Teks Surat Al-Waqiah Ayat 1-96 Lengkap: Arab, Latin hingga Waktu Membacanya

Teks Surat Al-Waqiah Ayat 1-96 Lengkap: Arab, Latin hingga Waktu Membacanya

St. Fatimah - detikSulsel
Rabu, 20 Des 2023 23:00 WIB
Muslim boy reads the quran in mosque islamic concept
Foto: Getty Images/wichianduangsri
Makassar -

Surat Al-Waqiah merupakan surat ke-56 dalam Al-Qur'an dan terdiri dari 96 ayat. Surah ini termasuk dalam golongan surat Makkiyah, yang berarti diturunkan di Mekkah.

Surat Al-Waqiah menjelaskan tentang datangnya hari Kiamat, kepastian kedatangannya, kondisi orang-orang di saat itu, serta keterangan balasan untuk setiap orang. Sebagian umat muslim kerap membaca surah ini pada malam Jumat.

Nah, bagi detikers yang hendak membacanya, berikut ini teks lengkap surat Al-Waqiah beserta penjelasan keutamaan dan anjuran waktu membacanya. Yuk disimak!

Surat Al-Waqiah Ayat 1-96

إِذَا وَقَعَتِ ٱلْوَاقِعَةُ

iżā waqa'atil-wāqi'ah

ADVERTISEMENT

1. Apabila terjadi hari kiamat,

لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ

laisa liwaq'atihā kāżibah

2. tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya.

خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ

khāfiḍatur rāfi'ah

3. (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain),

إِذَا رُجَّتِ ٱلْأَرْضُ رَجًّا

iżā rujjatil-arḍu rajjā

4. apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,

وَبُسَّتِ ٱلْجِبَالُ بَسًّا

wa bussatil-jibālu bassā

5. dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya,

فَكَانَتْ هَبَآءً مُّنۢبَثًّا

fa kānat habā`am mumbaṡṡā

6. maka jadilah ia debu yang beterbangan,

وَكُنتُمْ أَزْوَٰجًا ثَلَٰثَةً

wa kuntum azwājan ṡalāṡah

7. dan kamu menjadi tiga golongan.

فَأَصْحَٰبُ ٱلْمَيْمَنَةِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلْمَيْمَنَةِ

fa aṣ-ḥābul-maimanati mā aṣ-ḥābul-maimanah

8. Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu.

وَأَصْحَٰبُ ٱلْمَشْـَٔمَةِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلْمَشْـَٔمَةِ

wa aṣ-ḥābul-masy`amati mā aṣ-ḥābul-masy`amah

9. Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.

وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلسَّٰبِقُونَ

was-sābiqụnas-sābiqụn

10. Dan orang-orang yang beriman paling dahulu,

أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلْمُقَرَّبُونَ

ulā`ikal-muqarrabụn

11. Mereka itulah yang didekatkan kepada Allah.

فِى جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ

fī jannātin-na'īm

12. Berada dalam jannah kenikmatan.

ثُلَّةٌ مِّنَ ٱلْأَوَّلِينَ

ṡullatum minal-awwalīn

13. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,

وَقَلِيلٌ مِّنَ ٱلْءَاخِرِينَ

wa qalīlum minal-ākhirīn

14. dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian

عَلَىٰ سُرُرٍ مَّوْضُونَةٍ

'alā sururim mauḍụnah

15. Mereka berada di atas dipan yang bertahta emas dan permata,

مُّتَّكِـِٔينَ عَلَيْهَا مُتَقَٰبِلِينَ

muttaki`īna 'alaihā mutaqābilīn

16. seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan.

يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَٰنٌ مُّخَلَّدُونَ

yaṭụfu 'alaihim wildānum mukhalladụn

17. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,

بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِّن مَّعِينٍ

bi`akwābiw wa abārīqa wa ka`sim mim ma'īn

18. dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir,

لَّا يُصَدَّعُونَ عَنْهَا وَلَا يُنزِفُونَ

lā yuṣadda'ụna 'an-hā wa lā yunzifụn

19. mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,

وَفَٰكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُونَ

wa fākihatim mimmā yatakhayyarụn

20. dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih,

وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُونَ

wa laḥmi ṭairim mimmā yasytahụn

21. dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.

