Jembatan Gantung di Mamasa Rusak Diterjang Banjir, Warga 2 Dusun Terisolir

Sulawesi Barat

Jembatan Gantung di Mamasa Rusak Diterjang Banjir, Warga 2 Dusun Terisolir

Abdy Febriady - detikSulsel
Senin, 04 Des 2023 15:48 WIB
Jembatan gantung di Mamasa nyaris putus diterjang banjir.
Foto: Jembatan gantung di Mamasa nyaris putus diterjang banjir. (Dok. Istimewa)
Mamasa -

Jembatan gantung di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) rusak hingga nyaris putus usai diterjang banjir luapan Sungai Aralle. Peristiwa ini menyebabkan 16 kepala keluarga (KK) yang menetap pada dusun terisolir.

"Kurang lebih 16 KK yang terdampak. Terisolir karena satu ji akses jalan masuk, cuman itu saja," kata Bhabinkamtibmas Desa Indobanua Bripka Hendra Sapri kepada wartawan, Senin (4/11/2023).

Jembatan gantung yang rusak terletak di Desa Indobanua, Kecamatan Mambi. Hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir membuat Sungai Aralle meluap sekitar pukul 03.00 Wita dini hari tadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadiannya akibat meluap Sungai Aralle karena beberapa hari selalu diguyur hujan," tambahnya.

Hendra mengungkapkan jika jembatan gantung yang rusak merupakan akses satu-satunya yang menghubungkan Dusun Palado dan Dusun Pullau. Jembatan tersebut memiliki panjang 50 meter dan lebar 1,5 meter.

ADVERTISEMENT

"Panjang jembatan 50 meter kalau tidak salah, lebar 1,5 meter karena hanya satu motor yang bisa lewat. Tidak ada jembatan lain, satu-satunya penghubung Dusun Pullau ke Dusun Palado," ujarnya.

Dia mengatakan kerusakan pada jembatan gantung tersebut terletak pada bagian lantai yang nyaris terlepas dan jatuh ke sungai. Tali sling baja yang menyanggah bagian bawah lantai jembatan terputus akibat terjangan arus.

"Itu kan lantainya masih utuh, cuman tali bawah lepas karena tenggelam lantai dasar kenai air, makanya terbalik (lantai)" jelas Hendra.

Menurut Hendra, rusaknya jembatan usai diterjang banjir tidak menyebabkan jatuhnya korban. Dia mengaku telah mengimbau warga agar tidak nekat menyeberangi sungai yang sedang meluap.

"Saya sudah kasih imbauan kalau bisa jangan dulu beraktivitas sampai ditunggu surutnya air jangan sampai menelan korban. Kalau kita sudah himbau masih nekat masyarakat apa boleh buat karena mereka terisolir," pungkasnya.




(sar/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads