Struktur Teks Ceramah Lengkap dengan Contoh dan Kaidah Kebahasaannya

Struktur Teks Ceramah Lengkap dengan Contoh dan Kaidah Kebahasaannya

A. Alfia Dulkin - detikSulsel
Minggu, 10 Des 2023 23:00 WIB
Ilustrasi Ceramah Agama.
Foto: Raka Dwi Wicaksana/Unsplash
Makassar -

Struktur menjadi salah satu hal yang penting dalam menyusun naskah teks ceramah. Hal ini agar ceramah yang disampaikan mudah dipahami oleh audiens atau jemaah sebagai sasaran pesan ceramah. Lantas, bagaimanakah struktur penulisan teks ceramah dan kaidah kebahasaannya yang tepat dan benar?

Teks ceramah biasanya digunakan oleh para da'i dan da'iah dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan. Teks ceramah yang disampaikan harus terstruktur dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami agar pesannya tersampaikan dengan baik.

Nah sebelum menyusun naskah, simak dulu ulasa struktur teks ceramah dan kaidah kebahasaannya di bawah ini yuk! Agar terhindar dari kesalahan saat menyampaikan sebuah ceramah di depan khalayak umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Struktur Teks Ceramah

Dilansir dari buku Bahasa Indonesia kelas 11 oleh Suherli, dkk., bahwasanya teks ceramah terdiri dari beberapa struktur yang meliputi, pendahuluan, isi yang berupa argumen, dan penutup. Berikut penjelasannya:

1. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan bagian awal yang biasanya diisi dengan beberapa isu, masalah, maupun pandangan seorang pembaca ataupun pembicara. Pendahuluan pada teks ceramah menjadi hal penting sebelum masuk ke inti topik pembahasan yang akan dibahas.

ADVERTISEMENT

Dengan adanya pendahuluan audience akan paham apa maksud dan tujuan yang akan disampaikan oleh penceramah.

2. Isi

Bagian isi pada umumnya berisi serangkaian argumen pembicara yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya. Pada bagian ini pembicara akan mengemukakan sejumlah fakta akurat yang memperkuat argumen sang pembicara.

3. Penutup

Pada bagian penutup berisi penarikan simpulan atas hasil penalaran dari penjelasan sebelumnya. Hal ini biasanya ditandai dengan sejumlah alasan serta saran.

Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah

Masih dari sumber yang sama, dijelaskan bahwa teks ceramah memiliki kaidah kebahasaan yang membedakannya dengan teks lainnya. Kaidah kebahasaan dalam teks perlu diketahui dan dipahami agar dapat memudahkan dalam menyusun teks ceramah.

Berikut beberapa kaidah kebahasaan dalam penulisan teks ceramah:

  1. Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak. Kata ganti orang pertama di sini adalah aku, saya. Selain itu, pembicara (penceramah) juga bisa menggunakan kata kami sebagai perwakilan sebuah kelompok.

    Tidak jarang penceramah juga menggunakan kata sapaan yang ditunjukkan kepada audience yang terdiri dari banyak orang, seperti hadirin sekalian, kalian, bapak dan ibu sekalian, saudara-saudara, dan lain-lain.
  2. Menggunakan istilah yang berkenan dengan topik yang dibawakan atau sedang dibahas. Masalah kebahasaan kerap kali menjadi fokus pembahasan, istilah-istilah yang muncul dalam teks tersebut adalah bahasa yang merujuk sarkastis, eufemistis, tata krama, kesantunan berbahasa, dan etika berbahasa.
  3. Menggunakan kata-kata yang merujuk pada hubungan argumentasi. Contohnya, jika...maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. Bukan hanya itu, penggunaan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal atau pertentangan bisa juga digunakan, seperti sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun, dan lain-lain.
  4. Menggunakan kata-kata kerja mental, yaitu memperkirakan, mengagumkan, menduga, diharapkan, memprihatinkan, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.
  5. Penggunaan kata-kata persuasif, seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus.

Contoh Teks Ceramah

Setelah mengetahui struktur dan kaidah kebahasaan teks ceramah, berikutnya agar lebih memahami, simak contoh teks ceramah di bawah ini.

