Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin menanggapi soal Pj Bupati Bone Andi Islamuddin yang diduga meminta kepala desa (kades) hingga guru untuk mendukung anaknya yang maju Caleg DRPD Sulsel. Bahtiar menyerahkan persoalan itu diproses Bawaslu.
"Nanti yang begitu kan sudah ada aturannya. Kan sudah ada KPU-Bawaslu. Hukum-hukumnya sudah ada. Jadi biarkan saja berproses dengan hukum yang berlaku," ujar Bahtiar kepada wartawan di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Minggu (31/12/2023).
Bahtiar mengatakan seluruh dugaan terkait pelanggaran netralitas ASN diserahkan sepenuhnya kepada Bawaslu. Sebagai Pj Gubernur, dia hanya dapat memberi penegasan agar setiap ASN menjaga netralitas di momentum Pemilu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan nanti Bawaslu yang melakukan. Jadi kita, Gubernur kan bukan petugas Pemilu. Petugas Pemilu itu adalah KPU dan Bawaslu. Dan di Bawaslu lah ditentukan seseorang dinyatakan bersalah atau tidak," paparnya.
"Karena seringkali kalau kita mungkin membaca sesuatu ada yang dipotong-potong. Biarlah sesuai dengan hukum yang berlaku. Jadi biarlah kita tetap positif saja," lanjut Bahtiar.
Bahtiar pun enggan berkomentar lebih lanjut mengenai dugaan Pj Bupati Bone yang memobilisasi kepala desa untuk mendukung anaknya nyaleg. Dia hanya memberikan Bawaslu kewenangan penuh untuk mendalami dugaan tersebut.
"Makanya kita dengarkan saja nanti putusan Bawaslu seperti apa. Jadi kita tidak bisa berpendapat. Kan Undang-Undang 7 Tahun 2017 tentang Pemilu mengatur kewenangan soal itu di Bawaslu. Jadi tanya meki Bawaslu," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pj Bupati Bone Andi Islamuddin diduga mengumpulkan kepala desa untuk mendukung anaknya yang bertarung sebagai caleg DPRD Sulsel. Bawaslu Bone kini turun tangan untuk mengusut dan menelusuri dugaan tersebut.
"Tadi malam kita sudah dapat videonya, dan langsung rapat. Secepatnya kita lakukan penelusuran," ujar Ketua Bawaslu Bone Alwi kepada detikSulsel, Jumat (29/12).
"Ini sementara dicari lokasinya di mana, siapa yang meng-upload, dan kapan kejadiannya. Yang jelas sudah diselidiki sejak beredarnya itu video," katanya.
Selain kades, Andi Islamuddin juga diduga memanfaatkan para guru sekolah di lingkup Dinas Pendidikan Bone untuk mendukung anaknya. Seorang guru sekolah berinisial S buka suara soal pemanfaatan tenaga pendidik untuk ambisi politik Andi Islamuddin.
"Iya, setiap guru diberikan format untuk mendata orang. Format itu untuk dukungan ke anaknya Pj Bupati," ungkap salah seorang guru berinisial S kepada detikSulsel, Jumat (29/12).
(asm/hmw)