وَحُورٌ عِينٌ

wa ḥụrun 'īn

22. Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli,

كَأَمْثَٰلِ ٱللُّؤْلُؤِ ٱلْمَكْنُونِ

ka`amṡālil-lu`lu`il-maknụn

23. laksana mutiara yang tersimpan baik.

جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

jazā`am bimā kānụ ya'malụn

24. Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.

لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا تَأْثِيمًا

lā yasma'ụna fīhā lagwaw wa lā ta`ṡīmā

25. Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa,

إِلَّا قِيلًا سَلَٰمًا سَلَٰمًا

illā qīlan salāman salāmā

26. akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.

وَأَصْحَٰبُ ٱلْيَمِينِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلْيَمِينِ

wa aṣ-ḥābul-yamīni mā aṣ-ḥābul-yamīn

27. Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.

فِى سِدْرٍ مَّخْضُودٍ

fī sidrim makhḍụd

28. Berada di antara pohon bidara yang tak berduri,

وَطَلْحٍ مَّنضُودٍ

wa ṭal-ḥim manḍụd

29. dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),

وَظِلٍّ مَّمْدُودٍ

wa ẓillim mamdụd

30. dan naungan yang terbentang luas,

وَمَآءٍ مَّسْكُوبٍ

wa mā`im maskụb

31. dan air yang tercurah,

وَفَٰكِهَةٍ كَثِيرَةٍ

wa fākihating kaṡīrah

32. dan buah-buahan yang banyak,

لَّا مَقْطُوعَةٍ وَلَا مَمْنُوعَةٍ

lā maqṭụ'atiw wa lā mamnụ'ah

33. yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya.

وَفُرُشٍ مَّرْفُوعَةٍ

wa furusyim marfụ'ah

34. dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.

إِنَّآ أَنشَأْنَٰهُنَّ إِنشَآءً

innā ansya`nāhunna insyā`ā

35. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung

فَجَعَلْنَٰهُنَّ أَبْكَارًا

fa ja'alnāhunna abkārā

36. dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.

عُرُبًا أَتْرَابًا

'uruban atrābā

37. penuh cinta lagi sebaya umurnya.

لِّأَصْحَٰبِ ٱلْيَمِينِ

li`aṣ-ḥābil-yamīn

38. (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan,

ثُلَّةٌ مِّنَ ٱلْأَوَّلِينَ

ṡullatum minal-awwalīn

39. (yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu.

وَثُلَّةٌ مِّنَ ٱلْءَاخِرِينَ

wa ṡullatum minal-ākhirīn

40. dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian.

وَأَصْحَٰبُ ٱلشِّمَالِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلشِّمَالِ

wa aṣ-ḥābusy-syimāli mā aṣ-ḥābusy-syimāl

41. Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?

فِى سَمُومٍ وَحَمِيمٍ

fī samụmiw wa ḥamīm

42. Dalam (siksaan) angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih,

وَظِلٍّ مِّن يَحْمُومٍ

wa ẓillim miy yaḥmụm

43. dan dalam naungan asap yang hitam.

لَّا بَارِدٍ وَلَا كَرِيمٍ

lā bāridiw wa lā karīm

44. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.

إِنَّهُمْ كَانُوا۟ قَبْلَ ذَٰلِكَ مُتْرَفِينَ

innahum kānụ qabla żālika mutrafīn

45. Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewahan.

وَكَانُوا۟ يُصِرُّونَ عَلَى ٱلْحِنثِ ٱلْعَظِيمِ

wa kānụ yuṣirrụna 'alal-ḥinṡil-'aẓīm

46. Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa besar.

وَكَانُوا۟ يَقُولُونَ أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَٰمًا أَءِنَّا لَمَبْعُوثُونَ

wa kānụ yaqụlụna a iżā mitnā wa kunnā turābaw wa 'iẓāman a innā lamab'ụṡụn

47. Dan mereka selalu mengatakan: "Apakah bila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami akan benar-benar dibangkitkan kembali?