1. Contoh Teks Ceramah Kesantunan Berbahasa

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang berbahagia, pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika kanak-kanak. Tentu saja, hal itu sangat menggores hati yang menerimanya. Gejala yang sama terlihat pula pada penggunaan bahasa oleh para politisi kita, misalnya ketika melontarkan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Padahal sebelumnya, pada zaman pemerintahan Orde Baru, pemakaian bahasa dibingkai secara santun lewat pemilihan kata yang dihaluskan maknanya.

Kita sering menyaksikan kebiasaan berbahasa anak-anak dan para remaja yang kasar dengan dibumbui sebutan-sebutan antar sesama yang sangat miris untuk didengar. Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu. Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu. Penyebab utamanya adalah perkembangan masyarakat yang sudah tidak menghiraukan perubahan nilai-nilai kesantunan dan tata krama dalam suatu masyarakat.

Misalnya, kesantunan yang berlaku pada zaman kerajaan yang berbeda dengan yang berlangsung pada masa kemerdekaan dan pada masa kini. Pada akhirnya mereka memiliki kaidah berbahasa yang mereka anggap bergengsi, tanpa mengindahkan kaidah bahasa yang sesungguhnya. Misalnya, tayangan televisi yang bertolak belakang dengan prinsip tata kehidupan dan tata krama orang Timur. Padahal, belajar bahasa sebaiknya dilaksanakan setiap hari agar anak dapat menghayati betul bahasa yang digunakannya.

Nilai-nilai kesantunan berbahasa dalam beragama juga merupakan salah satu kewajiban manusia yang bentuknya berupa perkataan yang lembut dan tidak menyakiti orang lain. Kesantunan dipadankan dengan konsep qaulan karima yang berarti ucapan yang lemah lembut, penuh dengan pemuliaan, penghargaan, pengagungan, dan penghormatan kepada orang lain. Berbahasa santun juga sama maknanya dengan qaulan ma'rufa yang berarti berkata-kata yang sesuai dengan nilai-nilai yang diterima dalam masyarakat penutur. Oleh karena itu, pendidikan etika berbahasa memiliki peranan yang sangat penting.

Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama.

Maka dari itulah, marilah kita bersama-sama menggunakan bahasa yang santun dan tidak bertutur kata yang buruk.

2. Contoh Teks Ceramah tentang Kebersihan

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pada kesempatan kali ini marilah kita ucapkan puji syukur ke hadirat Allah Saw. yang telah melimpahkan kesehatan, keberkahan iman, dan hidayah kepada kita untuk berkumpul di sini sebagai hamba-Nya. Sholawat serta salam kita panjatkan kepada nabi junjungan kita nabi Muhammad Saw.

Para peserta yang terhormat, izinkan saya menggunakan kesempatan ini untuk berbicara tentang menjaga kebersihan. Allah Swt. menyukai orang yang selalu menjaga kebersihan. Oleh karena itu, marilah kita selalu perhatikan kebersihan untuk mencapai keselamatan dan kemaslahatan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

Ketika kita mempraktikkan kebersihan dan mendorong anak-anak kita serta orang-orang di sekitar kita untuk menirunya, kita akan melihat manfaatnya. Maka demikian, marilah kita bersama-sama mengajari anak-anak kita tentang pentingnya kebersihan sedini mungkin agar mereka tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, dan mampu mengajarkan kebaikan.

Dengan mendidik anak untuk tetap bersih, mereka akan menjadi pribadi yang mandiri dan mampu menyelesaikan permasalahan yang sulit. Seperti yang kita diketahui saat ini, masih banyak masyarakat yang acuh terhadap pentingnya kebersihan lingkungan.

Itulah tadi penyampaian singkat dari saya mengenai kebersihan. Mohon maaf bila terdapat kekurangan, namun semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua.

Terima kasih atas perhatian Anda.
Wassalamualaikum walamatullahi wabarakatu.

3. Contoh Teks Ceramah tentang Kejujuran

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Jamaah muslim yang selalu dalam lindungan rahmat Allah SWT.

Jujur merupakan bentuk dari kesesuaian antara ucapan dan perbuatan, kesesuaian antara informasi dan kenyataan, bentuk ketegasan dan informasi dan kenyataan, bentuk ketegasan dan juga kemantapan hati serta sesuatu yang kemantapan hati serta sesuatu yang baik yang tidak dicampuri dengan kedustaan.

