20 Contoh Ceramah Hari Santri Nasional 2023 Kreatif dan Inspiratif

20 Contoh Ceramah Hari Santri Nasional 2023 Kreatif dan Inspiratif

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Minggu, 22 Okt 2023 11:09 WIB
Khutbah Jumat
Foto: Getty Images/miracsaglam
Makassar -

Perayaan Hari Santri Nasional (HSN) biasanya dirangkaikan dengan ceramah agar lebih meriah. Berikut 20 contoh ceramah Hari Santri yang menarik dan cocok dijadikan referensi.

Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober sejak ditetapkan oleh Presiden Jokowi pada 2015. Perayaannya tahun ini dibuat meriah dengan mengusung tema "Jihad Santri Jayakan Negeri".

Kemeriahan peringatan Hari Santri Nasional akan semakin lengkap apabila dirangkai dengan kegiatan menarik seperti ceramah. Bisa menggelar lomba atau sekadar mengisi acara dengan berbagi ilmu melalui ceramah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai referensi, simak 20 contoh ceramah Hari Santri Nasional yang dihimpun detikSulsel dari berbagai sumber di bawah ini!

1. Resolusi Jihad

Assalamu'alaikum WarahmatuLLahi Wabarakatuh

ADVERTISEMENT

Saudara-saudara santri di seluruh Tanah Air yang saya banggakan, Dalam suasana memperingati Hari Santri tanggal 22 Oktober 2023, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, semoga rahmat, berkah, dan perlindungan-Nya senantiasa menyertai kita semua.

Saudara-saudara sekalian, Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya "Resolusi Jihad" yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan lndonesia.

Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 Nopember 1945 yang kita diperingati sebagai Hari Pahlawan. Sejak ditetapkan pada tahun 2415, setiap tahun kita rutin menyelenggarakan peringatan Hari Santri dengan tema yang berbeda.

Untuk peringatan Hari Santri Tahun ini mengangkat tema Santri Siaga Jiwa Raga. Maksud tema Santi Sraga Jiwa Raga adalah bentuk pernyataan sikap santri lndonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela Tanah Air, mempertahankan persatuan lndonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia.

Siaga Jiwa berarti santri tidak lengah menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran lslam rahmatan lil'alamin serta tradisi luhur bangsa lndonesia. Bila zaman dahulu jiwa santri selalu siap dan berani maju untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan lndonesia, maka santri hari ini tidak akan pernah memberikan celah masuknya ancaman ideologi yang dapat merusak persatuan dan kesatuan lndonesia.

Siaga Raga berarti badan, tubuh, tenaga, dan buah karya santri didedikasikan untuk lndonesia. Oleh karena itu, santri tidak pernah lelah dalam berusaha dan terus berkarya untuk lndonesia.

Jadi, Siaga Jiwa Raga merupakan komitmen seumur hidup santri yang terbentuk dari tradisi pesantren yang tidak hanya mengajarkan kepada santri-santrinya tentang ilmu dan akhlak, melainkan juga tazkiyatun nafs, yaitu mensucikan jiwa dengan cara digembleng melalui berbagai 'tirakat' lahir dan batin yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hadirin yang dimuliakan Allah, Tema Santri Siaga Jiwa Raga menjadi sangat penting dan relevan di era pandemi Corona Virus Desease (COVID-19) seperti sekarang ini, di mana kaum santri tidak boleh lengah dalam menjaga protokol kesehatan 5M+1D (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, Mengurangi Mobilitas, dan Doa).

Hal ini juga perlu diperhatikan oleh masyarakat lndonesia pada umumnya agar tetap menyiagakan jiwa serta raganya demi kepentingan bangsa lndonesia, terutama dalam rangka bersama-sama untuk bangkit dari dampak pandemi COVID-19.

Kita patut mengapresiasi pengalaman beberapa pesantren yang berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan atas dampak pandemi COVID-19. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa pesantren juga memiliki kemampuan untuk menghadapi pandemi COVID19 di tengah berbagai keterbatasan fasilitas yang dimilikinya. Modal utamanya adalah tradisi kedisiplinan dan sikap kehati-hatian yang selama ini diajarkan oleh para pimpinan pesantren (kiai/nyai) kepada santri-santrinya.

Tidak lupa pula bahwa keteladanan mereka berkontribusi untuk mendorong para santri bersedia ikut vaksin yang saat ini sedang diprogramkan oleh Pemerintah. Santri-santri lndonesia yang saya banggakan, Kita patut bersyukur karena dua tahun lalu menjelang peringatan Hari Santri 2019, kaum santri mendapatkan 'kado istimewa' berupa pengesahan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.

Undang-Undang tentang Pesantren ini berfungsi sebagai rekognisi, afirmasi, dan fasilitasi bahwa pesantren tidak hanya mengembangkan fungsi pendidikan, tetapi juga mengembangkan fungsi dakwah dan fungsi pemberdayaan masyarakat.

Sedangkan Peringatan Hari Santri Tahun ini, kalangan pesantren kembali mendapatkan 'kado indah' dari Presiden Joko Widodo berupa Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren. Peraturan Presiden ini secara khusus mengatur tentang dana abadi pesantren yang dialokasikan dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia pendidikan pesantren.

Oleh karena itu, melalui momen Upacara Peringatan Hari Santri Tahun ini, mari kita bersama-sama mendoakan para pahlawan terutama dari kalangan ulama, kiai, santri yang telah syahid di medan perang demi kemaslahatan bangsa dan agama. Semoga arwah para pahlawan bangsa ditempatkan yang terbaik di sisi Allah subhanahu wa ta'ala. Amin.

Selaku Menteri Agama, saya patut menyampaikan terima kasih juga kepada seluruh elemen masyarakat dari Sabang sampai Merauke yang hari ini sedang bersukacita merayakan Peringatan Hari Santri. Mari kita kepalkan tangan dan bersama-sama mengucapkan.

2. Hari Santri Semangat Berapi-api

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Semoga perdamaian, rahmat, dan berkah Allah senantiasa menyertai kita semua. Hari ini, kita berkumpul di sini sebagai umat Islam yang berpegang teguh pada tali Allah, untuk menjalani perjalanan rohani yang lebih mendalam dan bermakna. Perjalanan ini adalah upaya kita untuk memahami agama Islam dengan lebih baik, agar kita dapat mengaplikasikan ajaran-ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan ini, mari kita sepakati bersama untuk menjadikan ceramah ini sebagai kesempatan berharga untuk menguatkan ikatan kita dengan Allah, meningkatkan pemahaman kita tentang Islam, dan mengambil pelajaran yang dapat membawa perubahan positif dalam hidup kita. Semoga ceramah ini menjadi sarana bagi kita untuk mendekatkan diri kepada-Nya, memperkuat iman kita, dan memberikan inspirasi bagi kita untuk menjadi muslim yang lebih baik dan bermanfaat dalam masyarakat.

Sebelumnya, mari kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas nikmat iman dan Islam yang sampai saat ini kita masih rasakan. Mari kita juga mengucapkan shalawat dan salam kepada junjungan kita, Rasulullah SAW yang telah membawa kita keluar dari kegelapan era Jahiliyah kepada cahaya iman Islam.

Santri adalah regenerasi insan akademis, pencipta dan pengabdi yang bernafaskan nilai-nilai Islam.

Kekuatan iman, ilmu dan amal oleh santri merupakan representasi penting dalam menciptakan peradaban bangsa. Sebagai tonggak estafet peradaban bangsa, tentunya santri memiliki tanggung jawab moral yang berat.

Santri harus siap dan cekatan dalam menjawab tantangan zaman. Santri harus melek literasi sebab literasi merupakan senjata intelektual santri. Eksistensi santri di Ibu Pertiwi memiliki peran yang sangat vital dalam menciptakan perubahan zaman.

Di tengah tantangan global dewasa ini santri hadir sebagai implementasi terhadap umat dan bangsa sebagaimana ajaran Islam yang rahmatan lill 'alamin, yaitu Islam yang wasatiyah dan Islam yang Ahlussunnah wal Jamaah. Peran santri dalam menjawab tantangan zaman di tengah pergolakan zaman sangat dibutuhkan kecakapan, iman, ilmu dan amal dari santri.

Hal ini dilakukan sebagaimana mewujudkan esensi dan eksistensi santri sebagai insan pelopor yang bernafaskan Islam. Untuk itulah santri dituntut mampu beradaptasi dengan pola perkembangan yang semakin pesat.

Sekian ceramah yang bisa saya sampaikan. Kurang dan lebihnya mohon maaf. Wassalamu'alaikum wr wb.

3. Jihad Santri Jayakan Negeri

Bismillahirrahmanirrahim. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, marilah kita mulai ceramah kita hari ini dengan memohon petunjuk-Nya.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Pertama-tama, saya ingin mengucapkan selamat Hari Santri Nasional yang dirayakan dengan semangat dan kebanggaan.

Hari ini, kita berkumpul untuk merayakan dan menghormati peran penting santri dalam pembangunan negeri ini. Tema tahun ini, "Jihad Santri Jayakan Negeri," mencerminkan semangat, dedikasi, dan kontribusi besar santri dalam membawa kemajuan dan kebaikan bagi negara kita.

Santri adalah sosok yang luar biasa. Mereka berkomitmen untuk belajar ilmu agama, moralitas, dan juga ilmu pengetahuan umum. Mereka adalah pilar penting dalam mempertahankan nilai-nilai moral dan keagamaan dalam masyarakat.

