Situasi Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) usai kericuhan kelompok massa sudah kondusif. Namun 1.187 personel masih disiagakan untuk menjaga situasi di Bitung tetap kondusif setelah insiden kericuhan terjadi.
"Personel yang dilibatkan sampai sekarang ini jumlah 1.187 personel. Di antaranya BKO Brimob, Samapta dari Polda, BKO Polair, BKO dari Polres Minut, BKO Dokkes, Krimsus, Krimum, beserta dengan aparat Kodim, Marinir, dan Satrol," kata Kapolres Bitung AKBP Tommy Bambang Souissa kepada wartawan, Minggu (26/11/2023).
Tommy mengungkapkan saat ini tim masih bergerak untuk mengusut kasus kericuhan tersebut. Tim dipimpin Dirkrimum Polda Sulut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini tim lagi bergerak di bawah pimpinan Bapak Ditkrimum untuk pengungkapan kasus," ujarnya.
Tommy juga mengaku aparat sudah mengantongi beberapa nama yang diduga sebagai provokator. Dia berharap mendapat dukungan TNI untuk mengungkap kasus ini.
"Dan kami sudah mengantongi beberapa nama. Mohon bersabar dan semoga Polres Bitung profesional didukung teman-teman dari TNI, mohondukungannya," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi mengungkap ada satu korban jiwa akibat kericuhan massa aksi bela Palestina dengan massa salah satu organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Bitung. Dua orang juga dilaporkan luka-luka dalam insiden tersebut.
"Ya betul, untuk informasi dari akibat keributan kemarin terjadi korban satu orang meninggal dunia dan dua orang lagi luka," kata Kapolres Bitung AKBP Tommy Bambang Souissa kepada detikcom, Minggu (26/11).
Atas insiden itu, Tommy mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi informasi yang bisa memicu perpecahan. Tommy berharap masyarakat bisa menjaga perdamaian di Bitung.
"Imbauan ke masyarakat agar masyarakat Indonesia tidak terprovokasi terkait berita yang hoaks yang bisa memicu perpecahan. Mari sama-sama kita jaga perdamaian khususnya di Kota Bitung,"ujarnya.
Tommy juga mengatakan saat ini situasi di Kota Bitung sudah kondusif. Dia menyebut aktivitas masyarakat juga masih normal.
"Untuk situasi sekarang masih aman dan terkendali. Aktivitas dari masyarakat sini masih normal semua," kata dia.
(asm/ata)