Sebagai umat Islam yang beriman, nilai-nilai kejujuran merupakan salah satu hal yang sangat penting, bahkan dalam Al-Qur'an pun juga telah menegaskan tentang arti kejujuran yaitu.

"Wahai orang -orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar." (QS. At Taubah 119 ).

Seorang Imam Besar yaitu Imam AL Ghazali telah membagi kejujuran menjadi 5 bentuk yaitu :

Jujur dalam ucapan mengandung arti tentang tiap kata yang meluncur dari mulut kita sebaiknya selalu mengandung kebenaran. Bahkan dalam hadits nabi telah disebutkan:

"Barangsiapa diantara kalian yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam " (HR. Bukhori - Muslim).

Jujur dalam berniat merupakan satu langkah awal yang paling penting dalam melakukan suatu perbuatan. Dan bentuk dari jujur dalam niat adalah berbanding lurus antara apa yang diniatkan dengan perbuatan yang dilakukan.

Bersikap jujur terhadap kemauan merupakan salah satu usaha agar dapat terhindar dari berbagai kesalahan dalam menyampaikan sebuah kebenaran. Pada waktu seseorang telah jujur dengan kemauannya, maka tidak ada hal yang akan dia capai kecuali melakukan segala perkara yang telah dibenarkan oleh Allah dan Rasulnya.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa janji adalah hutang. Karena ini adalah hutang tentu wajib untuk di bayar dan harus senilai dengan hutang. Menepati janji juga bukan merupakan sembarang sikap.

Dengan menepati janji , juga menjadi salah satu perwujudan perbuatan yang mempertaruhkan harkat dan martabat dirinya di hadapan orang lain hanya untuk memberikan keyakinan kepada orang lain tersebut bahwa ia sanggup untuk membayar hutangnya itu. Dengan melakukan sikap jujur, maka janji tersebut akan dapat terlunasi dan amanah pun juga bisa dijalankan.

Jujur dalam perbuatan mengandung arti memperlihatkan sesuatu apa adanya sesuai dengan apa yang terjadi. Jujur merupakan salah satu pondasi untuk kita dalam berakhlak mulia.

Dengan selalu membiasakan berperilaku jujur, maka secara tidak langsung juga telah menunjukkan akhlak baik seorang muslim. Minimal marilah kita untuk jujur terhadap diri sendiri.

Demikianlah ceramah yang saya sampaikan, mohon maaf apabila ada salah kata karena sejujurnya kesempurnaan hanya milik yang Maha Kuasa.

Sekian dari saya
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

4. Contoh Teks Ceramah Pendidikan

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hadirin yang saya hormati. Dalam kesempatan yang berbahagia ini marilah kita bersyukur kepada Allah SWT. Atas segala nikmat serta hidayah-Nya yang telah dicurahkan kepada kita semua sehingga pada kesempatan kali ini kita bisa hadir dalam acara peringatan hari pendidikan nasional.

Hadirin yang berbahagia. Dalam mencari ilmu, Allah sendiri pernah menguji para malaikat-malaikat-Nya. Bahwa ternyata tidak ada seorang pun di dunia ini yang mempunyai ilmu pengetahuan, kecuali hanya Allah. Sebagian ilmu yang kita miliki ini adalah titipan Allah. Bahkan malaikat pun tidak akan memiliki ilmu pengetahuan, selain apa yang telah diajarkan kepadanya. oleh karena itu kita tidak boleh sombong dengan pengetahuan yang kita miliki. Bahkan dengan apapun yang kita miliki tidak boleh sombong.

Hadirin yang saya hormati, sebagaimana dari keutamaan orang mencari ilmu adalah dimudahkan serta dibimbing melalui jalan menuju kebenaran. Betapa pentingnya orang yang menuntut ilmu, sehingga diberikan pengetahuan yang luar biasa. Peranan para tenaga pengajar juga sangatlah penting. Sehingga orang yang bersamanya duduk untuk menimba ilmu pengetahuan darinya "walaupun hanya satu jam saja itu lebih disukai oleh Allah dari pada pahalanya dalam beribadah seribu tahun.

Hanya itu yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya serta diberikan ilmu yang bermanfaat dan diridhoi Allah.

Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Nah, itulah tadi struktur teks ceramah yang bisa detikers pahami sebelum menulis teks ceramah. Semoga membantu, ya!




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads