Heboh fenomena hujan es menerjang wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). BMKG Wilayah IV Makassar pun memberikan penjelasan terkait fenomena tersebut.
Insiden itu diduga terjadi di salah satu perumahan di Kecamatan Pattallassang, Gowa pada Selasa (14/11). Bongkahan es menyertai hujan lebat yang menerjang wilayah tersebut.
"Info yang kami terima ini masih ya di daerah Pattallassang sana ya. Kami belum melihat langsung ke sana ya," ucap prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar Farid kepada detikSulsel, Selasa (14/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Farid menilai fenomena hujan es merupakan hal yang lumrah di tengah peralihan musim kemarau ke hujan. Situasi ini terjadi jika kondisi awan gelap disertai hujan deras.
"Iya lebih gelap warnanya, itu menandakan bahwa awan tersebut memang cukup besar dan hujannya diperkirakan sangat lebat juga begitu," jelasnya.
"Iya memang seperti itu pada saat pergantian musim hal hal yang lumrah terjadi begitu pada saat pergantian musim," tambah Farid.
Farid menjelaskan hujan es dapat terjadi jika terdapat pertumbuhan awan cumulonimbus (Cb) yang sangat besar. Diketahui awan Cb terbentuk dari konveksi udara awan kecil di permukaan atmosfer yang panas.
"Dia terbentuk dari awan CB ya awan cumulonimbus yang terbentuk akibat karena pemanasan yang terik pada siang hari dan juga adanya pertumbuhan awan CB ini yang sangat tebal begitu," jelasnya.
Farid juga menambahkan, fenomena hujan hujan bersifat lokal dan waktunya cukup singkat. Luas wilayah yang dicakup juga berkisaran 5 hingga 10 kilometer.
"Hujan es ini bisa 5 sampai 10 km saja begitu dan waktunya cukup singkat dan kemungkinan untuk terjadi lagi di tempat tersebut sangat kecil begitu," imbuh Farid.
Dalam video beredar, tampak bongkahan es berukuran kecil masuk ke teras rumah warga. Situasi itu terjadi saat hujan deras melanda.
"Astaghfirullah. Ya Allah," ucap perekam video tersebut.
(sar/hmw)