"Betul (ada protes). Jadi ada pengakuan dari warga bahwa sebelum ada jalan tol itu tidak pernah banjir di situ," ujar Camat Tallo Alamsyah Sahabuddin kepada detikSulsel, Minggu (3/12/2023).
Aksi protes warga itu terjadi sore tadi, tepatnya di wilayah Jalan Teuku Umar dan Jalan Butta-butta Caddi, Kecamatan Tallo, Makassar. Alamsyah mengatakan warga meminta solusi dari kontraktor dan pengelola tol tersebut.
"Sekarang setelah ada itu tergenang. Sebenarnya warga membutuhkan solusi," paparnya.
Di satu sisi, Alamsyah juga membenarkan adanya aksi protes warga yang memblokade jalan tol tersebut. Warga meminta agar pengelola Jalan Tol MNP dan PT Wika untuk segera bertindak.
"Hal ini menimbulkan protes warga kepada pihak pengelola jalan tol dan PT Wika dengan mendatangi pintu air tersebut sampai warga memblokade jalur tol," imbuhnya.
Sementara, dalam video yang beredar, seorang warga mengeluhkan drainase jalan tol yang menghambat arus air akibat tumpukan sampah. Dia pun meminta agar pintu drainase itu dibuka supaya arus air dapat lancar dan tidak menimbulkan banjir.
"Ini perbedaannya air tinggal ini setengah meter, karena ada rangnya ini dia pasang. Jadi harus dibuka ini. Ada sampah di luarnya," ujar pria dalam rekaman video beredar.
Akibatnya, masyarakat merasa resah imbas banjir yang diakibatkan oleh saluran air yang menyempit itu. Masyarakat pun berbondong-bondong mendatangi pintu drainase yang dimaksud.
"Ini masyarakat sudah mengamuk di sini. Karena setengah meter memang air tertampung. Tidak ada keluar. Tidak kencang keluar karena tertahan dengan sampah dengan rangnya. Ini demo warga ini, setengah mati," bebernya.
Dia pun mengeluhkan pengelola tol yang tidak kelihatan batang hidungnya. Padahal warga sangat membutuhkan solusi atas kebanjiran ini.
"Ini petugasnya biar satu tidak ada di sini," sebutnya.
(asm/ata)