BKO Polda Sulawesi Utara-TNI Diterjunkan Amankan Bitung Usai Bentrok Massa

Sulawesi Utara

BKO Polda Sulawesi Utara-TNI Diterjunkan Amankan Bitung Usai Bentrok Massa

Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Minggu, 26 Nov 2023 00:01 WIB
Plt Kapolres Minahasa AKBP Tommy Bambang Souissa
Foto: Kapolres Bitung AKBP Tommy Bambang Souissa. (Trisno Mais/detikcom)
Bitung - Polda Sulawesi Utara (Sulut) menerjunkan sebanyak 200 personel bawah kendali operasi (BKO) untuk pengamanan pascabentrok massa pro-Palestina dengan organisasi masyarakat (ormas) di Kota Bitung. Aparat TNI turut dilibatkan melakukan pengawasan di perbatasan.

"Personel kami sendiri 430, BKO dari Polda Sulut itu terkonfirmasi tadi sekitar 200. Sedangkan Brimobnya masih datang lagi, ada juga teman-teman dari TNI, Marinir," ungkap Kapolres Bitung AKBP Tommy Bambang Souissa kepada detikcom, Sabtu (25/11/2023) malam.

Tommy mengatakan personel yang dikerahkan melakukan pengetatan. Aparat yang diterjunkan fokus melakukan pengawasan di perbatasan Bitung dan Minahasa Utara (Minut).

"Tentunya ini semuanya ada BKO dari Polda, teman-teman dari TNI, termasuk dari kawan-kawan polres-polres penyangga mengimbau agar melakukan penyekatan-penyekatan," lanjutnya.

Dia menambahkan Forkopimda Sulut dan Bitung juga melakukan pertemuan pascabentrokan tersebut. Rapat koordinasi digelar di GOR Dua Saudara Bitung.

"Jadi ini kita masih dalam langkah-langkah mencari solusi untuk kedamaian. Kami dengan Forkopimda seluruhnya, baik itu kota dan seluruh dan tokoh agama tokoh masyarakat," ucapnya.

"Sekarang kan ngumpul di GOR dalam rangka bagaimana kita merumuskan supaya ini bisa membawa dampak yang lebih baik," tambah Tommy.

Tommy pun belum memastikan terkait kabar korban jiwa di balik bentrokan tersebut. Pihaknya masih melakukan penyelidikan di lapangan.

"Itu akan kita konfirmasi, akan kita laporkan kepada pimpinan supaya tidak berdampak pada situasi saling membalas," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Bitung Maurits Mantiri memastikan situasi Kota Bitung dalam situasi kondusif pascabentrokan dua kelompok massa, sore tadi. Maurits menegaskan persoalan ini tengah ditangani aparat penegak hukum.

"Pemerintah bersama semua stakeholder seperti tokoh agama, tokoh masyarakat dan unsur TNI/Polri kini sedang bersama-sama di lapangan untuk menyelesaikan selisih paham," ucapnya.

Maurits berharap masyarakat tetap tenang. Dia mengimbau masyarakat tidak terprovokasi dengan beredarnya foto maupun video terkait keributan itu.

"Untuk itu marilah kita bersama-sama mendukung upaya pemerintah di lapangan dengan tidak menyebarkan foto dan video yang dapat memprovokasi berbagai pihak," pungkasnya.


(sar/nvl)

Hide Ads