أَوَءَابَآؤُنَا ٱلْأَوَّلُونَ

a wa ābā`unal-awwalụn

48. apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (juga)?"

قُلْ إِنَّ ٱلْأَوَّلِينَ وَٱلْءَاخِرِينَ

qul innal-awwalīna wal-ākhirīn

49. Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,

لَمَجْمُوعُونَ إِلَىٰ مِيقَٰتِ يَوْمٍ مَّعْلُومٍ

lamajmụ'ụna ilā mīqāti yaumim ma'lụm

50. benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.

ثُمَّ إِنَّكُمْ أَيُّهَا ٱلضَّآلُّونَ ٱلْمُكَذِّبُونَ

ṡumma innakum ayyuhaḍ-ḍāllụnal-mukażżibụn

Artinya: 51. Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan,

لَءَاكِلُونَ مِن شَجَرٍ مِّن زَقُّومٍ

la`ākilụna min syajarim min zaqqụm

52. benar-benar akan memakan pohon zaqqum,

فَمَالِـُٔونَ مِنْهَا ٱلْبُطُونَ

fa māli`ụna min-hal-buṭụn

53. dan akan memenuhi perutmu dengannya.

فَشَٰرِبُونَ عَلَيْهِ مِنَ ٱلْحَمِيمِ

fa syāribụna 'alaihi minal-ḥamīm

54. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.

فَشَٰرِبُونَ شُرْبَ ٱلْهِيمِ

fa syāribụna syurbal-hīm

55. Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum.

هَٰذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ ٱلدِّينِ

hāżā nuzuluhum yaumad-dīn

56. Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan".

نَحْنُ خَلَقْنَٰكُمْ فَلَوْلَا تُصَدِّقُونَ

naḥnu khalaqnākum falau lā tuṣaddiqụn

57. Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan?

أَفَرَءَيْتُم مَّا تُمْنُونَ

a fa ra`aitum mā tumnụn

58. Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.

ءَأَنتُمْ تَخْلُقُونَهُۥٓ أَمْ نَحْنُ ٱلْخَٰلِقُونَ

a antum takhluqụnahū am naḥnul-khāliqụn

59. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?

نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ ٱلْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ

naḥnu qaddarnā bainakumul-mauta wa mā naḥnu bimasbụqīn

60. Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan,

عَلَىٰٓ أَن نُّبَدِّلَ أَمْثَٰلَكُمْ وَنُنشِئَكُمْ فِى مَا لَا تَعْلَمُونَ

'alā an nubaddila amṡālakum wa nunsyi`akum fī mā lā ta'lamụn

Artinya: 61. untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ ٱلنَّشْأَةَ ٱلْأُولَىٰ فَلَوْلَا تَذَكَّرُونَ

wa laqad 'alimtumun-nasy`atal-ụlā falau lā tażakkarụn

62. Dan Sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?

أَفَرَءَيْتُم مَّا تَحْرُثُونَ

a fa ra`aitum mā taḥruṡụn

63. Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam.

ءَأَنتُمْ تَزْرَعُونَهُۥٓ أَمْ نَحْنُ ٱلزَّٰرِعُونَ

a antum tazra'ụnahū am naḥnuz-zāri'ụn

64. Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya?

لَوْ نَشَآءُ لَجَعَلْنَٰهُ حُطَٰمًا فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُونَ

lau nasyā`u laja'alnāhu huṭāman fa ẓaltum tafakkahụn

65. Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka jadilah kamu heran dan tercengang.

إِنَّا لَمُغْرَمُونَ

innā lamugramụn

66. (Sambil berkata): "Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian",

بَلْ نَحْنُ مَحْرُومُونَ

bal naḥnu mahrụmụn

67. bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa.

أَفَرَءَيْتُمُ ٱلْمَآءَ ٱلَّذِى تَشْرَبُونَ

a fa ra`aitumul-mā`allażī tasyrabụn

68. Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum.

