Pengidap HIV/AIDS di Bone Meningkat, 25 Orang Meninggal Tahun Ini

Pengidap HIV/AIDS di Bone Meningkat, 25 Orang Meninggal Tahun Ini

Agung Pramono - detikSulsel
Minggu, 03 Des 2023 19:30 WIB
Blood sample positive with sexually transmitted diseases: HIV, HBV, HCV, Syphilis
ilustrasi infeksi menular seksual. Foto: Getty Images/iStockphoto/jarun011
Bone -

Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat pengidap HIV/AIDS di Bone terus meningkat dari tahun ke tahun. Sepanjang tahun ini, tercatat sudah 25 orang meninggal dunia.

"Dalam tiga tahun terakhir ini angka kematian kasus HIV/AIDS terus meningkat. Karena memang potensi yang terinfeksi dan belum terdeteksi masih cukup tinggi," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Bone drg Yusuf Tolo kepada detikSulsel, Minggu (3/12/2023).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bone, pada tahun 2020 warga yang meninggal karena HIV/AIDS sebanyak 20 orang. Kemudian pada 2021 ditemukan 51 kasus dan tidak ada yang meninggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun beranjak ke tahun 2022, pengidap HIV/AIDS langsung meningkat menjadi 87 kasus dengan jumlah kematian 27 orang. Lalu tahun 2023 sampai bulan November ini, tercatat ada 64 kasus dengan 25 orang meninggal.

Yusuf menjelaskan, kasus HIV/AIDS ini adalah fenomena gunung es yang terdeteksi hanya pada permukaannya saja. Tetapi dasarnya masih luas dan berpotensi banyak kasus yang belum terdeteksi.

ADVERTISEMENT

"Hanya permukaan saja yang bisa dideteksi. Banyak yang terkena namun tidak mau memeriksakan diri," katanya.

Lebih lanjut, Yusuf mengatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) untuk menekan angka pengidap HIV/AIDS di Bone. Pemkab Bone juga saat ini fokus menerapkan strategi fast track, yakni 90 persen masyarakat tahu apa itu HIV/AIDS.

"90 persen yang sudah tahu mau melakukan screening terutama yang berisiko, 90 persen yang sudah tahu statusnya mendapatkan obat dan minum secara teratur. Kemudian 90 persen yang berobat tersebut dapat terkontrol dan menekan konsentrasi virus dalam tubuhnya," bebernya.

"Dengan begitu penularan berikutnya dapat dicegah. Orang dengan HIV dapat beraktivitas dan produktif seperti masyarakat lainnya," sambung Yusuf.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bone dr Kasmawar Abbas mengatakan, kasus HIV/AIDS cenderung terus meningkat. Hal ini terjadi dari distribusi penderita ditemukan pada kelompok usia 15 tahun hingga di atas 50 tahun.

"Saat ini kita menggencarkan kegiatan promosi kesehatan baik berbasis pendidikan maupun di lingkup masyarakat umum. Kita juga melakukan penguatan pencegahan penularan, termasuk pemberian vaksinasi HPV pada program bulan imunisasi anak yang menjadi sasarannya adalah anak remaja putri kelas 5 SD," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 64 orang di Kabupaten Bone, terinfeksi HIV. Kebanyakan yang terinfeksi adalah kaum homoseksual atau gay.

"Data terbaru kami sebanyak 64 orang yang terinfeksi HIV. Laki-laki 52 orang, dan wanita 12 orang," ujar drg Yusuf, Sabtu (2/12).

Yusuf mengatakan mayoritas orang yang terinfeksi HIV adalah gay. Namun, mereka yang terkena HIV belum dinyatakan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

"Paling banyak gay. Tetapi, mereka itu yang terinfeksi HIV belum berstatus AIDS, mereka juga tidak dirawat di rumah sakit," katanya.




(ata/asm)

Hide Ads