PLN Bicara Kewenangan Usai Pemkot Makassar Komplain Korsleting Picu Kebakaran

PLN Bicara Kewenangan Usai Pemkot Makassar Komplain Korsleting Picu Kebakaran

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Rabu, 01 Nov 2023 17:59 WIB
Pemeliharaan jaringan listrik
Foto: Ilustrasi. (Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Makassar - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) buka suara soal rencana Pemkot Makassar bersurat menyatakan komplain soal banyak kebakaran dipicu korsleting listrik. Pihak PLN lantas berbicara terkait kewenangan atas protes buntut kebakaran SMPN 8 Makassar.

Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar Ahmad Amirul Syarif awalnya mengaku turut berbelasungkawa atas kebakaran di SMPN 8 Makassar, Senin (30/10) malam. Pihaknya membuka ruang kepada pihak lain untuk turut serta menghadapi situasi itu.

"Sebelumnya, kami turut merasakan belasungkawa atas hal yang terjadi di SMP 8. Kami sangat terbuka atas masukan serta membuka ruang untuk sama-sama bersinergi menghadapi situasi saat ini," kata Ahmad kepada detikSulsel, Rabu (1/11/2023).

Ahmad pun turut meminta masyarakat untuk menjaga keamanan dalam menggunakan listrik dalam mencegah korsleting. Pihaknya berharap dukungan seluruh elemen dan stakeholder terkait dalam upaya penanganan kondisi kelistrikan.

"Kami juga mengimbau masyarakat untuk menjaga keamanan dalam menggunakan listrik untuk mencegah korsleting. Kami juga berterima kasih atas dukungan yang diberikan seluruh elemen stakeholder dalam upaya penanganan kondisi kelistrikan," harap Ahmad.

Sementara General Manager PT PLN (Persero) UID Sulselrabar Moch Andy Adchaminoerdin mengimbau masyarakat agar tertib memanfaatkan tenaga listrik demi menghindari bahaya kebakaran akibat korsleting. Dia pun menjelaskan soal kewenangan penanganan PLN.

"Batas dan wewenang PLN, adalah dari mulai gardu distribusi sampai dengan APP yaitu Alat Pengukur (kWh Meter) dan MCB. Sementara dari APP ke dalam rumah pelanggan menjadi hak dan wewenang pelanggan," ujar Andy dalam keterangannya.

Andy mengatakan kewenangan tersebut sudah sesuai dengan peraturan yang ada. Dia pun kembali mengimbau agar masyarakat untuk berhati-hati demi menghindari korsleting listrik.

"Sebab, sesuai Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, kewenangan PLN adalah mengalirkan listrik dari tiang sampai batas kWh meter saja. Kami mengimbau masyarakat agar tertib memanfaatkan tenaga listrik demi menghindari bahaya kebakaran akibat korsleting," bebernya.

Pihaknya juga meminta warga memastikan listrik di rumah dalam kondisi aman. Dia menekankan penggunaan fasilitas kelistrikan yang sesuai standar atau berlabel SNI.

"Hindari menyambung kabel dan stop kontak secara paralel saat menggunakan listrik karena dapat memicu korsleting. Tidak mengambil listrik langsung dari tiang atau dari Kabel yang sebelum masuk kWh Meter," tegas Andy.

Andy menjelaskan PLN berkomitmen untuk menjaga keandalan tenaga listrik sampai ke rumah pelanggan. Dengan mengutamakan prinsip keselamatan ketenagalistrikan.

"Langkah PLN selanjutnya, yaitu inspeksi rutin terhadap jaringan listrik yang menjadi aset PLN mulai dari pembangkit sampai ke APP yaitu Alat Pengukur (kWh Meter) dan Pembatas (Mini Circuit Breaker)" imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemkot Makassar akan menyurati PLN imbas kebakaran banyak dipicu korsleting listrik. Pemkot meminta PLN untuk memeriksa instalasi listrik rumah-rumah warga.

"Saya bilang sama Kadis menyurat ke PLN, komplain PLN, karena jelas ada buktinya (kebakaran SMPN 8 Makassar). Ini kan cuma satu bukti dari sekian peristiwa," kata Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto kepada wartawan, Selasa (31/10).

Danny juga mengaku akan meminta PLN untuk bersama-sama memberikan edukasi penggunaan kabel listrik di rumah warga. Sehingga ke depan hal ini bisa menjadi upaya pencegahan kebakaran.

"Kita tidak mengerti ini soal listrik, naik tegangan turun, siapa yang tahu. Nah ini kan kadang-kadang tegangan turun, rusak. Siapa yang ganti rugi, minta di mana ganti rugi. Orang komplain sama saya, komputernya rusak," pungkasnya.


(sar/asm)

Hide Ads