ءَأَنتُمْ أَنزَلْتُمُوهُ مِنَ ٱلْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ ٱلْمُنزِلُونَ

a antum anzaltumụhu minal-muzni am naḥnul-munzilụn

69. Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?

لَوْ نَشَآءُ جَعَلْنَٰهُ أُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُونَ

lau nasyā`u ja'alnāhu ujājan falau lā tasykurụn

70. Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?

أَفَرَءَيْتُمُ ٱلنَّارَ ٱلَّتِى تُورُونَ

a fa ra`aitumun-nārallatī tụrụn

Artinya: 71. Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan menggosok-gosokkan kayu).

ءَأَنتُمْ أَنشَأْتُمْ شَجَرَتَهَآ أَمْ نَحْنُ ٱلْمُنشِـُٔونَ

a antum ansya`tum syajaratahā am naḥnul-munsyi`ụn

72. Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya?

نَحْنُ جَعَلْنَٰهَا تَذْكِرَةً وَمَتَٰعًا لِّلْمُقْوِينَ

naḥnu ja'alnāhā tażkirataw wa matā'al lil-muqwīn

73. Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir.

فَسَبِّحْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلْعَظِيمِ

fa sabbiḥ bismi rabbikal-'aẓīm

74. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar.

فَلَآ أُقْسِمُ بِمَوَٰقِعِ ٱلنُّجُومِ

fa lā uqsimu bimawāqi'in-nujụm

75. Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran.

وَإِنَّهُۥ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُونَ عَظِيمٌ

wa innahụ laqasamul lau ta'lamụna 'aẓīm

76. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.

إِنَّهُۥ لَقُرْءَانٌ كَرِيمٌ

innahụ laqur`ānung karīm

77. Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,

فِى كِتَٰبٍ مَّكْنُونٍ

fī kitābim maknụn

78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),

لَّا يَمَسُّهُۥٓ إِلَّا ٱلْمُطَهَّرُونَ

lā yamassuhū illal-muṭahharụn

79. tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.

تَنزِيلٌ مِّن رَّبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

tanzīlum mir rabbil-'ālamīn

80. Diturunkan dari Rabbil 'alamiin.

أَفَبِهَٰذَا ٱلْحَدِيثِ أَنتُم مُّدْهِنُونَ

a fa bihāżal-ḥadīṡi antum mud-hinụn

81. Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini?

وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ تُكَذِّبُونَ

wa taj'alụna rizqakum annakum tukażżibụn

82. kamu mengganti rezeki (yang Allah berikan) dengan mendustakan Allah.

فَلَوْلَآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلْحُلْقُومَ

falau lā iżā balagatil-ḥulqụm

83. Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan,

وَأَنتُمْ حِينَئِذٍ تَنظُرُونَ

wa antum ḥīna`iżin tanẓurụn

84. padahal kamu ketika itu melihat,

وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنكُمْ وَلَٰكِن لَّا تُبْصِرُونَ

wa naḥnu aqrabu ilaihi mingkum wa lākil lā tubṣirụn

85. dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat,

فَلَوْلَآ إِن كُنتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ

falau lā ing kuntum gaira madīnīn

86. maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)?

تَرْجِعُونَهَآ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ

tarji'ụnahā ing kuntum ṣādiqīn

87. Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?

فَأَمَّآ إِن كَانَ مِنَ ٱلْمُقَرَّبِينَ

fa ammā ing kāna minal-muqarrabīn

88. adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),

فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ

fa rauḥuw wa raiḥānuw wa jannatu na'īm

89. maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan.

وَأَمَّآ إِن كَانَ مِنْ أَصْحَٰبِ ٱلْيَمِينِ

wa ammā ing kāna min aṣ-ḥābil-yamīn

90. Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,

فَسَلَٰمٌ لَّكَ مِنْ أَصْحَٰبِ ٱلْيَمِينِfa

salāmul laka min aṣ-ḥābil-yamīn

91. maka keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan.

