Hal tersebut disampaikan Kabag Humas PDAM Makassar Idris Tahir. Idris mulanya menjelaskan terkait penyetopan operasional 3 IPA PDAM Makassar.
"IPA 3 Panaikang itu sudah sejak hari Kamis itu sebenarnya off. IPA 3 itu, air kan sumbernya 2. Sumber airnya IPA 3 dari Leko Pancing yang notabene itu sudah nol, sudah lama. Sudah ada seminggu dua minggu itu air di Leko Pancing sudah kering," ungkap Idris Tahir kepada detikSulsel, Sabtu (21/10/2023).
Idris menjelaskan, sumber air baku yang diharapkan dari Moncongloe dan Nipa-nipa juga tak bisa digunakan untuk membantu suplai di IPA 3. Air baku tak bisa dipakai lantaran kadar kloridanya meningkat drastis.
"Terus yang diharapkan itu air dari air Moncongloe di Nipa-nipa yang kita mau ambil selama ini ke IPA 3 dengan IPA 2. Terus Kamis subuh, Kamis pagi itu kadar klorida meningkat drastis, meningkat tajam, akibat air laut pasang lewat dari Sungai tallo," paparnya.
"Kan dia muaranya Sungai Tallo itu. Dia air pasang itu tidak turun-turun, tidak surut-surut. Akhirnya, air itu tidak bisa diambil sebagai air baku karena kadar kloridanya melebihi ambang batas yang dipersyaratkan," lanjutnya.
Dia mengatakan hingga saat ini kadar klorida di sumber air baku Moncongloe dan Nipa-nipa masih belum turun. Bahkan kadar kloridanya pernah mencapai 3.000 mg per liter, sementara standar maksimal hanya 500 mg per liter.
"Malah pernah berada di angka sekitar 3.000 mg per liter, sementara yang dipersyaratkan itu maksimal sekali 500. Tinggi sekali, jadi dia off. Karena sumber yang untuk IPA 3 itu untuk Lekopancing dengan Moncongloe sudah tidak bisa digunakan," bebernya.
Sementara untuk IPA 2 Panaikang, Idris mengatakan ada 2 sumber air baku yang menyuplai, yakni Moncongloe dan Intake Malengkeri dari Sungai Jeneberang. Sumber air baku tersebut sebelumnya masih bisa digunakan namun kini tidak lagi.
"Jadi Intake Malengkiri juga kena, naik klorida juga, karena air pasang yang ada di luar Sungai Jeneberang, yang dari Barombong itu juga naik kloridanya. Jadi, jalan satu-satunya disetop juga produksi di IPA 2 Panaikang," terangnya.
Lebih jauh Idris juga menyebut IPA 4 juga tak bisa produksi karena sumber air bakunya sama-sama berasal dari Sungai Jeneberang. Dua penyuplai yakni dari bendungan karet Intake Maccini Sombala dan Intake Malengkeri dilaporkan mencapai total dissolved solid (TDS) yang tinggi.
"Sumbernya satu, sama-sama Sungai Jeneberang. Tetapi dua tempat mengambil air, itu Intake Maccini Sombala sendiri, yang ada bendungan karet dengan Intake Malengkeri juga ada bendungan karet. Tapi dua-duanya ini kena imbas juga. Laporannya masih sekitar di atas enam ratusan kadar TDS-nya, bukan klorida lagi, TDS mi ini, TDL itu untuk ukuran air bersih," ucapnya.
Idris mengaku tak bisa berbuat banyak dengan kondisi yang terjadi saat ini. Dia pun menyebut PDAM Makassar hanya berharap hujan bisa segera turun.
"Sebelumnya sudah saya putus mi (3 IPA PDAM Makassar), tapi masih kita berharap mudah-mudahan ada hujan," ujarnya.
Untuk diketahui, akibat 3 IPA PDAM Makassar setop produksi, gangguan suplai air bersih kini terdampak di 14 kecamatan. Informasi yang dihimpun dari PDAM Makassar, IPA 2 mencakup wilayah 14 kecamatan.
Wilayah yang dimaksud, yakni Kecamatan Biringkanaya, Bontoala, Makassar, Mamajang, Manggala, Mariso, Panakkukang, Rappocini, Tallo, Tamalanrea, Tamalate, Ujung Pandang, Ujung Tanah, dan Wajo
Sementara IPA 3 mencakup wilayah Kecamatan Manggala. Untuk IPA 4 wilayah cakupannya, yakni Kecamatan Makassar, Mamajang, Mariso, Rappocini, Tamalate dan Ujung Pandang.
(asm/hsr)