hadir mendoakan Ganjar-Mahfud menang di Sulsel.

"Kalau target menang, pasti kita mau menang kalau target itu kan boleh-boleh saja kita punya target tapi memang harus bekerja keras. Saya kan dewan pengarah yang Ketua TPD dr Udin, dr Fadli sekertaris sama pak H. Ica (Richard M. Nur Pombo) sebagai bendahara, tapi penanggung jawab untuk Sulsel ini saya ambil alih bersama ketua-ketua partai yang lain," jelas ARW sapaan akrab Ridwan Wittiri.

ARW tak menampik sejumlah survei menyebut PDIP telah disalip oleh Gerindra. Meski demikian dia menganggap elektabilitas PDIP yang naik turun di survei itu hal biasa.

"Boleh-boleh aja, jadi soal salip menyalip itu biasalah sama juga kalau naik motor kadang-kadang kencang, kadang-kadang biasa saja," ujar ARW.

Dia menyebut turunnya elektabilitas PDIP di survei tergantung situasi politik. PDIP, kata ARW, sudah terbiasa berjuang sejak era orde baru.

"Kalau PDI perjuangan ini biasa naik turun itu biasa tergantung keadaan situasi dan itu juga kita terbiasa lah untuk saling menyalip dan pengalamannya PDI Perjuangan itukan sudah dari tahun 1973 PDI sampai sekarang kadang naik, stabil, kadang turun itu biasa saja tidak ada masalah buat kami," kata ARW.

Dilansir dari detikNews, Senin (1/1), Litbang Kompas merilis survei terbaru terkait elektabilitas partai politik di Pemilu 2024. Gerindra kini berada di puncak dan disusul oleh PDIP.

Survei dilakukan Litbang Kompas terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Survei dilakukan pada 29 November hingga 4 Desember 2023.

Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Tingkat kepercayaan pada hasil survei ini 95%. Sementara margin of error penelitian +-2,65%.

Pada survei kali ini, tingkat keterpilihan Gerindra mencapai 21,9 persen. Elektabilitas Gerindra naik dibandingkan hasil survei pada Agustus lalu yaitu 18,9%.

Sementara itu, PDIP kini ada di posisi kedua dengan elektabilitas 18,3%. Ini berarti elektabilitas PDIP turun dari angka 24,4% di Agustus2023.


(hmw/ata)

Hide Ads