Santri adalah agen perubahan yang menjalani jihad (perjuangan) untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan masyarakat. Jihad santri bukanlah jihad dalam arti konflik bersenjata, tetapi jihad dalam arti berjuang untuk memajukan bangsa ini melalui pendidikan dan pengabdian kepada agama dan masyarakat.

Inilah bentuk jihad yang paling mulia, yang telah menginspirasi generasi-generasi sejak lama. Santri adalah garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai luhur, toleransi, dan persatuan.

Mereka mempraktikkan nilai-nilai agama dengan integritas dan kesungguhan, serta menjadi contoh bagi kita semua. Mereka adalah pemimpin masa depan yang akan membawa negara ini ke arah yang lebih baik.

Melalui peran jihad santri, kita dapat mencapai berbagai tujuan mulia, termasuk:

  1. Membangun Sumber Daya Manusia Unggul: Santri mempersiapkan diri untuk menjadi generasi yang unggul dalam pengetahuan, moralitas, dan kepemimpinan.
  2. Mempromosikan Toleransi dan Keharmonisan: Santri memahami nilai-nilai toleransi dan kerukunan antarumat beragama, yang menjadi pondasi masyarakat yang beragama beragam.
  3. Mendukung Pembangunan Ekonomi: Santri juga berperan dalam pembangunan ekonomi dengan menjadi pengusaha, ilmuwan, dan pemimpin yang membawa inovasi dan kemajuan.
  4. Memerangi Ketidakadilan dan Kemiskinan: Jihad santri melibatkan usaha untuk memerangi ketidakadilan sosial, melalui berbagai program sosial dan kemanusiaan yang mereka terapkan.

Hari Santri Nasional adalah saat yang tepat untuk menghargai dan merayakan kontribusi santri dalam memajukan bangsa ini. Mari kita berkomitmen untuk mendukung dan mendorong mereka dalam perjuangan mereka.

Mari kita bergandengan tangan dengan santri untuk membangun negeri yang lebih maju, adil, dan sejahtera. Terakhir, mari kita bersama-sama berdoa agar Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan pada perjuangan santri, serta memberikan mereka kekuatan dan kebijaksanaan untuk terus menerus menjadi garda terdepan dalam memajukan negeri ini.

Terima kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

4. Peran Santri dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2024

Bismillah, Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.

Alhamdulillah. Alhamdulillahilladzi kholaqol mauta wal hayata liyabluwakum ayyukum ahsanu amala. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah

Allahumma shalli ala Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang senantiasa memberikan kita nikmat iman, nikmat Islam, nikmat sehat, serta nikmat kesempatan sehingga saya dan kita semua bisa hadir dan menjemput momentum Hari Santri Nasional tahun 2023.

Selawat berbingkai salam kita sampaikan kepada Nabi akhir zaman, Sayyidina Muhammad saw. Mudah-mudahan kita semua mendapat syafaat beliau di Hari Kiamat nanti.

Bapak, Ibu, serta para tamu undangan yang berbahagia,

Pada tahun 2023 ini kita sama-sama masih berjuang untuk menyehatkan diri, keluarga, madrasah, hingga negeri ini. Dan pada tahun ini pula kita kembali menjemput momentum Hari Santri Nasional.

Barangkali suasana tidak seramai dulu, terutama pada waktu Indonesia masih normal dan tidak diguncang wabah. Walau demikian, tetap tidak apa-apa karena santri punya peran besar, yaitu mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045.

Masih cukup lama, ya? Namun, cita-cita besar negeri ini harus kita rencanakan dan perjuangkan sedari jauh-jauh hari. Sejatinya santri mengambil peran besar untuk memajukan Bumi Pertiwi. Bukan sekadar "pasukan bersarung" yang menggaungkan resolusi jihad, tapi santri juga ikut berperan dalam mencapai Indonesia Maju.

Jika dulu para santri ikut berkontribusi bersama bangsa ini dalam menumpas penjajah menggunakan senjata, sekarang kisahnya menjadi sangat berbeda. Santri hari ini adalah santri milenial, santri kreatif, serta santri yang percaya dengan kemampuan diri.

Sudah bukan zamannya lagi jika ada santri yang tidak mengerti dengan teknologi, dan sudah bukan zamannya lagi jika santri tidak boleh berprestasi di bidang sains dan akademik lainnya.

Untuk itulah, lembaga pesantren maupun madrasah diharapkan mau dan mampu terus mengembangkan kurikulum, kualitas pengajar, serta kualitas output santri agar di hari mendatang mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional.

Bapak, Ibu, serta tamu undangan yang dirahmati Allah Swt.

Ada jutaan santri di Indonesia yang saat ini sedang menempuh ilmu. Meski mengambil peran penting untuk menggapai cita-cita Indonesia emas tahun 2045, sebenarnya akhlak adalah poin utama yang paling penting.

Kita sama-sama tahu bahwa tidak sedikit anak-anak muda yang mulai bobrok akhlaknya, mulai liar lidahnya dengan kata-kata kotor, serta mulai luntur perilaku hormatnya.

Ilmu pengetahuan memang penting, kecerdasan juga penting, tapi tetap adab dan akhlak adalah yang nomor satu.

Maka, marilah kita semangati para santri untuk istiqomah di jalan kebaikan. Motivasilah para santri dimanapun mereka berada untuk terus belajar, menebar kebaikan, jihad fisabilillah, serta terus memperbaiki diri menuju taqwa.

Hadirin yang dimuliakan Allah Swt.

Sekian ceramah yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Mari kita semangati santri dan bangga menjadi santri. Saya akhiri dengan pantun.

Di taman ada mawar berduri,

Di sebelahnya ada bungkus mie kari.

Aku bangga menjadi santri,

Karena santri adalah harapan negeri.

Akhirul kalam, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

5. Kemuliaan Ilmu, Guru, dan Ulama

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!
Bismillahirrohmanirrohim Alhamdulillahirobbil alamin, qolallahu taala fi kitabihil karim, Audzubillahiminassyaitonirrojim Bismillahirrohmanirrohim:

Waminannasi waddawa abi wal an'aami mukhtalifun alwanuhu, innama yakhsyallaha min ibaadihil ulamaa', innallaha azizun ghafuur. Amma Ba'du.

Salam hormat dan takzim kepada segenap alim-ulama, para kyai, para bu Nyai, khususnya pengasuh pondok pesantren... Juga tak ketinggalan para pinisepuh, tokoh masyarakat, aparatur pemerintah baik sipil maupun angkatan darat, para santri dan segenap undangan yang juga kami muliakan.

Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita senantiasa memanjatkan puja dan puji syukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Sebab dengan rahmat dan inayahNya kita bisa silaturahmi dalam acara yang sangat agung ini.

Yang kedua, sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.

Karena berkat Rasulullah lewat hadits-hadits-Nya, kemudian diterima para sahabat-Nya turun ke tabiin, tabiit tabiin, terus kepada generasi ulama dan sampailah kepada kita sebagai santri-santrinya, tentang bagaimana tata cara mendapatkan ilmu yang manfaat lagi berkah.

Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad!
Jamaah oh jamaah!

Sebagai santri pesantren, kita selalu dan selalu diajarkan cara menghormati orang lain, cara menghormati ilmu dan cara menghormati kitab dan isinya. "Betul apa tidak?" 3x. Kebetulah ceramah saya sekarang ini akan membahas tentang peran ilmu, guru dan orang yang ahli ilmu, dengan judul, ceramah Santri Tentang Kemuliaan Ilmu, Guru dan Ulama.

Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad!

Kita di pesantren diajarkan Kitab Ta'limul Muta'alim, dimana di dalamnya ada pasal yang khusus membahas cara memuliakan ilmu dan ulama

فصل في تعظيم العلم واهله.

Kata Kitab Ta'lim (sebutan untuk Kitab Takamul Mutaalim), " اعلم بان طالب العلم لا ينال العلم ولا ينتفع به الا بتعظيم العلم واهله"

"ketahuilah, sesungguhnya santri atau pelajar, tidak akan bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat kecuali dengan cara memuliakan ilmu dan orang yang mempunyai ilmu yakni ulama".

Itu kata "Kitab Ta'lim" kawan, bukan kata saya.

Oleh karena itu, bila santri ingin memiliki ilmu yang manfaat di dunia dan akhirat wajib baginya memuliakan ilmu dan ulama.

Bagaimana, santri sanggup memuliakan ilmu dan gurunya?

Santri sanggup memulihkan ilmu dan ulama?

Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad!


Bahkan saking hormatnya, saking takzimnya pada guru, Sayyidina Ali radiallahu anhu pernah berkata: "انا عبد من علمني حرفا واحدا ان شاء باع واشاء اعتق وان شاء استرق" "saya adalah budaknya orang yang mengajari saya, satu huruf sekali pun. Jadi saya terserah dia, apakah mau menjualku, atau mau memerdekakanku". Itulah perkataan Sahabat Ali sekaligus menantu Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.

Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad!

Bahkan dalam "Kitab Ta'lim" itu dikatakan, apabila seseorang ingin memiliki keturunan yang alim, keturunan yang paham agama, maka muliakanlah orang alim.

Makanya jangan sembarangan bersikap, bertutur kata kepada ulama apalagi sampai menghujat.

Rasulullah pernah bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud:

(العلماء ورثة الأنبياء إن الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما ولكن ورثوا العلم فمن أخذه أخذ بحظ وافر( رواه أبو داود والترمذي


Ulama itu adalah pewaris para nabi. Karena sesungguhnya para nabi itu tidak mewariskan dinar dan dirham melainkan mereka itu mewariskan ilmu.

