Bawaslu RI memperingatkan KPU agar debat kedua untuk calon wakil presiden (cawapres) berjalan lebih tertib. Bawaslu mengingatkan gangguan yang muncul pada debat sebelumnya tidak terulang.
"Pascadebat capres yang pertama itu Bawaslu sudah melayangkan arahan perbaikan ke KPU, untuk mengantisipasi beberapa hal yang mengganggu dalam proses debat yang pertama tidak berulang di debat yang kedua," ujar Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenti kepada wartawan di Makassar, Kamis (21/21/2023).
Pihaknya juga terus memantau perbaikan yang dikirimkan ke KPU. Dia berharap segala gangguan yang muncul bisa diantisipasi oleh KPU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami pun mendapat informasi terakhir ada kesiapan-kesiapan yang KPU lakukan, mudah-mudahan seluruh yang mengganggu kemarin itu tidak terjadi karena pencegahan sudah kami lakukan," jelasnya.
Diketahui, salah satu gangguan yang menjadi atensi Bawaslu dalam acara debat perdana tersebut yakni saat Gibran berdiri dan mengayunkan tangan. Aksi itu dilakukan untuk menyemangati pendukungnya saat Prabowo menjawab pertanyaan Anies Baswedan soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Selain itu, hal lain yang menjadi atensi Bawaslu usai pelaksanaan debat perdana yakni soal pengamanan masing-masing kandidat. Pihaknya telah mempertegas ke KPU agar personel pengamanan didata.
Hal itu dilakukan menyusul kontroversi ajudan Menteri Petahanan Prabowo Subianto Mayor TNI Teddy Indra Wijaya yang turut hadir mengenakan baju identik dengan pendukung capres-cawapres. Bawaslu sudah berkoordinasi dengan atasan Teddy Indra Wijaya agar kehebohan seperti itu tidak terjadi lagi.
"Kami juga ke KPU untuk meminta data pengamanan itu siapa saja. Karena kan data-data yang melakukan itu siapa harus clear juga. Nah itu juga kami lakukan ke KPU untuk antisipasi. Karena kan sebetulnya tidak hanya Mayor Teddy kan," katanya
"Misalnya menteri Pak Mahfud. Bagi kami penting untuk memastikan seluruh personel pengamanan itu tidak melanggar, sehingga tidak mengganggu soal kenetralan yang harus dijaga,"tambahLolly.
(hmw/asm)