Bacaan Doa Tahun Baru 2024: Doa Akhir dan Awal Tahun

Bacaan Doa Tahun Baru 2024: Doa Akhir dan Awal Tahun

Andi Nur Isman - detikSulsel
Minggu, 31 Des 2023 22:42 WIB
ilustrasi berdoa alkitab
Ilustrasi. Foto: Getty Images/rudi_suardi
Makassar - Momen pergantian tahun bisa dimanfaatkan dengan berbagai kegiatan. Salah satu yang dianjurkan ialah membaca doa tahun baru 2024, baik ketika akhir tahun 2023 maupun saat memasuki awal tahun 2024.

Melansir laman Nahdlatul Ulama, doa yang dibaca terlebih dahulu ialah doa akhir tahun. Setelah membaca doa akhir tahun, barulah kemudian disusul dengan membaca doa awal tahun.

Doa akhir tahun dan awal tahun bisa dibaca secara bersama-sama atau berjemaah. Doa juga bisa dibaca jika sedang sendirian.

Doa Tahun Baru 2024

Berikut ini doa akhir tahun dan awal tahun dalam kitab Maslakul Akhyar karya Habib Utsman bin Yahya, Mufti Jakarta abad ke-19-20 M, sebagaimana dilansir dari laman Nahdlatul Ulama.

1. Doa Akhir Tahun

Doa akhir tahun hendaknya dibaca sebelum memasuki pergantian tahun. Berikut bacaannya.

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Arab Latin:

Allâhumma mâ 'amiltu min 'amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'alâ 'uqûbatî, wa da'autanî ilat taubati min ba'di jarâ'atî 'alâ ma'shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ 'amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa'attanî 'alaihits tsawâba, fa'as'aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha' rajâ'î minka yâ karîm.

Artinya:

"Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."

2. Doa Awal Tahun

Sesudah membaca doa akhir tahun, kemudian bisa dilanjutkan dengan doa awal tahun. Doa awal tahun dibaca dengan harapan Allah SWT menganugerahkan rahmat, lindungan, kesehatan, keharmonisan, keselamatan, kelapangan rezeki, jodoh, karier, wafat husnul khatimah, serta berbagai kebaikan lainnya.

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Arab Latin:

Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'alâ fadhlikal 'azhîmi wa karîmi jûdikal mu'awwal. Hâdzâ 'âmun jadîdun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ'ih, wal 'auna 'alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû'I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

Artinya:

"Tuhanku, Kau Yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."

Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Dibaca Berapa Kali?

Masih dari laman Nahdlatul Ulama, doa awal tahun ini hendaknya dibaca sebanyak 3 kali. Dalam doa ini, kita berharap anugerah dan kemurahan Allah SWT untuk berbagai kebaikan di tahun berikutnya.

Demikian pula hendaknya mengisi pergantian tahun dengan amalan terbaik. Mulai dari memperbanyak bacaan shalawat, istighfar, membaca Al-Qur'an, sedekah, serta ibadah lainnya.

Adapun mengenai doa akhir dan awal tahun baru Hijriyah yang dibaca pada saat tahun baru Masehi hukumnya boleh. Tidak ada dalil yang melarang umat muslim membacanya.

Hukum kebolehan tersebut asalkan tidak meyakini doa itu sebagai doa warid atau yang bersumber langsung dari Nabi Muhammad SAW. Selain itu, hendaknya juga tidak meyakininya secara khusus sebagai kesunnahan saat tahun baru Masehi.

Hukum Merayakan Tahun Baru

Masih dari laman Nahdlatul Ulama, Katib Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang Ahmad Samsul Rijal mengatakan pergantian tahun baru Masehi tidak memiliki makna khusus. Dia menyebut banyak ulama salaf dan khalaf yang memandang pergantian tahun dari sudut sosial, terlebih bila hidup di tengah keragaman agama, budaya dan tradisi.

"Maka, banyak ulama yang berfatwa, tidak ada larangan mengucapkan atau merayakan tahun baru. Artinya, boleh dilakukan dalam kehidupan sosial (mubah) dan tidak masuk dalam kategori bid'ah (tidak sunnah), bahkan bila dalam merayakannya ada kebaikan yang muncul, maka kegiatan itu menjadi kebaikan," kata Rijal.

NU sendiri melihat pergantian tahun baru dalam sudut pandang sosial dengan alasan sebagai sikap toleransi. Menurut Rijal, sejumlah tokoh NU membolehkan merayakan dan mengucapkan selamat tahun baru.

"Faktanya, kita berada di dalam kehidupan sosial yang beragam serta pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan serta kebersamaan. Sehingga, alasan ini mendominasi dalam membuat hukum suatu persoalan, bukan dari sudut pandang aqidah," tegasnya.

Nabi SAW bersabda:

من تشبه بقوم فهو منهم

Artinya: "Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka dia menjadi bagian dari padanya."

Makna dari hadis itu agar umat muslim tidak mengikuti kebiasaan yang tidak baik dalam merayakan momentum pergantian tahun. Perayaan tahun baru tidak boleh diisi dengan kemaksiatan dan mengikuti hawa nafsu serta hal-hal lain yang dilarang oleh agama.

Selain itu, lanjut Rijal, tahun baru harus disyukuri karena terbuka kesempatan baru untuk berikhtiar dan merenung untuk menjadi pribadi lebih baik. Momentum ini bisa diisi dengan berzikir, salawat, hingga bersedekah.

"Bila disadari banyak kemudharatan, tentu perlu memperbanyak Istighfar, taubatan nasuha serta niatan untuk menjadi lebih baik di tahun berikutnya," jelasnya.

Demikianlah doa tahun baru 2024, baik akhir tahun dan awal tahun. Semoga bermanfaat, detikers!


(asm/urw)

Hide Ads