Makan tidak berlebihan bila dalam Kitab Ta'lim itu mengatakan, kalau ingin anak seseorang itu alim maka muliakanlah ulama.

Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad

Dalam hadits yang lain Rasulullah pernah bersabda, "muliakanlah ulama, karena ulama adalah pewaris para Nabi. Barangsiapa memuliakan ulama, maka sungguh ia memuliakan Allah dan Rasul-Nya", (HR Imam At-Thobroni). Lihat Nashoihul Ibad hal. 61.

Bahkan dalam Kitab Adabul 'Alim wal Muta'allim karya Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari dikatakan "Ali bin Abu Thalib radhiyallahu 'anhu berkata:

Sesungguhnya di antara hak ulama adalah; jangan banyak bertanya kepadanya, janganlah membantahnya dalam jawaban, janganlah terus menerus bertanya apabila ia malas, janganlah memegang pakaiannya apabila ia bangkit, janganlah membuka rahasianya, jangan menggunjing seseorang di sisinya, jika ia keliru engkau harus menerima/memaafkan kekeliruannya.

Engkau harus menghormati dan mengagungkannya karena Allah Subhanahu wa ta'ala selama dia menjaga perintah Allah Subhanahu wa ta'ala, dan jika ia membutuhkan sesuatu hendaklah engkau cepat-cepat mendahului yang lain."

Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad
Nah, bagaimana, masih mau berbantah-bantahan dengan ulama? Masih mau menggunjing tentang kejelekan ulama?. Semoga kita sebagai santrinya ulama dijauhkan dari akhlak tercela itu.

Dalam sebuah ayat dalam Alquran dikatakan: " انما يخش الله من عباده العلماء" semestinya yang paling takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya adalah ulama".

Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad!
Para santri yang dirahmati Allah,

Sebagai seorang pelajar, sebagai seorang santri wajib memuliakan ilmu. Bagaimana bisa seseorang mendapatkan ilmu yang manfaat kalau tidak mampu memuliakan ilmu. Bagaimana ia bisa mendapatkan seorang kekasih idaman hati kalau ia tidak mampu memahami kesukaannya.

Ibarat Anda, ingin mendapatkan cinta dari seorang wanita pujaannya, maka terlebih dahulu anda memahami apa yang menjadi kesukaannya. "Betul apa tidak?" 3x.

Begitu juga dalam hal mencari ilmu, seseorang harus paham apa yang disukai ilmu. Dalam "Kitab Ta'lim" dijelaskan. Apabila seseorang hendak hendak mengambil kitab sebaiknya harus dalam keadaan suci.

Mengapa demikian? Karena ilmu diciptakan oleh Allah dari cahaya, dan wudhu juga merupakan nur (cahaya). Jadi barangsiapa yang belajar dalam keadaan punya wudhu', insya Allah ilmunya akan bertambah dan manfaatnya juga.

Bahkan dalam Kitab Ihya' Ulumuddin dikatakan: مَنِ ازْدَادَ عِلْمًا وَلَمْ يَزْدَدْ هُدَى لَمْ يَزْدَدْ مِنَ اللَّهِ إِلا بُعْدًا "barang siapa yang bertambah ilmunya sementara hidayahnya tidak, maka ia tidak akan bertambah dekak kepada Allah melainkan semakin jauh".

Kesimpulannya, kalau seorang santri atau pelajar ingin mendapatkan ilmu yang manfaat, ilmu yang berkah maka ia harus sanggup memuliakan ilmunya, memuliakan gurunya, dan memuliakan ulama. Ketiganya ini wajib hukumnya bagi para santri, tidak boleh tidak.

Semoga apa yang kami sampaikan ini bersamaan dengan hidayah Allah sehingga ilmu kita berkah fiddini waddunya wal akhiroh. Amin!

Apabila ada tutur kata yang salah kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Wal afwu minkum ila sabilirrasyad Tsum Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh!

6. Akhlak Santri

Bismillah, Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.

"Alhamdulillah. Alhamdulillahilladzi kholaqol mauta wal hayata liyabluwakum ayyukum ahsanu amala. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah".

"Allahumma shalli ala Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad".

Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wata'ala, yang sudah memberikan segala kenikmatan kepada kita, lebih-lebih nikmat kesehatan dan nikmat iman dan Islam sehingga sampai sekarang ini kita bisa menghadiri acara peringatan Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober dalam keadaan sehat walafiat.

Selawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad saw. yang kita harapkan syafaatnya di Hari Akhir, amin amin ya robbal alamin.

Hadirin yang saya hormati,

Hari Santri Nasional diperingati pada tanggal 22 Oktober sejak tahun 2015. Dan kini pada tahun ini kita kembali memperingati hari spesial di kalangan umat Islam, khususnya para santri.

Perlu diketahui, santri adalah sebutan bagi seseorang yang mencari ilmu, khususnya ilmu agama yang menginap di pondok pesantren. Para santri memiliki sorotan dari masyarakat khususnya perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Khususnya perilaku dan adab sopan santun para santri karena para santri ini dianggap mendapatkan perhatian khusus dalam rangka penanaman moral dan etika tingkah laku di pondok pesantren oleh para ustad dan kyai.

Dalam rangka memperingati peringatan Hari Santri Nasional ini kita, para santri, harus mengingat bahwa label santri yang sudah kita punya ini harus selalu kita tunjukkan kepada masyarakat. Bahwa santri itu memiliki akhlak yang bagus.

Pada zaman sekarang ini kita melihat sendiri bahwa godaan dari berbagai penjuru sangat berbahaya dan banyak, mulai pakaian, makanan, dan hiburan yang semua semata-mata akan menyerang dan merusak akhlak para generasi muda.

Hadirin yang berbahagia,

Perlu kita ketahui, kita sebagai generasi muda harus bisa menjaga dan menanamkan akhlak mulia di kehidupan sehari-hari seperti contoh akhlak dari Nabi Muhammad saw. Akhlaknya merupakan Akhlakul karimah yang perlu kita contoh, hal ini sesuai dengan Kalam Allah dalam surat Al-Qalam ayat 4.

"Sesungguhnya engkau (hai Muhammad) memiliki akhlak yang sangat agung." (QS. Al-Qalam ayat 4)

Maka, kita sebagai umat Nabi Muhammad saw. harus mengidolakan dengan cara meniru dan meneladani apa yang diajarkan dan disampaikan beliau.

Semoga dengan adanya peringatan Hari Santri Nasional 2023 ini kita semua bisa meningkatkan akhlak kita sesuai akhlak Nabi Muhammad saw.

Demikianlah sedikit ceramah yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat. Akhiru kalam, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

7. Santri Saleh dan Mandiri

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Yang terhormat, Bpk Kyai Haji (nama kiai) selaku Ketua Yayasan sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren (nama pesantren) Yang terhormat, para Ustadz dan Ustadzah pengajar Pondok Pesantren (nama pesantren) Serta, teman-teman santriwan dan santriwati yang saya banggakan.

Alhamdulillah. Puji berlantunkan syukur kehadiran Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang senantiasa memberikan kita begitu banyak nikmat sehingga kita diizinkan untuk berkumpul di ruangan yang penuh berkah ini dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023. Shalawat bertangkaikan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah merendahkan kita dengan cahaya Islam. Semoga dengan seringnya bershalawat kita bakal mendapat syafaat beliau di Hari Kiamat nanti. Aamiin Ya Robbal alamin.

Ustadz, ustadzah, serta teman-teman santri yang dirahmati oleh Allah SWT;

Hari ini, kita berkumpul bersama untuk memetik momentum peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023. Walaupun masih di masa pandemi, namun saya yakin bahwa semangat jihad kita semua masih utuh dan terus berkobar demi merengkuh takwa. Teman-teman santri hingga hari ini masih semangat bangun Subuh, melaksanakan Shalat Tahajud, belajar membaca kitab kuning, belajar berceramah Bahasa Arab, beserta memperbanyak hafalan Quran.

Sungguh! Pesantren adalah tempat yang penuh ilmu karena di sini kita bisa belajar dan beribadah bersama-sama demi meraih surganya Allah SWT. Meski kita jauh dari orang tua, tapi yakinlah bahwa Ayah dan Bunda selalu mendoakan yang terbaik untuk kita.

Di sisi lain, mereka selalu berharap agar kita bisa menjadi seorang santri yang saleh dan mandiri. Pada dasarnya, santri yang saleh itu bukan sekadar santri yang beribadah melainkan santri yang mau terus memperbaiki diri, menata hati, menata iman, dan berusaha menggapai takwa.

Selain beribadah, akhlak dan kepribadian juga merupakan hal utama. Bahkan Nabi Muhammad SAW saja diutus oleh Allah tiada lain adalah untuk menyempurnakan akhlak. "Innamal bu'itstu li utammima makarimal akhlak". Demi menjadi santri yang saleh, kita perlu menyeimbangkan ibadah dengan muamalah, dunia dan akhirat, serta kepentingan pribadi, keluarga, dan negara.

Apakah kepentingan negara juga penting? Tentu saja. Karena kita hidup di Indonesia dan para santri dimanapun mereka berada punya peran untuk menggapai cita-cita bangsa. Hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT.

Selain berusaha menggapai takwa, seorang santri pula dituntut untuk mandiri. Ya, sikap utama yang menjadi awal dari kemandirian adalah jangan mengeluh. Jangan kebanyakan mengeluh karena nantinya waktu yang berlalu hanya menjadi hal yang sia-sia semata.

