Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Agus Nugroho buka suara soal kecurigaan Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, terkait dugaan intel polisi menyusup di rapat internal PDIP di Kota Palu. Agus memastikan tidak ada intel yang ikut dalam acara tersebut.
"Tadi sudah diklarifikasi oleh Ketua DPD PDIP Sulteng tidak benar pemberitaan itu (terkait dugaan ada intel polisi yang ikut acara internal PDIP)," ujar Agus usai konferensi pers di Kantor Bawaslu Sulteng, Rabu (22/11/2023).
Agus menegaskan bahwa Polri netral dan tidak terlibat dalam politik praktis. Hal itu kata dia, sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menyampaikan satu hal saja bahwa Polri sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 bahwa Polri bersikap netral dalam kehidupan politik, dan tidak melibatkan diri dalam politik praktis," jelasnya.
Lebih jauh, dia menjelaskan Polri hanya berfokus pada sisi keamanan pesta demokrasi agar Pemilu 2024 dapat berjalan damai dan sejuk. Agus mengaku telah menyampaikan itu di berbagai forum.
"Polri berfokus pada keamanan agar pemilu 2024 dapat berlangsung dengan aman, damai dan sejuk," tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPD PDIP Sulteng Muharram Nurdin mengaku saat itu dirinya tidak mengikuti rapat internal tersebut karena mendampingi Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto di kegiatan lain. Kendati begitu, dia menerima informasi dari stafnya bahwa tidak ada pihak luar selain pengurus yang hadir dalam rapat internal PDIP di Palu.
"Laporan dari staf saya bahwa tidak ada pihak lain yang mengikuti rapat internal, semua yang hadir dikenal oleh sesama pengurus," ujar Muharram.
Ia menambahkan selama ini DPD PDIP Sulteng dalam kegiatannya merasa sangat terbantu oleh kepolisian. Muharram pun berharap kedepan dalam kegiatan politik bisa ditingkatkan komunikasi yang baik antara partai politik dengan Polda Sulteng agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Intel Polisi Diduga Susupi Rapat Internal PDIP
Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Todung Mulya Lubis, mengaku menerima laporan soal Kantor PDIP di Palu didatangi polisi saat acara internal partai sedang berlangsung. Laporan itu diterimanya dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
"Tadi mendapatkan berita bahwa saudara Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP, yang minggu lalu itu mengadakan kunjungan ke Palu, kunjungan kerja sedang memberikan pengarahan ya, di DPC PDIP Palu. Nah ketika dia melakukan itu, kantor DPC PDIP Palu itu didatangi oleh 8 orang polisi. Itu acara internal PDIP," ujar Todung di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara Nomor 19, Jakarta dikutip dari detikNews, Selasa (21/11).
Dia juga menyebut mendapatkan informasi soal adanya anggota intelijen kepolisian dalam rapat internal partai. Todung Mulya Lubis menegaskan hal tersebut tak bisa dibiarkan.
"Mereka masuk ke ruangan, ada sebagian yang di luar. Tapi sebelumnya sudah ada juga yang datang ke kantor DPD PDIP di sana, dan konon katanya ada intel yang duduk di sana di dalam rapat PDIP di Palu," sebut Todung.
(asm/ata)