AP I Gelar Simulasi Evakuasi Pesawat Terbakar di Bandara Hasanuddin Makassar

AP I Gelar Simulasi Evakuasi Pesawat Terbakar di Bandara Hasanuddin Makassar

Rania Al-Syam - detikSulsel
Kamis, 30 Nov 2023 10:30 WIB
Simulasi evakuasi pesawat kecelakan hingga terbakar di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulsel.
Foto: Simulasi evakuasi pesawat kecelakan hingga terbakar di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulsel. (Rania Al-Syam/detikSulsel)
Makassar -

PT Angkasa Pura I menggelar simulasi kesiapsiagaan menghadapi insiden kecelakaan pesawat hingga terbakar di landasan Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Salah satu yang diperagakan adalah upaya tim penanggulangan keadaan darurat (PKD) mengevakuasi seluruh penumpang pesawat.

Simulasi evakuasi pesawat kecelakaan digelar di sektor E.7 Gridmap Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Kamis (30/11/2023) pagi. Dalam simulasi ini, sebuah pesawat A330-900 diskenariokan gagal landing karena cuaca ekstrem hingga mesin terbakar.

Pesawat ini disimulasikan berisi penumpang 131 dan 6 awak pesawat. Rincian korban luka berat 20 orang, luka sedang 29 orang, luka ringan 49 orang, dan yang meninggal 33 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuannya adalah untuk menguji dokumen, kemudian komunikasi sama kesiapan fasilitas dan PCM. Jadi ini penting untuk tahu bahwa ketika ada sesuatu yang tidak kita inginkan, maka semua dapat dilakukan dengan baik, termasuk informasi dan upaya-upaya pertolongan," kata Direktur Operasi PT Angkasa Pura I, Indah Preastuty usai proses simulasi kepada wartawan, Kamis (30/11).

Indah menjelaskan, simulasi ini terdiri dari tiga rangkaian, yaitu latihan terkait kecelakaan pesawat udara (full scale emergency exercise), latihan terkait penanganan keamanan bandara (security exercise), dan latihan terkait penanganan kebakaran (fire building).

ADVERTISEMENT

General Manager Bandara International Sultan Hasanuddin, Taochid Purnomo Hadi menambahkan simulasi ini melibatkan sekitar 862 personel dari instansi-instansi yang mempunyai kemampuan dalam melakukan pemadaman, pertolongan medis dan korban jiwa. Selanjutnya penanggulangan bahan peledak, penanggulangan penyerangan dan penyanderaan di bandar udara, pengamanan demonstrasi serta pengamanan tempat kejadian kecelakaan.

"Kami dibantu oleh TNI AU, kepolisian juga, terus kemudian LPPNPI, maupun Otban, terus sama stakeholder bandara, airline, ground ending, termasuk sama KKP dan rumah sakit sekitar Makassar," terang Taochid Purnomo Hadi.




(ata/asm)

Hide Ads