Penting bagi seorang santri untuk menjadi pribadi yang mandiri, karena kalau kita sudah tamat dari pesantren ini, diharapkan tiap-tiap diri mampu melanjutkan misi dakwah, menggabungkan resolusi jihad, serta menebar kebaikan kepada orang-orang di sekitar kita. Tanpa kesalehan dan kemandirian, harapan tersebut tentu akan sangat sulit untuk digapai.

Santriwan dan santriwati yang saya banggakan, Seorang santri semestinya harus terus semangat belajar dan menuntut ilmu. Maka dari itu, mari kita sama-sama berusaha menuju takwa dan meningkatkan kemandirian diri.

Mudah-mudahan semakin bertambah umur, jutaan santri di Indonesia semakin berguna untuk pribadi, orang tua, bangsa dan negara. Demikianlah ceramah yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Semoga bermanfaat untuk diri dan umat.

8. Jomblo Fisabilillah

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh!

Sahabat-sahabatku yang lagi jomblo hehehe.... rahimakumullah
Pada kesempatan kali ini, pas sekali rasanya membahas tentang tema yang satu ini. Dijamin kalian suka. Apakah itu? Coba tebak, saya akan membahas apa? Jawabannya adalah, "JOMBLO FISABILILLAH. He he he...

Kata Gus Miftah, "tentang jomblo kalian itu pasti berakhir, kalau tidak di pelaminan ya di pemakaman", He he he..

Sahabatku yang lagi jomblo, hehehe kena mental terus nih yang lagi menjomblo. Tapi kalian jangan bersedih... justru kalian wajib bersyukur atas kejombloannya itu, kena mental lagi. He he he... Karena dengan kalian jomblo, itu artinya, kalian merupakan pejuang "Istilah Jomblo", sehingga sampai detik ini, istilah Jomblo masih lestari. He he he... Jangan baper, saya hanya bercanda mblo...

Para Jomblowan, dan Jomblowati Rahimakumullah.
Tapi enggak, saya ini mau ngomong serius, tolong diperhatikan.

Kalau kita pakai timbangan yang agak rusak dikit soal Jomblo ini, tentu Jomblo kalian itu sangatlah pantas untuk dilestarikan, ya itu kalau kalian kuat, karena jomblo itu hanya diperuntukkan oleh Allah bagi yang kuat saja; ya kuat mentalnya, kuat nahan nyinyiran teman, dan kuat nahan itunya, ya itu nya. Ya kalau itunya tidak kuat ya qobiltu saja. He he he

Jadi kalau kita pakai timbangan sedikit rusak, daripada pacaran yang ujungnya menjerumuskan pada perzinahan, mending menjomblo sampai dihalalkan... He he he... ia khan... betul?"

"Dari pada pacaran hanya melukai perasaan, ujung-ujungnya selalu minta traktiran, mending menjomblo sampai menemukan jodoh yang dipilihkan oleh Tuhan. He he he....betul?" Tapi ya usaha. Karena jodoh itu dijemput bukan ditunggu. Artinya kalau nantinya kalian sudah tidak kuat menjomblo ya ikhtiar... Kalau nggak dapat-dapat, datang ke saya... He he he... Biar ngumpul sama-sama jomblonya he he he.... Parah....

Para hadirin hadirat segenap para jomblo yang kami muliakan
Sekarang mulai agak serius nih karena mesinnya sudah mulai nyala... jadi kalian wajib fokus... mblo.. he he he. Sebelumnya, saya mau tanya, "apa sih ta'rif atau definisi jomblo fi sabilillah itu? Mari kita uraikan bersama-sama mblo...

Jomblo Fisabilillah itu berasal dari dua (2) suku kata, yaitu Jomblo yang artinya sendirian tanpa pasangan, dan fi sabilillah artinya di jalan Allah. Paham mblo....

Jadi, Jomblo Fisabilillah itu adalah orang yang tanpa pasangan baik itu istri ataupun suami, pacar atau apa pun istilahnya sekarang, hingga nanti pada saatnya dia diperjodohkan oleh Allah dengan cara yang tidak melanggar aturanNya. Alhamdulillah....

Jadi kalian para santri yang sekarang masih sendiri tanpa seorang kekasih hati wkwk.. yang sabar ya, hem, jangan keburu cari pasangan dulu karena kalian masih belum waktunya. Fokus saja dulu belajar dan berkhidmat kepada Kyai dan Bu Nyai dengan istiqomah. Yakinlah dan saya yakin insyaAllah kalian besok akan duduk bersanding dengan orang yang tepat yang saling mencintai, di pelaminan dengan status halal luar dalam..hehehe... diiringi lagu, "duhai senangnya pengantin baru... derereng-derereng..".

Ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad saw riwayat Bukhari Muslim:

الْأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ

"Ruh-ruh itu diibaratkan seperti tentara yang saling berpasangan, yang sudah saling mengenal, akan bersatu dan yang saling mengingkari akan berselisih (HR. Bukhari dan Muslim). Paham mblo...

Oleh karena itu, sekali lagi, kalian jangan pikirin aylapyu pul dulu dulu, fokus dulu belajar, sekali lagi fokus dulu menuntut ilmu yang banyak, belajar yang mempeng (sungguh-sungguh), biar besok tidak nyesel.

Ada pesan dari Imam Syafii untuk kalian, tolong renungkan mblo:

"Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan". Paham, mblo....

Makanya mumpung masih jomblo, gunakan kejombloan kalian untuk fokus belajar, karena bila sudah gendong anak, tak kan sempat lagi belajar. Kata Pak Prabowo, "Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi".

Para jomblo yang disayang Allah

Firman Allah dalam Al-Quran, tepatnya di Surat Al-Isra' ayat 32:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk." (QS. Al Isra: 32).

Allah mewanti-wanti kepada kita agar jangan sekali-kali mendekati zina. Dekat saja kita dilarang apalagi sampai melakukannya. Nauzubillahi min zalik tsumma nauzubillah.

Jadi para santri yang sekarang lagi fokus belajar di pesantren. Beruntunglah kalian hari ini menjadi santri. Karena selama kalian di pesantren insyaAllah kalian dijauhkan dari perbuatan zina itu.

Wahai para jomblo yang berbahagia he he he
Saya punya kata-kata untuk kalian semua sekaligus ini sebagai penutup ya?

"Bukan karena pacaran kalian akan berjodoh, dan bukan karena jomblo, jodoh kalian akan menjauh, tapi jodoh itu akan datang pada saat yang tepat sesuai dengan takdir Tuhan yang maha hebat"

"Mestinya jadi jomblo itu bahagia, karena kalian bisa fokus meniti karier dan meraih cita-cita dari pada sibuk bucin yang ujung-ujungnya digosting." wkwkwk

Padahal Allah sudah melarang pacaran, tapi kalian pura-pura dungu. Ketika digosting kalian nangis, dan mengadu dalam doa. Ya Allah, cobaan apa ini? Kenapa aku?

9. Jadilah Santri yang Berkomitmen Siaga Jiwa Raga

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh,

"Alhamdulillah, Alhamdulillahilladzi arsala rosulahu bil huda wa dinil haq. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Allahumma shalli wa sallim wa barik ala Muhammad, wa ala alihi wasohbihi ajmain".

Para hadirin yang dimuliakan oleh Allah Swt.

Pertama-tama di atas segalanya, mari kita panjatkan puji serta syukur kehadirat Allah Swt. yang selalu memberikan kita nikmat baik di kala lapang maupun sempit sehingga kita semua bisa berkumpul di ruangan penuh ilmu ini dalam keadaan sehat walafiat.

Selawat berlantunkan salam kita sanjungkan kepada Nabiyullah Muhammad saw., Rasul penutup para Nabi, dan Rasul yang bakal memberikan syafaat bagi umatnya yang senantiasa bershalawat kepada beliau. Semoga kita termasuk satu di antara umat yang bakal mendapat pertolongan beliau di Hari Akhir nanti. Aamiin.

Hadirin yang dirahmati oleh Allah Swt.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, kita telah singgah di momentum yang luar biasa, yaitu peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2023.

Menilik sejarah, peringatan Hari Santri Nasional awalnya dicetuskan tahun 2015 menurut Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 dan dirayakan pertama kali pada 22 Oktober tahun 2016.

Jika kita hitung kembali, tahun 2022 ini peringatan HSN baru memasuki usia ke-6. Sungguh masih sangat muda, tapi gabungan resolusi jihad bakal terus berkobar tanpa memandang umur.

Hadirin yang berbahagia,

Santri berperan besar terhadap kemajuan negeri. Peran ini sudah digaungkan oleh para ulama kita di masa lalu. Mereka berkisah bahwa tugas santri tidak hanya sekedar baca kitab kuning, bermalam di pesantren atau meramaikan masjid saja melainkan juga ikut serta dalam memajukan negara.

Santri yang hebat adalah mereka yang cinta dengan Tanah Air karena biar bagaimanapun juga, kita semua hidup di Indonesia.

Agama Islam pula mengajarkan bahwa nilai ibadah dan muamalah itu sama pentingnya dan sebagai seorang insan, kita pula perlu berlomba-lomba dalam meraih kebaikan dunia dan akhirat.

Bagaimana caranya?

Hadirin yang saya hormati,

Saat ini kita sedang berduka dan terus berusaha mengusir pandemi dari kediaman Nusantara tercinta. Sebagai seorang santri, sudah kewajiban kita untuk ikut bersiap siaga dan mengerahkan jiwa raga untuk membantu negara.

