Seorang mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) berinisial BMS (22) ditemukan tewas di indekos di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) oleh tetangga kamarnya, Ade Safar (26). Safar awalnya mencium bau tidak sedap dari kamar korban kemudian melaporkan ke pemilik indekos.
"Saksi bersama penjaga kos dan warga menuju ke kamar korban mencari sumber bau tersebut, namun bau berasal dari kamar korban," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Wahiduddin dalam keterangannya, Jumat (15/12/2023).
Pemilik indekos dan beberapa warga kemudian mencoba membuka pintu kamar korban yang berada di lantai tiga. Namun, mereka kesulitan karena pintu kamar terkunci dari dalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya suruh anak-anak dobrak itu ke dalam sekitar (pukul) 10.00 (Wita)," ujar pemilik indekos Muh Ilmal kepada wartawan, Kamis (14/12).
Setelah mendobrak pintu kamar korban, kata Ilmal, mereka pun menemukan korban dalam keadaan tewas. Ilmal dan warga lainnya yang menemukan mayat tersebut kemudian langsung menghubungi polisi.
"(Pelapor) Itu polisi yang ngekos (di TKP)," ucapnya.
Tidak lama setelah mendapatkan laporan, polisi kemudian segera menuju ke lokasi penemuan mayat. Pihak kepolisian kemudian langsung melakukan olah TKP dan identifikasi jenazah.
Diberitakan sebelumnya, BMS ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di dalam kamar Kos Ewa Jalan Perintis Kemerdekaan 7, Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea, Kamis (14/12) sekitar pukul 23.00 Wita. Setelah itu polisi mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
"Tidak pernah (bersosialisasi), (korban keluar) kalau pergi makan," kata Ilmal.
Meski tertutup, Ilmal sedikit mengetahui jika anak kosnya kuliah di Unhas. Korban sudah ngekos di indekosnya selama 4 tahun.
"Mahasiswa, (asal) Sengkang, (kelahiran) 2001. Setahu saya itu di Unhas (kuliah)," paparnya.
(ata/sar)