Tragis Bocah di Makassar Tewas Tersengat Listrik Saat Bantu Paman Jualan

Tragis Bocah di Makassar Tewas Tersengat Listrik Saat Bantu Paman Jualan

Nur Ainun - detikSulsel
Selasa, 05 Des 2023 08:00 WIB
Ilustrasi kesetrum
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Makassar -

Bocah bernama Nadia Siva Ayu Putri (11) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami nasib tragis usai tersengat listrik saat membantu pamannya berjualan pakaian. Sesaat sebelum kejadian, Nadia diketahui sempat bermain hujan.

Insiden maut tersebut terjadi di lapak jualan paman Nadia di depan Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang Jalan Pajjaiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Minggu (3/12) sekitar pukul 16.15 Wita. Saat kejadian hujan deras tengah mengguyur wilayah tersebut.

"Jadi kemarin kejadiannya itu kesetrum listrik kabel yang ada dalam lapaknya itu sehingga korban meninggal dunia," ujar Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Wahid kepada detikSulsel, Senin (4/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelum kejadian itu memang sempat main-main hujan di luar. Mungkin dalam kondisi basah korban masuk ke lapaknya apakah dia berteduh atau bagaimana di situlah mungkin karena dalam kondisi basah sehingga kesetrum aliran listrik di dalam lapaknya," tambahnya.

Wahid mengatakan usai tersengat listrik korban langsung tergeletak di lapaknya dalam posisi terlentang. Kemudian pedagang yang bernama Rasid melihat posisi korban saat itu mengira korban sedang tertidur.

ADVERTISEMENT

Pedagang itu lantas mencoba membangunkan korban, namun saat di sentuh tubuh korban masih ada sengatan listrik yang beredar. Rasid pun sempat merasa ikut tersengat listrik.

"Warga mendapati korban dalam keadaan tertidur itu disentuh ternyata warga ini kesetrum juga sehingga dia minta tolong ke warga sekitar untuk mematikan aliran-aliran listrik," jelasnya.

Melihat kondisi korban yang sudah tak bernyawa, warga pun bergegas menghubungi paman korban. Tak lama kemudian, paman korban bernama Herman langsung membawa korban ke rumah duka di Jalan Selayar 7, Makassar.

"Setelah ditemukan sama warga kesetrum meninggal baru ditelepon pamannya sehingga pamannya datang langsung menjemput korban," ungkap Wahid.

Wahid menyebut pihaknya sempat ingin membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi namun pihak keluarga menolak. Keluarga korban mengaku telah ikhlas.

"Jadi korban sementara ada di rumah pamannya, hari ini rencana baru dimakamkan di kuburan area Sudiang," pungkasnya.




(hsr/hsr)

Hide Ads