Tidak perlu ikut berperang ke luar kota, minimal kita bisa siaga jiwa raga terhadap diri sendiri. Dimulai dari menjaga kebersihan jasmani dan rohani serta terus menebarkan pikiran positif di mana pun diri ini berada.

Sebagai gabungan atas resolusi jihad, santri pula bertanggung jawab untuk membersihkan diri dari pemikiran-pemikiran radikal yang bertentangan dengan Islam. Walau begitu, sebagai bangsa yang besar kita juga perlu meninggikan toleransi.

Islam mengajarkan supaya berdakwah itu dilakukan dengan lemah lembut, perkataan yang baik, serta tidak menggunakan kekerasan. Hal tersebut tercantum jelas dalam Surah An-Nahl ayat 125.

Hadirin rahimakumullah,

Pada momentum peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023 ini, marilah kita bergotong-royong untuk memperbaiki akhlak diri dan umat dengan mengerahkan kekuatan jiwa dan raga.

Bersamaan dengan hal tersebut, kita pula perlu bersiaga atas gangguan dari luar, baik itu gangguan yang berkaitan dengan iman, Islam, bangsa, negara, hingga kesehatan.

Hadirin yang dirahmati oleh Allah Swt.

Sampai di sini dulu ceramah yang bisa saya sampaikan. Banyak maaf.

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.

10. Santri Milenial

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَات


May the peace, mercy, and blessings of Allah be with you

اَلْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِيْنِ، الَّذِي حَبَانَا بِالْإِيْمَانِ واليقينِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد،ٍ خَاتَمِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِين، وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِيِن، وَأَصْحَابِهِ الأَخْيَارِ أَجْمَعِين، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ

Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberi nikmat serta karunia-Nya sehingga kita semua dapat berkumpul bersama dalam majelis taklim ini.

Kedua kalinya sholawat serta salam marilah kita curahkan kepada baginda Nabi kita Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari alam yang gelap menuju alam yang terang benderang.

Yang kami hormati para alim ulama, para habaib, para masyaikh, kiai, para pinisepuh serta bapak/ibu hadirin. Juga tak lupa kepada teman-teman semua yang sudah hadir dalam acara ini semoga dapat pahala dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Pada kesempatan yang mulia ini izinkan kami membahas tentang santri milenial dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Ayyuhal ikhwah rahimakumullah
Maaf ya, saya tidak mau menceramahi orang yang sudah tua karena pasti gak paham, hehehe maaf guyon tak usah diambil hati. Saya hanya ingin mengajak kepada segenap generasi santri milenial, wih santri milenial, apa itu? cari sendiri di google banyak!

Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad!

Wahai santri generasi millennial, teknologi dengan cepatnya sudah mengubah pola hidup kita. Bila para pendahulu kita sangat bergantung pada alam, kini banyak hal bisa kita lakukan hanya dengan satu alat saja yaitu android atau yang sejenis.

Hari ini orang yang memiliki teknologi paling cepat akan mengendalikan pihak lain. Maka tidak berlebihan bila banyak negara memberi dukungan pengembangan teknologi sebagai sarana memenangkan persaingan dengan negara lain. Benar apa tidak? yang keras, benar apa tidak?

Sekarang pertanyaannya saudara. Sampai dimanakah kemampuan teknologi negeri kita untuk dapat bersaing dengan negara lain?

والله اعلم ومن يجري في بلدنا

Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad!

Ayyuhal ikhwah wal akhwat rahimakumullah

Wahai saudaraku, apakah kalian sudah pernah mendengar revolusi industri 4.0? dengan apa belum? Yang kompak! Dengar apa belum?

Saya mau tanya lagi saudara! Apakah saudara punya android, punya paketan internet, punya facebook, twitter, instagram, whatsapp?

Ya itulah buah dari revolusi industri 4.0.

Dengan teknologi informasi digital, dunia sudah berubah menjadi desa global sehingga apapun yang terjadi di satu bagian dunia, bisa kita dengan mudah mengetahui kejadian itu yang penting punya paket internet.

Bukan hanya itu saudara-saudara, sekarang tengah berlangsung upaya pengembangan dari teknologi digital saat ini menjadi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence). Apa itu? yaitu membuat sistem komputer atau mesin bisa mengerjakan sesuatu tanpa diperintah manusia. Para ahli mengkategorikan hal ini sebagai bagian dari revolusi industri 4.0

Sejarah revolusi industri dari generasi ke generasi
Sudah tahu sejarahnya revolusi industri?

#1.0 Revolusi mesin uap

Sejarah revolusi industri dimulai dari 1.0 ketika mesin uap ditemukan yang pada akhirnya memunculkan mesin-mesin untuk produksi yang menggantikan tenaga manual manusia.

#2.0 Revolusi industri listrik

2.0 terjadi saat muncul tenaga listrik dengan produksi massal dan standarisasi mutu.

#3.0 Revolusi industri komputer

3.0 berjalan saat muncul komputer dan otomatisasi

#4.0 Revolusi industri digitalisasi

4.0 yang ditandai dengan digitalisasi manufaktur akibat dari kekuatan komputasi dan konektivitasnya serta kecerdasan buatan. Salah satu produknya adalah internet of thing, yang mana segala sesuatu dikerjakan secara otomatis.

Fahimtum guys!!!

Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad!

Jadi kita sekarang ini berada di revolusi 4.0 ini.

Bagaimana cara kerja industri 4.0 ini?

Pada saat kita mencari sesuatu di internet atau di pencarian google itu, sebenarnya algoritma internet akan memberikan informasi yang paling kita cari sesuai dengan sejarah penelusuran kita di internet sebelumnya.

Di media sosial facebook misalkan, kita selalu diingatkan akan peristiwa-peristiwa pribadi atau keluarga yang penting, seperti ulang tahun, pernikahan atau sejarah pertemanan. Betul apa tidak? yang nyaring, betul apa tidak?

Bahkan media sosial facebook itu mampu mendeteksi foto yang merupakan teman kita dan mengirimkan pesan agar memberi komentar atau menandai.

Oleh karenanya, kita sebagai santri tidak cukup hanya belajar ilmu agama saja melainkan ilmu yang dibutuhkan hari ini juga wajib dipelajari. Hal ini seiring dengan apa yang diajarkan Kitab Ta'limul muta'alim sewaktu kita masih di pesantren:

وينبغى لطالب العلم أن يختار من كل علم أحسنه وما يحتاج إليه فى أمر دينه فى الحال، ثم ما يحتاج إليه فى المآل

Bagi pelajar, dalam masalah ilmu hendaklah memilih mana yang terbagus dan dibutuhkan dalam kehidupan agamanya pada waktu itu, lalu yang untuk waktu yang akan datang.

Karenanya sewaktu kita masih di pesantren, kita dididik agar tafaqquh fid dîn, juga dituntut untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

Bukan hanya bagi mereka yang akan akan terjun dalam berbagai profesi selain bidang keagamaan, bahkan, bagi mereka yang akan menekuni dunia dakwah dan pengembangan Islam pun, pemahaman akan teknologi dan pemanfaatannya dalam media dakwah juga sangat penting.

Jadi kalian neh, kalau lihat facebook sekarang, banyak para dai, kyai, ustadz yang mulang ngaji lewat live facebook. Keren kan!!! Ya disitulah manfaat revolusi industri 4.0.

Masih mau lanjut? Apa cukup sekian saja? Lanjut apa tidak? Yang keras, lanjut apa tidak? Sudah jam berapa ini?

Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad!!!

Mudharat industri 4.0

Di balik semua manfaat dan kelebihan yang disematkan pada teknologi canggih, terselip beragam dampak buruk yang mengancam siapa saja yang lengah.

Berikut beberapa contoh dampak buruk dari internet guys!

Pertama: Kita bebas melakukan apa saja di industri 4.0 ini, mau lihat film vulgar ada, mau lihat cara nipu orang supaya berhasil ada juga, mau tahu cara ngambil uang di mesin ATM juga ada.

Kedua: Menyebarnya konten hoax. Ini juga merupakan dampak dari kebebasan dunia internet sekarang. Maka tak ayal, kita sering mendapatkan konten provokatif yang tak bertuan viral di dunia maya. Dan masih banyak dampak negatif lainnya.

Kesimpulan:
Jadi internet itu ibarat pisau, tergantung mau digunakan untuk apa oleh pemiliknya. Maka untuk mengukur orang itu baik atau buruk bisa dilihat dari cara dia berselancar di dunia maya.

Pesan:
Mari manfaatkan revolusi industri 4.0 ini untuk hal yang positif. Hindari hal-hal negatif yang dapat merugikan orang lain maupun diri sendiri.

Sekian dari kami. Kalau ada jarum yang patah jangan disimpan dalam peti. Bila ada kata yang salah jangan simpan dalam hati.

Wallahul Muwaffiq ila Aqwamit Tharieq. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!!

11. Hari Santri

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Alhamdulillah, pada hari yang berbahagia ini, kami berkumpul untuk merayakan Hari Santri Nasional, sebuah momen yang membawa begitu banyak makna dan kebanggaan bagi seluruh komunitas santri di seluruh penjuru negeri ini.

Hari Santri Nasional bukan hanya sebuah peringatan, tapi juga sebuah penghormatan kepada peran besar yang dimainkan oleh para santri dalam memelihara, melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai agama, kebudayaan, serta pengetahuan.

Para santri adalah harapan bangsa, lentera yang menerangi jalan kehidupan dengan ilmu pengetahuan dan akhlak yang mulia.

Mereka adalah generasi penerus yang akan memimpin Indonesia ke masa depan yang lebih baik.