وَأَمَّآ إِن كَانَ مِنَ ٱلْمُكَذِّبِينَ ٱلضَّآلِّينَ

wa ammā ing kāna minal-mukażżibīnaḍ-ḍāllīn

92. Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat,

فَنُزُلٌ مِّنْ حَمِيمٍ

fa nuzulum min ḥamīm

93. maka dia mendapat hidangan air yang mendidih,

وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ

wa taṣliyatu jaḥīm

94. dan dibakar di dalam jahannam.

إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ حَقُّ ٱلْيَقِينِ

inna hāżā lahuwa ḥaqqul-yaqīn

95. Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.

فَسَبِّحْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلْعَظِيمِ

fa sabbiḥ bismi rabbikal-'aẓīm

96. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha Besar.

Keutamaan Surat Al-Waqiah

Dikutip dari laman Baznas Kota Yogyakarta, surat Al-Waqiah memiliki sejumlah keutamaan. Berikut adalah keutamaan membaca surat Al-Waqiah.

  • Mendatangkan keberkahan dan rezeki yang melimpah

Salah satu keistimewaan surat Al-Waqiah adalah membuka peluang rezeki yang tak terduga dan berlimpah. Karena itu, banyak orang yang secara teratur membacanya sebagai bentuk doa untuk meraih keberkahan dan kelimpahan rezeki.

  • Membuka pintu kebahagiaan di dunia dan akhirat

Di dalam surat Al-Waqiah juga menyertakan doa untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kegiatan membaca surat Al-Waqiah secara teratur dapat membantu untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang dan memberikan kebahagiaan yang sejati.

  • Melindungi dari kefakiran dan kesulitan hidup

Surat Al-Waqiah juga diyakini mampu untuk menjaga seseorang dari kemiskinan dan kesulitan hidup. Banyak orang yang membaca surat Al-Waqiah sebagai upaya untuk menghindari kesulitan hidup dan memperoleh berkah dari Allah SWT.

  • Membuka pintu taubat dan pengampunan dosa

Surat Al-Waqiah juga berisi dorongan untuk bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Dengan menyempatkan waktu membaca surat Al-Waqiah secara teratur dapat membantu seseorang dalam membantu seseorang untuk memperbaiki diri, menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan, dan memohon pengampunan dari Allah SWT.

  • Mendatangkan kedamaian dan ketenangan hati

Surat Al-Waqiah juga dipercaya dapat membantu seseorang untuk mendapatkan kedamaian dan ketenangan hati. Mengamalkan surat Al-Waqiah secara teratur dapat membantu meredakan kecemasan, menghilangkan ketakutan, dan membawa ketenangan batin yang sejati.

Anjuran Waktu Membaca Surat Al-Waqiah

Dilansir dari laman Almanhaj, orang-orang biasanya membaca surat Al-Waqiah pada malam hari sebagaimana dalam hadits Al-Hârits bin Abu Usâmah dalam kitab Musnad-nya.

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا

Artinya: Barangsiapa membaca surat al-Wâqi'ah setiap malam, maka dia tidak akan jatuh miskin selamanya

Hadits di atas dikeluarkan oleh al-Hârits bin Abu Usâmah dalam kitab Musnad-nya, no. 178, dikeluarkan pula oleh Ibnu Sunniy dalam kitab Amalul Yaum wal Lailah, no. 674, dan dihukumi lemah oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Silsilah Âhadits Dha'îfah, 286 dan Dha'îf al-Jâmi', 5773.

Namun selain dari waktu yang disebutkan di atas, Allah SWT memerintahkan umatnya untuk senantiasa membaca Al-Qur'an setiap waktu, termasuk surat Al-Waqiah. Dalam surat Al-Ankabut ayat 45, Allah SWt berfirman bahwa barangsiapa yang senantiasa membaca Al-Qur'an maka akan tercegah dari keji dan mungkar.

اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

utlu mâ ûḫiya ilaika minal-kitâbi wa aqimish-shalâh, innash-shalâta tan-hâ 'anil-faḫsyâ'i wal-mungkar, waladzikrullâhi akbar, wallâhu ya'lamu mâ tashna'ûn

Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut:45)

Demikian ayat lengkap surat Al-Waqiah, serta keutamaan dan anjuran waktu untuk membacanya. Semoga bermanfaat,ya!




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads