Komunitas Makassar Biennale dan Bumi Lestari menggelar pameran seni Aksara Lontara di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta para siswa terhadap warisan aksara lontara.
"Pameran ini merupakan karya partisipatif yang melibatkan siswa tingkat SD dan SMP sebagai senimannya," ujar Koordinator Pemeran Aksara Lontara Syahrani kepada detikSulsel, Sabtu (16/12/2023).
Syahrani mengatakan pameran ini melibatkan siswa dari 8 sekolah dasar (SD) dan 4 sekolah menengah pertama (SMP) di Parepare. Siswa diberikan tema untuk menggambar terkait maritim, alat dan bumbu dapur, pakaian adat, makanan tradisional hingga permainan tradisional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pameran seni ini dilaksanakan di Kebun Raya Jompie mulai 15-17 Desember. Peserta ada dari SD dan SMP. Jumlah pesertanya ada 134 siswa," bebernya.
Dia menjelaskan para peserta membuat karya berupa gambar namun diberikan keterangan dengan menggunakan aksara lontara. Syahrani ingin agar siswa mengetahui dan memahami lontara melalui karyanya masing-masing.
"Tujuan pameran ini tentunya mengenalkan kembali aksara lontara sebagai aksara milik orang Bugis dan membuat para siswa bangga memiliki aksara lontara," imbuhnya.
![]() |
Syahrani menuturkan pihaknya sengaja melibatkan siswa SD dan SMP karena hanya ditingkatan ini yang belajar bahasa daerah di sekolah. Sementara tingkatan SMA sudah tidak ada bahasa daerah.
"Kami melibatkan siswa SD dan SMP karena hanya merekalah yang masih mengakses pendidikan aksara lontara secara formal di sekolah," sebutnya.
Di sisi lain, Syahrani mengungkap bahwa banyak guru di Parepare kesulitan dalam mengajarkan aksara lontara. Hal ini karena mereka kekurangan bahan ajar.
"Sebelum kegiatan ini berlangsung kami mengadakan FGD bersama kolaborator Ikatan Guru Bahasa Daerah (IGBD) Parepare dan juga komunitas Aksara Lontara. Faktanya banyak juga guru-guru bahasa daerah yang kewalahan mengajarkan aksara lontara kepada siswa karena kekurangan bahan mengajar," jelasnya.
(hsr/hmw)