Oleh karena itu, pada Hari Santri Nasional ini, mari kita bersama-sama merenungkan dan merayakan peran besar santri dalam membangun bangsa dan negara kita.

Sejarah panjang santri di Indonesia telah membuktikan keberhasilan mereka dalam menjaga dan menghidupkan semangat keberagaman, keharmonisan, dan toleransi di tengah-tengah masyarakat yang beragam.

Para santri tidak hanya menjadi penjaga tradisi, tetapi juga pelopor perubahan positif di masyarakat.

Mereka adalah agen perdamaian, pemberi inspirasi, dan teladan bagi seluruh masyarakat.

Santri bukan hanya sekadar peserta pendidikan formal di pondok pesantren, tapi juga aktor penting dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan politik.

Mereka adalah agen perubahan yang menggerakkan roda pembangunan bangsa melalui pengetahuan, pemahaman, dan amal nyata.

Namun, dalam menghadapi peran besar ini, santri juga dihadapkan pada berbagai tantangan dan kesulitan.

Oleh karena itu, kita perlu memberikan dukungan dan apresiasi kepada mereka. Mari kita bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan santri, memberikan akses yang lebih luas, dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan potensi santri.

Demikian kiranya yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf jika ada salah kata yang terucap, dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Akhir kata, saya ucapkan Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

12. Peran dan Pentingnya Santri dalam Islam

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam, yang Maha Penyayang dan Maha Penyayang. Kita berkumpul di sini hari ini untuk membahas peran dan pentingnya santri dalam agama Islam. Santri adalah individu yang berdedikasi untuk mengejar ilmu agama, menjalani ibadah, dan berkontribusi dalam memelihara nilai-nilai agama Islam. Mereka adalah aset berharga dalam umat Islam, dan peran mereka dalam masyarakat sangatlah penting.

Santri adalah orang-orang yang mengejar ilmu agama dengan sungguh-sungguh. Mereka mengabdikan diri untuk memahami Al-Qur'an, hadis, aqidah, fiqih, dan ilmu-ilmu agama lainnya. Mereka menjalani hari-hari mereka dalam semangat pencarian ilmu dan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam. Inilah yang membuat mereka menjadi garda terdepan dalam melestarikan dan meneruskan tradisi Islam yang kaya.

Dalam agama Islam, pencarian ilmu dihargai tinggi. Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Menuntut ilmu adalah fardhu kifayah bagi setiap muslim." Santri memiliki tanggung jawab untuk memelihara dan menyebarkan ilmu ini. Mereka adalah penerus tradisi ilmiah Islam, dan mereka juga bertanggung jawab untuk membagikan pengetahuan dan kebijaksanaan mereka kepada umat Islam lainnya.

Santri juga berperan dalam menjaga akhlak dan moral dalam masyarakat. Mereka dididik untuk hidup sesuai dengan ajaran Islam, menjalani kehidupan yang penuh dengan kesederhanaan, kejujuran, dan kebaikan. Santri adalah teladan dalam tindakan mereka, dan dengan perilaku mereka yang baik, mereka memberikan inspirasi kepada orang lain untuk mengikuti jejak yang benar.

Selain itu, santri juga berperan dalam mewujudkan hubungan yang harmonis dengan Allah SWT melalui ibadah yang konsisten. Mereka membuktikan bahwa kehidupan dunia dan ibadah dapat berjalan seiring dan sejalan. Dengan ibadah mereka, mereka mencapai kekuatan spiritual yang memungkinkan mereka untuk menghadapi berbagai tantangan dan cobaan dalam hidup.

Namun, peran santri tidak terbatas pada diri mereka sendiri atau dalam lingkup pesantren. Mereka juga berperan dalam memajukan masyarakat dan negara. Santri yang memiliki pengetahuan agama dan moral yang kuat dapat menjadi pemimpin yang berkontribusi positif dalam membangun masyarakat yang lebih baik, adil, dan beradab.

Mengingat peran dan pentingnya santri dalam agama Islam, mari kita sebagai umat Islam mendukung mereka dalam perjalanan mereka untuk mengejar ilmu, menjalani ibadah, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Semoga Allah SWT memberikan berkah kepada mereka dalam usaha mereka untuk mengembangkan ilmu agama Islam dan memperkuat ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Amin. Terima kasih.

13. Santri dalam Kemajuan Indonesia

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Hari ini, mari kita berbicara tentang peran santri dalam kemajuan Indonesia. Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, dan santri memiliki peran penting dalam memajukan negara ini. Mereka bukan hanya pembawa tradisi keagamaan, tetapi juga agen perubahan yang berkontribusi besar dalam berbagai aspek kehidupan bangsa.

Santri adalah generasi penerus yang dididik dalam semangat keagamaan dan moral yang kuat. Mereka belajar bukan hanya tentang agama, tetapi juga tentang nilai-nilai seperti kesederhanaan, kejujuran, dan kasih sayang. Pendidikan ini membekali mereka dengan fondasi karakter yang kuat, yang sangat diperlukan dalam membangun masyarakat yang baik dan adil.

Selain itu, santri juga memainkan peran penting dalam pemeliharaan tradisi budaya dan nilai-nilai lokal. Mereka mengamalkan nilai-nilai agama dalam budaya setempat, yang memperkaya keberagaman budaya Indonesia. Dengan menjaga budaya dan nilai-nilai ini, mereka berperan dalam mempertahankan identitas bangsa.

Santri juga berperan dalam bidang pendidikan. Banyak pesantren di seluruh Indonesia yang berperan sebagai lembaga pendidikan dan penyiar ilmu. Mereka mengajarkan ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum kepada ribuan siswa setiap tahun. Hal ini membantu meningkatkan tingkat pendidikan dan literasi di Indonesia.

Tidak hanya itu, santri juga berperan dalam upaya sosial dan kemanusiaan. Mereka terlibat dalam kegiatan amal, bantuan sosial, dan proyek-proyek pembangunan. Inilah bentuk kontribusi mereka dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.

Dalam dunia modern yang terus berkembang, peran santri dalam teknologi dan inovasi juga semakin penting. Banyak santri yang mendapatkan pendidikan modern selain pendidikan agama, sehingga mereka dapat berperan dalam berbagai bidang, termasuk teknologi informasi, ekonomi, dan sains.

Dalam kesimpulan, peran santri dalam kemajuan Indonesia sangat penting. Mereka adalah agen perubahan yang membawa nilai-nilai agama, moral, dan budaya ke dalam masyarakat. Mereka juga berperan dalam meningkatkan pendidikan, kemanusiaan, dan inovasi di Indonesia. Oleh karena itu, kita harus mendukung dan menghargai kontribusi besar yang diberikan oleh santri kepada negara dan bangsa kita.

Terima kasih, semoga Allah SWT senantiasa memberkati santri dan negara Indonesia. Amin.

14. Peran Santri dalam Mencari Ilmu

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam, yang Maha Penyayang dan Maha Penyayang. Hari ini, mari kita berbicara tentang peran yang istimewa yang dimainkan oleh para santri dalam masyarakat kita dan bagaimana Ayat Al-Qur'an memandu peran mereka.

Santri adalah orang-orang yang berdedikasi dalam mengejar ilmu agama dan membentuk karakter mereka sesuai dengan ajaran Islam. Mereka adalah garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai agama, moral, dan budaya di tengah masyarakat yang terus berubah.

Salah satu Ayat Al-Qur'an yang menggarisbawahi pentingnya ilmu dan pendidikan adalah dalam Surah Al-Mujadala ayat 11, di mana Allah berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ - ١١

Artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan."

Ayat ini mengingatkan kita tentang keajaiban penciptaan Allah dan bagaimana Ilmu adalah kunci untuk memahami tanda-tanda kebesaran-Nya di sekitar kita. Santri, melalui perjalanan pendidikan mereka, mencari ilmu yang dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Di samping itu, dalam Surah Al-Alaq (Q.S. 96:1-5), Allah memulai wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW dengan firman-Nya:

"Iqra' (Bacalah) dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang paling pemurah. Yang mengajarkan dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."

Ayat ini menekankan pentingnya ilmu dan pembacaan. Santri adalah orang-orang yang senantiasa membaca dan mencari ilmu. Mereka membaca Al-Qur'an, hadis, dan literatur agama untuk memahami pesan dan petunjuk Allah.

Dalam konteks ini, para santri adalah wahana yang Allah SWT pilih untuk menjaga nilai-nilai Islam, menjalani kehidupan yang benar, dan memahami tanda-tanda kebesaran Allah di sekitar kita. Mereka adalah penerus tradisi ilmiah Islam dan penjaga iman yang benar.

Dengan demikian, mari kita mendukung dan memberdayakan para santri dalam peran istimewa mereka dalam masyarakat dan terus mendukung mereka dalam perjalanan mereka untuk mencari ilmu agama dan menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran-Nya. Semoga Allah SWT senantiasa memberkati mereka dan memberikan mereka keselamatan serta petunjuk dalam perjalanan mereka. Amin.

Terima kasih.

15. Peran Anak yang Menjadi Santri

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Semoga perdamaian, rahmat, dan berkah Allah senantiasa menyertai kita semua. Kita berkumpul di sini untuk mengambil hikmah dan pelajaran dari ajaran Islam.

Dengan izin Allah, pada hari ini, kita akan membahas topik yang sangat penting dalam agama Islam.

Hari ini, saya ingin berbicara tentang pentingnya memahami peran anak-anak yang menjadi santri dalam pembentukan masa depan agama dan bangsa kita.

