.webp)
"Sudah 50.000 ekor ikan nila yang dilepas di Desa Tellongeng. Kita manfaatkan seluruh embun dan bendung yang ada airnya untuk produktif," ujar Bahtiar kepada wartawan, Sabtu (18/11/2023).
Pelepasan benih ikan nila dilakukan di Desa Tellongeng, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone pada Sabtu (18/11). Bahtiar mengatakan pelepasan benih ikan nila ini untuk meningkatkan gizi dan mencegah stunting.
"Kita memanfaatkan untuk gizi masyarakat untuk produksi perikanan budidaya ikan nila untuk mencegah stunting," katanya.
Bahtiar mengutarakan, selain mencegah stunting tujuan dari ikan nila ini untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Dirinya pun meminta kepada Kepala Dinas Perikanan Provinsi Sulsel untuk memproduksi bibit ikan nila sebanyak-banyaknya.
"Ini bisa menjadi komoditas andalan kita juga menambah pendapatan masyarakat. Tahun depan saya minta Kadis Perikanan untuk memproduksi jutaan bibit ikan nila dan dilepas di tempat atau embun-embun yang ada airnya sepanjang tahun dan ini akan memperbaiki gizi masyarakat," jelasnya.
Bahtiar menambahkan, mengelola pertanian atau perikanan jangan dengan ilmu lama. Menurutnya, selama ini masyarakat hanya melakukan sekali tanam dalam setahun.
"Apapun yang kita lakukan, mau tanam nanas, tebar nila, harus skala bisnis. Jadi jumlahnya tidak sedikit, kuantitinya harus besar, sambil kita memperbaiki kualitas," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Bahtiar Baharuddin juga menjadikan Bone sebagai pusat persemaian bibit pisang. Kapasitas persemaian dapat menampung hingga 40.000 bibit pisang.
"Saya sangat optimis melihat progres perkembangan persemaian bibit cavendish. Dan ini Insyaallah akan menjadi pusat persemaian bibit terbesar di wilayah Sulsel," ujar Bahtiar usai meninjau lokasi pembibitan di Dusun Waru, Desa Batu Gading, Kecamatan Mare, Sabtu (18/11).
(ata/asm)
