Laga PSM Makassar versus Bhayangkara FC pada pekan ke-22 Liga 1 2023/2024 diwarnai kericuhan antara suporter tim tuan rumah. Polisi menyebut kericuhan diduga dipicu batas area tempat duduk antara kelompok suporter di tribun penonton.
Kabag Ops Polres Parepare Kompol Burhanuddin mengatakan kericuhan melibatkan kelompok suporter Curva Sud Mattoanging (CSM) dengan Red Gank. Kelompok CSM disebut menyeberang ke area Red Gank.
"Kalau menurut yang sempat saya tanya kemarin itu karena dari pihak CSM melewati apa yang telah disepakati (area Red Gank). Jadi itu saja ketersinggung saja," kata Kompol Burhanuddin kepada detikSulsel, Sabtu (9/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kericuhan terjadi di Stadion Gelora BJ Habibie pada Jumat (8/12) malam. Saat itu, kelompok suporter bersiap menyanyikan anthem sebagaimana biasanya setelah pertandingan selesai.
"Sudah selesai pertandingan (kejadian ricuh antarsuporter) ada sempat kisruh itu," bebernya.
Burhanuddin mengaku pihaknya langsung ke lokasi kedua kelompok dan mengamankan situasi. Dia menegaskan tidak ada batas atau kapling terhadap tempat duduk antara kelompok.
"Kami sudah terangkan bahwa tidak ada batasan sebenarnya (tempat kelompok suporter). Kami sampaikan saat rakor bahwa itu semua kepunyaan suporter keseluruhan," tegasnya.
Setelah suporter menyanyikan anthem PSM Makassar, kedua kelompok suporter tersebut kemudian sepakat untuk bertemu. Selanjutnya saling memaafkan atas kondisi kericuhan yang terjadi.
"Mereka inisiatif setelah anthem mereka inisiatif yang dituakan bertemu dan saling memaafkan. Kayaknya ada videonya saling memaafkan dari Red Gank dan yang dituakan di CSM dan permasalahan dianggap selesai," jelasnya.
Dalam video yang beredar, terlihat terjadi kericuhan antarsuporter di tribun terbuka utara. Kedua kelompok suporter saling lempar.
Suporter yang merekam kejadian tersebut menjelaskan adanya kericuhan hingga berujung adanya lempar batu. Dia juga sempat melarang temannya mendekat ke lokasi kericuhan.
"Berkelahi orang, batu e. Jangan ki mendekat," terdengar suporter yang merekam video.
(hsr/hmw)