Cegah TPPO-Narkoba, Polda Kaltara Latih 120 Personel untuk Perbatasan RI

Kalimantan Utara

Cegah TPPO-Narkoba, Polda Kaltara Latih 120 Personel untuk Perbatasan RI

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Kamis, 02 Nov 2023 23:00 WIB
120 personil kepolisian di wilayah perbatasan mengikuti pelatihan di Divhubinter Polri
Foto: 120 personil kepolisian di wilayah perbatasan mengikuti pelatihan di Divhubinter Polri (dok.istimewa)
Kalimantan Utara -

Polda Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar pelatihan terhadap 120 personel yang bertugas di perbatasan RI dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura hingga Filipina. Pelatihan tersebut bertujuan mencegah berbagai kejahatan seperti peredaran narkoba hingga tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Pelatihan bertujuan meningkatkan kesadaran anggota dalam hal ini kejahatan transnasional seperti peredaran narkoba dan TPPO," ujar Kapolda Kaltara Irjen Daniel Adityajaya dalam keterangannya, Kamis (2/11/2023).

Pelatihan tersebut berlangsung di Divhubinter Polri, Kamis (2/11). 120 Personel yang menjadi peserta terdiri 40 bintara perbatasan Kaltara, 62 anggota Polres wilayah perbatasan dan 8 personel Atase Polri Manila, Kuala Lumpur, Singapura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daniel mengatakan wilayah Kaltara menjadi prioritas pengamanan hukum dikarenakan beberapa wilayah seperti Malinau dan Nunukan berbatasan langsung dengan dua negara tetangga.

"Secara umum semua wilayah di jajaran Polda Kaltara memiliki prioritas yang sama. Seperti wilayah terluas di Pulau Sebatik, Nunukan perbatasan dengan Malaysia di darat maupun lautnya, serta Malinau yang berbatasan dengan Filipina," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Sehingga dalam hal penanganan kejahatan di perbatasan juga didukung oleh Polres lain dan Polda Kaltara, karena saling terhubung satu sama lain," imbuhnya.

Daniel menambahkan tugas fungsi kepolisian dalam pengamanan pun tak akan bisa berjalan sendiri. Menurutnya, penanganan keamanan di perbatasan menjadi tugas semua pihak.

"Polri menjalin komunikasi dan berikan pemahaman kepada masyarakat di perbatasan dengan melibatkan Pemda, TNI dan stakeholder terkait, khususnya dalam menghadapi beberapa fenomena di perbatasan yang apabila tidak ditangani dengan benar dapat berkembang menjadi kejahatan di perbatasan," bebernya.

Sementara itu, Wakapolda Kaltara Brigjen Kasmudi yang hadir dalam kegiatan menyebut adanya pelatihan bertujuan agar anggota polri lebih dapat memahami situasi dan kondisi di wilayah perbatasan.

"Hal ini menjadi tuntutan bagi anggota polri yang berada di perbatasan untuk mencegah kejahatan Transnasional. Dalam hal ini Divhubinter Polri melakukan upaya pencegahan tersebut dengan mengadakan kegiatan pelatihan terhadap bintara perbatasan dan rakor kejahatan lintas negara di wilayah perbatasan agar kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak," kata Kasmudi.




(hmw/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads