Warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) digegerkan dengan kemunculan buaya di Kanal Batua Raya, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Damkar Makassar menyebut buaya di lokasi tersebut terakhir kali muncul pada 2016 lalu.
"Jadi laporannya itu laporan pertama dari tahun 2015-2016 ada kemunculan buaya di samping Kantor Camat Panakkukang," kata Kabid Penyelamatan Damkar Makassar Idham kepada detikSulsel, Minggu (17/11/2023).
Idham tidak merinci waktu pasti temuan buaya pada saat itu. Namun dia mengaku hewan melata itu sudah dievakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau tidak salah sudah dievakuasi. Kayaknya BKSDA yang sempat evakuasi," tambahnya.
Sementara laporan terbaru warga terkait kemunculan buaya di Kanal Batua Raya juga sudah dikoordinasikan ke BKSDA. Pihaknya menunggu penanganan lebih lanjut dari instansi tersebut.
"Kami sudah laporkan ke sana (BKSDA) sebagai instansi yang menangani masalah satwa-satwa liar yang dilindungi, buaya kan dilindungi," ucap Idham.
Pihaknya berharap agar warga di sekitar lokasi kemunculan buaya berhati-hati. Dia menyarankan agar masyarakat tidak beraktivitas di lokasi munculnya buaya baik di kanal maupun sungai.
"Karena namanya buaya kan memang habitatnya di sungai, di air, jadi tetap waspada dengan satwa liar itu khususnya yang tinggal di pinggir sungai dan kanal," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, seekor buaya tersebut muncul di Jalan Batua Raya, samping kantor Camat Panakkukang pada Sabtu (16/12) sekitar pukul 15.30 Wita. Kemunculan buaya itu terekam kamera ponsel warga hingga viral di media sosial.
Personel Damkar Makassar yang tiba di lokasi langsung melakukan patroli. Namun pihaknya tidak lagi menemukan kehadiran hewan melata tersebut.
"Pas kami tiba tidak kelihatan, jadi kami cuma mengimbau ke warga supaya berhati-hati kalau ada aktivitas di pinggir kanal," ucap Idham.
Idham menilai kemunculan buaya di kanal tersebut merupakan hal yang wajar. Pasalnya dia menilai habitat buaya memang di sungai atau kanal.
"Yang namanya kanal terhubung dengan muara-muara sungai memang tidak bisa kita hindari kemunculan habitat buaya," pungkasnya.
(sar/ata)