Misteri Penyebab Tewasnya Turis AS di Perairan Raja Ampat

Misteri Penyebab Tewasnya Turis AS di Perairan Raja Ampat

Juhra Nasir - detikSulsel
Jumat, 01 Des 2023 06:30 WIB
Turis asal Amerika Serikat bernama Stephen Jame Harms (66) tewas usai menyelam atau diving di perairan Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Foto: Turis asal Amerika Serikat tewas di perairan Raja Ampat. (Juhra Nasir/detikcom)
Raja Ampat -

Warga negara Amerika Serikat (AS) bernama Stephen Jame Harms (66) ditemukan tewas mengapung usai menyelam di Perairan Raja Ampat, Papua Barat Daya. Penyebab kematian korban hingga kini masih menjadi tanda tanya.

Dirpolairud Polda Papua Barat Kombes Budi Utomo mengatakan pihaknya sedang mendalami keterangan sejumlah saksi. Beberapa saksi di antaranya pemandu dan agen korban.

"Kita sedang dalami semuanya. Kami sedang periksa pemandunya 3 orang dan agennya, semoga dalam waktu dekat sudah ada hasilnya," ujar Kombes Budi kepada wartawan, Kamis (30/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi sempat ditanya apakah kondisi korban sehat sebelum melakukan aktivitas diving. Dia pun mengaku tak bisa banyak berkomentar, namun secara aturan kondisi korban seharusnya sehat.

"Saya tidak bisa mengatakan sehat atau tidaknya yang pastinya setiap dalam penyelaman itu wajib, kan ada surat pernyataan secara tertulis bahwa korban dalam keadaan sehat kalau tidak sehat tidak boleh lakukan penyelaman," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ada Dugaan Korban Kelelahan

Korban diketahui menuju lokasi penyelaman di perairan bagian utara Pulau Kawe, Raja Ampat pada Rabu (29/11) sekitar pukul 08.35 Wita. Korban berangkat ke lokasi bersama 9 rekannya, 3 pemandu selam dan 1 cruise director.

"Korban ini menyelam bersama teman-temannya didampingi 3 orang penyelam dan cruise directornya dengan menggunakan kapalnya KM Damai II di sekitar utara Pulau Kawe," terang Kombes Budi.

Belakangan korban tiba-tiba ditemukan mengapung dipermukaan tak lama setelah turun menyelam. Tim pemandu kemudian bergegas mengangkat korban untuk dilakukan pertolongan pertama berupa resusitasi jantung paru (RJP).

"Korban ini sudah naik ke permukaan lalu driver boat segera menjemputnya namun korban sudah tidak sadar, selanjutnya korban dinaikkan ke atas boat dan dilakukan CPR. Kemudian driver boat memberitahukan ke kapal lewat radio untuk menyiapkan tabung oksigen," bebernya.

"Selanjutnya korban dibawa ke kapal sekitar pukul 08.42 WIT, dan langsung dilakukan pertolongan awal tambahan sampai beberapa menit dan dilakukan pengecekan denyut nadi, namun korban tidak bisa diselamatkan," tambahnya.

Berdasarkan kronologi itu, muncul dugaan awal bahwa korban meninggal karena mengalami kelelahan. Kombes Budi pun tak menampik dugaan awal tersebut.

"Kalau berdasarkan prediksi kita mungkin di TKP biasanya memang arus deras apalagi musim sekarang. Mungkin arus dibawa air deras, mungkinlah yah," kata Budi.

"Dan mungkin juga tidak terkontrol atau bagaimana kemudian juga kondisi yang bersangkutan sudah tua dan mungkin kelelahan dalam air. Tapi kita sedang dalami semuanya," sambungnya.

Jasad korban saat ini dititipkan di kamar jenazah RS Sele Be Solu. Rencananya jasad korban akan diterbangkan ke negara asalnya pada Jumat (1/12) hari ini.

"Ini jenazahnya sudah ada di RS Sele Be Solu. Ada surat permintaan dari keluarga melalui kedutaan Amerika bahwa jenazah ini akan dibawa pulang ke Amerika," tutupnya.




(hmw/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads