Kadiskominfosantik Kalteng Raih Anugerah Tokoh Penyiaran, Ini Kiprahnya

Kadiskominfosantik Kalteng Raih Anugerah Tokoh Penyiaran, Ini Kiprahnya

Erika Dyah - detikSulsel
Minggu, 17 Des 2023 22:29 WIB
Kadiskominfosantik Kalteng Raih Anugerah Tokoh Penyiaran, Ini Kiprahnya
Foto: Pemprov Kalteng
Jakarta -

Kepala Dinas Kominfo, Persandian, dan Statistik Provinsi Kalimantan Tengah Agus Siswadi menerima anugerah tokoh penyiaran dalam acara Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalimantan Tengah Award. Penghargaan ini merupakan apresiasi atas dedikasi dan kontribusinya terhadap dunia penyiaran radio dan televisi di Kalimantan Tengah.

Melansir berbagai sumber, Agus Siswadi memulai debut kariernya sebagai penyiar radio pada tahun 1988 di Radio Swasta Navaria Gemilang Palangka Raya. Di radio ini, ia berkarier sebagai penyiar, voice over, hingga menduduki jabatan Kepala Bagian Siaran.

Tak hanya menjadi penyiar radio, ia juga aktif sebagai MC dan moderator di berbagai acara. Pada tahun 1999 Agus Siswadi mengembangkan kariernya sebagai penyiar berita dan dialog di TVRI Kalimantan Tengah. Kendati begitu, ia tetap aktif sebagai penyiar radio hingga tahun 2006.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seiring kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil dan kesibukan sebagai Kepala Bagian Protokol pada Biro Humas dan Protokol Sekretariat Deerah Provinsi Kalimantan Tengah saat itu, aktivitas sebagai penyiar radio dan televisi pun ia tinggalkan. Namun, ia masih aktif menjadi voice over dan instruktruktur MC.

Kecintaannya terhadap dunia penyiaran tidak hilang begitu saja, ia mendirikan production house Maeztro Production sejak tahun 2015. PH ini memproduksi program acara radio dan televisi, periklanan dan film, bahkan tetap eksis hingga saat ini.

ADVERTISEMENT

Agus mengaku bersyukur atas anugerah sebagai tokoh penyiaran dari KPID Kalimantan Tengah yang diterimanya Rabu (13/12) lalu.

"Alhamdulillah, barangkali penghargaan ini saya dedikasikan untuk dunia penyiaran yang saat ini tidak dalam kondisi baik, di tengah perkembangan teknologi di mana banyak alternatif kanal informasi, di antaranya gempuran dari media sosial dan media online," ungkap Agus dalam keterangan tertulis, Minggu (17/12/2023).

Ia mengaku bersyukur pernah melewati era penyiaran analog hingga digital saat ini.

"Saya pernah melalui semuanya, dari siaran era pita kaset, piringan hitam, CD, DVD, komputer pentium 2, hingga era digital, pengalaman yang luar biasa, terlebih masa transisi ke era digital," jelasnya.

Agus mengatakan tantangan besar dunia penyiaran saat ini adalah beradaptasi dengan teknologi yang kian maju pesat. Sebab kini semua informasi berada di genggaman.

"Bila sektor penyiaran radio dan televisi tidak mampu menciptakan inovasi dan kreativitas di tengah gempuran kemajuan teknologi saat ini, akan tiba saatnya radio dan televisi akan ditinggalkan dan hanya menjadi kenangan," terangnya.

Menurutnya, produksi siaran yang memerlukan waktu seperti editing, penyuntingan, dan proses lainnya, akan kalah cepat dengan media online dan media sosial yang bisa menyajikan real time informasi dan peristiwa. Hal yang sama pun akan dialami media cetak.

"Harus ada terobosan dan inovasi yang benar-benar membumi bila ingin radio penyiaran dan televisi untuk tetap bertahan dan tumbuh di era teknologi yang makin kompetitif," pungkasnya.

(akd/ega)

Hide Ads