Santri, yang berasal dari berbagai usia, termasuk anak-anak, adalah harapan masa depan agama Islam. Mereka adalah generasi yang dididik dalam semangat keagamaan dan nilai-nilai moral yang kuat sejak usia dini. Ini adalah fase kunci dalam pembentukan karakter mereka.

Tentu saja, memilih untuk mengirim anak-anak ke pondok pesantren atau madrasah adalah keputusan penting yang mesti disertai dengan dukungan, pemahaman, dan komitmen dari orang tua. Ini adalah investasi dalam masa depan spiritual dan moral anak-anak kita.

Anak-anak yang menjadi santri memiliki kesempatan unik untuk memahami Al-Qur'an dan hadis, menjalani ibadah secara teratur, dan mendapatkan pendidikan agama yang kokoh. Mereka juga belajar tentang disiplin, tanggung jawab, dan kebersamaan dalam lingkungan pesantren.

Namun, perlu diingat bahwa anak-anak adalah penerus ajaran agama Islam. Kita harus mendukung mereka dalam perjalanan mereka dan membantu mereka mengembangkan pemahaman agama yang seimbang. Ini akan membantu mereka menjadi individu yang berkontribusi positif dalam masyarakat dan bangsa.

Selain itu, kita juga harus memberikan cinta, perhatian, dan dukungan kepada anak-anak yang menjadi santri. Mereka mungkin merasa rindu akan keluarga mereka, dan ini adalah tugas kita untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi mereka.

Dalam kesimpulan, anak-anak yang menjadi santri adalah investasi berharga dalam masa depan agama dan bangsa kita. Mereka adalah pewaris tradisi ilmiah Islam dan nilai-nilai moral yang kuat. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua dan masyarakat harus mendukung mereka dengan penuh cinta, perhatian, dan pemahaman agar mereka tumbuh menjadi generasi yang kuat dalam iman dan berkontribusi positif dalam masyarakat. Terima kasih.

Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi mereka dalam perjalanan mereka sebagai santri.Amin.

16. Santri Berakhlak Mulia

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Hari ini, mari kita berbicara tentang santri yang berakhlak mulia. Santri adalah individu yang dididik dalam semangat keagamaan, dan mereka yang memiliki akhlak yang mulia adalah harta yang sangat berharga bagi masyarakat dan agama Islam.

Santri yang berakhlak mulia adalah mereka yang menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama dan nilai-nilai moral yang tinggi. Mereka tidak hanya memahami prinsip-prinsip ajaran Islam, tetapi juga mengamalkannya dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.

Allah SWT telah menyebutkan dalam Al-Qur'an, Surah Al-Qalam (Q.S. 68:4):

"Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) berada pada akhlak yang agung."

Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya akhlak yang agung dalam agama Islam. Santri yang berakhlak mulia meneladani Nabi Muhammad SAW, yang dijuluki sebagai "Al-Amin" (orang yang amanah) dan "Al-Sadiq" (orang yang jujur).

Ciri-ciri santri yang berakhlak mulia meliputi:

Kesederhanaan: Mereka hidup dengan sederhana dan tidak tergoda oleh kemewahan duniawi.

Kejujuran: Mereka selalu jujur dalam perkataan dan perbuatan mereka.

Kasih sayang: Mereka memperlakukan orang lain dengan kasih sayang dan saling peduli.

Ketabahan: Mereka mampu menghadapi ujian dan cobaan dengan ketabahan dan kesabaran.

Kepedulian sosial: Mereka terlibat dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Ibadah yang konsisten: Mereka menjalani ibadah dengan konsisten, termasuk shalat, puasa, dan berbagai ibadah lainnya.

Santri yang berakhlak mulia adalah teladan bagi masyarakat dan generasi muda. Mereka membawa cahaya kebaikan dan keteladanan dalam masyarakat, serta memperlihatkan bahwa kebaikan, integritas, dan moralitas adalah nilai-nilai yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kita semua memiliki tanggung jawab untuk mendukung dan memotivasi santri agar terus meningkatkan akhlak mereka. Dalam menghadapi berbagai tantangan dan godaan di dunia modern ini, akhlak yang mulia akan menjadi pedoman dan perlindungan yang kuat bagi mereka.

Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi dan memberikan kesuksesan kepada santri yang berakhlak mulia dalam perjalanan hidup mereka. Amin. Terima kasih.

17. Santri Akhir Zaman dan Zaman Now

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh!

Bismillahirrohmanirrohim alhamdulillahi raobbil alamin wassholatu wasslamu ala sayyidil mursalin waala alihi washohbihi ajmain. Amma ba'du.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wataala. Karena berkat rahmatNya-lah kita bisa berkumpul dalam tempat yang penuh dengan barokah ini. Betul?

Kedua kalinya, sholawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam. Karena berkat Rasulullah, kita bisa menikmati iman dan islam. Alhamdulillah!

Allahumma sholli ala Muhammad!

Santriwan dan santriwati, serta hadirin Rahimkumullah.

Sekarang sudah zaman akhir bukan zaman now lagi. Nah di zaman akhir ini tidak sedikit pemuda-pemudi khususnya kaum santri dan santriwati lebih khusus lagi santri yang mempopulerkan dirinya dengan sebutan SANTRI ZAMAN NOW atau santri milenial yang tidak memiliki "Akhlaqul Karimah" yakni prilaku terpuji.

Santri zaman sekarang sudah lumrah berani kepada ustaz dan kedua orang tuanya, kurang memuliakan kitabnya, sudah tidak peduli dengan bacaan qurannya. Mereka mulai terbuai oleh permainan medsos seperti Whatsapp, Facebook, dan Twitter.

Sehingga karena realitas inilah banyak santri yang kurang berkah ilmunya, tidak bahagia hidupnya hingga rasa putus asa pun menghampirinya. Padahal seandainya santri mau mengikuti wejangan kitab Taklim Mutaallim yang sudah lumrah diajarkan di pesantren mana pun pada saat awal masuk pesantren, niscaya santri zaman sekarang akan mendapati ilmu yang berkah, hidupnya bahagia dan tidak mudah putus asa.

Mengapa demikian?

Hadirin teman-temanku sekalian serta hadirin rahimakumullah

Dalam kitab karangan Syeikh Zarnuji itu disebutkan bahwa syarat orang mencari ilmu itu ada enam (6) perkara.

Pertama adalah "Cerdas (zakaa'in)", sebagai salah satu syarat pelajar adalah harus cerdas. Dalam hal ini santri now masih memenuhi syarat. Karena jika tidak, berarti santri itu akal pikirannya di bawah normal alias gila (majnun), sehingga tidak layak menjadi santri.

Kedua yaitu "Tidak gampang puas (hirshin)", seorang pencari ilmu tidak boleh gampang puas dengan apa yang sudah diperoleh. Karena dengan begitu ia akan terus belajar dan mutholaah. Santri yang mudah puas, hasilnya akan biasa-biasa saja. Namun bagi mereka yang kehausan ilmu akan jadi generasi santri yang benar-benar milenial.

Hadirin rahimakumullah

Selanjutnya yang ketiga adalah "Sabar (ishthibaarin)", nah di poin ini banyak santri zaman sekarang yang gagal. Tidak sedikit zaman sekarang santri yang tidak bisa bersabar. Mereka inginnya cepat pulang. Kalau ngaji ingin cepat pulang, ketika ro'an yang penting selesai, saat antri makan ingin cepat dapat bagian, saat antri mandi bawaannya ingin segera mandi.

Bukan hanya itu, saat mereka wiridan bakda sholat yang lima waktu mereka terburu-buru sehingga cendrung tidak khusyuk. Padahal bacaan sesudah sholat itu sangat-sangat penting terutama untuk melatih kesabaran.

Sekali lagi santri zaman sekarang kurang bisa SABAR

Syarat yang keempat yaitu "Punya bekal atau biaya (bulghatin)", rata-rata santri sekarang tidak ada yang tidak mampu. Para santri biasanya dibekali dengan uang yang cukup, kebutuhan lainnya juga sudah terpenuhi. Tidak ada santri kelaparan di zaman now.

Malah sebaliknya, santri zaman sekarang cenderung berlomba-lomba dalam balapan makan. Kalau mereka dibesuk atau dikirim bapak ibunya sering kali dibawakan makanan yang enak-enak, seperti sate, ayam panggang dan makanan siapa saji. Maka tidak heran jika santri sekarang itu rata-rata gemuk-gemuk.

Saat beru jadi santri ditimbang berat badannya masih kisaran 45 kg, tapi berselang beberapa tahun kemudian ditimbang lagi bobotnya sudah bertambah 2 kg rata-rata.

Para hadirin yang dimuliakan Allah

Syarat selanjutnya yakni yang kelima adalah "Mengikuti petunjuk ustaz atau guru (irsyadi ustazin)". Ini juga banyak santri yang tidak lolos dari syarat ini. Banyak santri sekarang yang berani kepada gurunya tidak mau diarahkan, dibimbing kurang menghiraukan. Ketika disuruh belajar malah cerita-cerita kesana-kemari.

Disuruh tidur, mala begadang. Pada saat jam pelajaran tiba malah tidur atau ngantuk. Sekali lagi, santri sekarang banyak yang kurang memperhatikan arahan dari ustaz dan ustazah.

Yang terakhir adalah "Waktu yang panjang (thuuli zamani). Artinya tidak cukup seorang santri itu hanya mondok satu bulan dua bulan, tapi minimal 3 tahun sampai 6 tahun.

