Harga Cabai di Parepare Naik Rp 85 Ribu/Kg gegara Produksi Turun Selama Hujan

Harga Cabai di Parepare Naik Rp 85 Ribu/Kg gegara Produksi Turun Selama Hujan

Muhclis Abduh - detikSulsel
Jumat, 01 Des 2023 21:30 WIB
Jajaran Pemkot Parepare melakukan pemantauan di Pasar Lakessi jelang Nataru 2024.
Foto: Jajaran Pemkot Parepare melakukan pemantauan di Pasar Lakessi jelang Nataru 2024. (Muhclis Abduh/detikSulsel)
Parepare -

Harga cabai rawit di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) melonjak tajam menjadi Rp 85 ribu per kilogram. Situasi terjadi karena produksi cabai dari petani yang terganggu memasuki musim hujan dalam seminggu terakhir.

"Komoditas yang naik harganya itu cabai rawit, naik terus dari Rp 70 ribu sampai Rp 85 ribu per kilogram," ungkap Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Parepare Ashari Yunus kepada detikSulsel, Jumat (1/12/2023).

Ashari mengatakan kondisi itu ditemukan saat Pemkot Parepare meninjau stok dan harga komoditas pangan di Pasar Lakessi, Kamis (30/11). Kenaikan harga cabai rawit ini dikatakan sudah naik seminggu terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah seminggu ini naik terus. Dari harga sebelumnya Rp 30 ribu per kilogram," imbuhnya.

Ashari melanjutkan pedagang menaikkan harga karena membeli cabai rawit dengan harga mahal dari petani. Dia mengatakan cabai tersebut juga disuplai dari luar Parepare.

ADVERTISEMENT

"Itu pedagang beli dari petani di Enrekang dan katanya memang sudah mahal dari petani itu harganya," tambah Ashari.

Menurutnya, stok cabai rawit juga terbatas lantaran produksi menurun, sementara permintaan tinggi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Ashari mengaku efek hujan dalam seminggu terakhir disebut mengganggu produksi cabai rawit.

"Ini katanya karena sering hujan juga jadi berpengaruh ke cabai (stok terganggu) sementara permintaan naik jelang natal dan tahun baru," ungkapnya.

Dia menyebut kenaikan harga cabai ini kerap terjadi menjelang Nataru. Ashari menilai kenaikan harga cabai rawit ini tidak berlangsung lama.

"Tren jelang hari raya memang ada kenaikan harga bahan pokok. Tetapi setelah lewat momennya harga normal kembali," papar Ashari.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Parepare Wildana mengaku tengah mencanangkan program untuk menekan lonjakan harga cabai rawit. Pihaknya akan menggalakkan program penanaman komoditas hortikultura, khususnya cabai.

"Sementara ini kami susun program untuk pertanaman hortikultura termasuk cabai rawit. Kami susun roadmap-nya mudah mudahan tahun depan sudah bisa direalisasikan, sehingga produksi cabai lokal semakin banyak dan dapat menekan harga khususnya untuk lokal Parepare," imbuhnya.




(sar/ata)

Hide Ads