Kalau ada sekarang istilah pondok kilat atau nyantri sebentar itu hanya sebagai hiburan saja. Karena ilmu yang diperoleh dalam waktu yang singkat itu kurang sempurna alias hanya tahu atau paham luarnya saja.

18. Hari Santri: Memuliakan Perjuangan Para Pencari Ilmu

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Hari Santri adalah momentum penting dalam kalender Islam yang secara khusus memperingati peran dan kontribusi santri dalam agama dan masyarakat. Hari ini, mari kita bersama-sama merenungkan makna Hari Santri.

Hari Santri adalah hari untuk merayakan dedikasi dan semangat para santri dalam mengejar ilmu agama, memahami ajaran Islam, dan menjalani kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai agama. Mereka adalah orang-orang yang mencari ilmu bukan hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk berkontribusi dalam memelihara dan menyebarkan ajaran Islam yang mulia.

Hari Santri juga merupakan penghormatan kepada para ulama dan kyai yang menjadi panutan dan pemimpin spiritual para santri. Mereka adalah teladan dalam menjalani kehidupan yang penuh ketakwaan, kesederhanaan, dan kejujuran.

Santri bukan hanya penerima ilmu, tetapi juga pengemban ajaran Islam. Mereka adalah garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai agama dan moralitas dalam masyarakat. Mereka memainkan peran penting dalam mempertahankan dan memahami tafsir Al-Qur'an, hadis, dan ilmu agama lainnya.

Sebagai umat Islam, kita memiliki kewajiban untuk mendukung dan menghargai peran penting yang dimainkan oleh santri dalam melestarikan dan memajukan agama Islam. Kita juga harus mengingat bahwa santri adalah generasi penerus yang akan mewarisi ajaran dan tradisi Islam kepada generasi berikutnya.

Ketika kita merayakan Hari Santri, mari kita bersama-sama berkomitmen untuk mendukung pendidikan agama, moralitas, dan integritas dalam masyarakat kita. Mari kita bersama-sama menghargai peran santri dalam menjaga cahaya Islam tetap berkilau dalam hati dan kehidupan kita.

Dengan demikian, mari kita sambut Hari Santri dengan penuh semangat dan rasa syukur atas peran penting yang dimainkan oleh para santri dalam agama dan masyarakat kita. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi dan melindungi mereka dalam perjalanan mereka sebagai pencari ilmu dan penjaga nilai-nilai agama. Amin.

Terima kasih.

19. Teladani Ulama dan Santri, Pertahankan Kedaulatan

"Bismillahirrahmanirrahim. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, marilah kita mulai ceramah kita hari ini dengan memohon petunjuk-Nya."

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Pada momentum yang mulia ini mari kita senantiasa meningkatkan dan menguatkan takwa kita kepada Allah swt dengan menjalankan segala yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala yang dilarangnya. Semoga kewajiban khatib menyampaikan wasiat takwa ini bukan hanya untuk menggugurkan rukun khutbah namun harus mampu kita alikasikan dalam kehidupan di dunia. Karena ketakwaan merupakan sebaik-baik bekal dalam mengarungi kehidupan yang tidak abadi ini. Akhiratlah yang menjadi tempat abadi dan terbaik bagi kita sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an Surat Al-A'la ayat 17:

وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ

Artinya: "Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal".

Maasyiral Muslimin rahimakumullah, Pada kesempatan ini, dimana kita masih diberikan kenikmatan yang terus mengiringi tarikan nafas kita, sudah menjadi keniscayaan untuk senantiasa bersyukur atas nikmat yang tak bisa kita hitung satu-persatu ini. Di antara nikmat yang kita rasakan tanpa ikut berjuang meraihnya adalah nikmat kemerdekaan di negeri tercinta kita ini. Kemerdekaan menjadi sebab kita bisa beraktivitas dan beribadah dengan tenag dan khusyuk. Kemerdekaan menjadikan kita jauh dari rasa takut sehingga mampu menjalankan roda kehidupan ini dengan baik.

Nikmat kemerdekaan ini merupakan buah manis dari perjuangan orang tua, pejuang, dan para pendahulu kita termasuk di dalamnya berkat perjuangan ulama dan santri. Mereka adalah elemen yang tidak bisa terpisahkan dari sejarah merdekanya Indonesia dari belenggu penjajahan. Oleh karena itu, sangat tepat sekali pemerintah memberi penghargaan sekaligus menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Sebuah bukti pengakuan pemerintah atas perjuangan para santri dan ulama pesantren dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Penetapan Hari Santri Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015 ini berdasar sejarah saat NICA (Netherlands Indies Civil Administration) membonceng tentara Sekutu (Inggris) hendak kembali menduduki Indonesia dalam Agresi Militer Belanda II pasca-kekalahan Jepang oleh Sekutu.

Sejarah ini penting kita ketahui untuk menjadi bagian rasa syukur kita kepada Allah. Jangan sampai kita melupakan sejarah sehingga kita tidak bisa bersyukur. Allah telah mengingatkan bahwa jika kita bersyukur, maka nikmat akan ditambah. Sebaliknya, jika kita tidak pandai bersyukur maka kita tinggal menunggu azab-Nya yang pedih. Artinya jangan sampai kita lupa sejarah sehingga kenikmatan kemerdekaan ini akan dihilangkan dari negeri ini. Naudzubillah min dzalik.

Sekali lagi kita harus ingat Ayat Al-Qur'an yang melandasi prinsip syukur dalam surat Ibrahim ayat 7:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Artinya: "(ingatlah juga) tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, "Sesungguh­nya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS Ibrahim ayat 7)

Maasyiral Muslimin rahimakumullah, Kita perlu ingat bahwa Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945 bukanlah akhir dari perjuangan bangsa Indonesia. Dalam menjaga kemerdekaan tersebut, para ulama dan santri sudah menyiapkan diri jika ada pihak-pihak yang akan merebutnya kembali. Nyatanya hal itu terjadi karena Indonesia menghadapi agresi Belanda II. Di saat itulah para pemuda Indonesia melalui Laskar Hizbullah, dan lain-lain sudah siap menghadapi perang dengan tentara sekutu.

Pertempuran mencapai puncaknya di Surabaya pada 10 November 1945 yang saat ini diresmikan menjadi Hari Pahlawan Nasional. Momen tersebut tidak terlepas dari dicetuskannya Fatwa Resolusi Jihad NU oleh KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945. Resolusi Jihad Kiai Hasyim Asy'ari menggerakkan seluruh elemen bangsa untuk mempertahankan kemerdekaan dari Agresi Militer Belanda kedua yang membonceng Sekutu.

Resolusi Jihad berdampak besar dan menjadi penyemangat para santri dan masyarakat untuk ikut serta dalam pertempuran 10 November 1945. Bukan hanya di Jawa Timur saja. Di berbagai daerah juga dilakukan perlawanan oleh para santri terhadap penjajah seperti masyarakat di Semarang yang mengadakan perlawanan ketika tentara Sekutu memasuki ibu kota Jawa Tengah itu.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,
Dari proses perjuangan inilah, akhirnya Allah memberikan kemudahan kepada bangsa Indonesia untuk kembali meraih kemerdekaan. Masa-masa sulit yang dihadapi berganti dengan kemudahan. Hal ini selaras dengan firman Allah dalam surat As-Syarh Ayat 5 dan 6:

فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا

Artinya: "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sungguh sesudah kesulitan itu ada kemudahan."

Kemudahan dan kenikmatan yang sudah ada dalam genggaman tangan kita saat ini harus benar-benar kita pegang kuat dengan salah satunya meningkatkan kecintaan kita kepada tanah air. KH Hasyim Asy'ari sendiri telah menegaskan dengan sebuah maqalah yang sangat populer yakni: "Hubbul wathan minal iman" yakni cinta tanah air atau nasionalisme merupakan sebagian dari iman.

Kecintaan kepada tanah air juga dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw dalam sebuah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahih Bukhari, juz III, halaman 23:

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ، عَنْ حُمَيْدٍ، عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، «أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانَ إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ، فَنَظَرَ إِلَى جُدُرَاتِ المَدِينَةِ، أَوْضَعَ رَاحِلَتَهُ وَإِنْ كَانَ عَلَى دَابَّةٍ حَرَّكَهَا مِنْ حُبِّهَا

Artinya: "Ketika Rasulullah hendak datang dari bepergian, beliau mempercepat jalannya kendaraan yang ditunggangi setelah melihat dinding kota Madinah. Bahkan beliau sampai menggerak-gerakan binatang yang dikendarainya tersebut. Semua itu dilakukan sebagai bentuk kecintaan beliau terhadap tanah airnya. " (HR Bukhari).

Oleh karena itu Maasyiral Muslimin rahimakumullah, Pada kesempatan mulia ini, mari kita senantiasa berterimakasih kepada para ulama dan santri yang telah menjadi syuhada dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Mari teladani perjuangan mereka yang terbukti dalam sejarah menjadi bagian penting dalam mengobarkan semangat berjuang mengusir penjajah dari negeri Indonesia. Jasa mereka menjadikan bangsa Indonesia menikmati manis dan nikmatnya udara merdeka sehingga bisa beraktivitas dan beribadah dengan nyaman dan khusyuk.

Allah berfirman dalam Surat Luqman, ayat 12:

أَنِ اشْكُرْ للهِ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ

Artinya: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri."

20. Santri: Masa Lalu dan Masa Kini

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam, yang Maha Penyayang dan Maha Penyayang. Hari ini, kita berkumpul di sini untuk merenungkan perbandingan antara santri zaman dulu dan zaman sekarang. Dunia telah berubah, dan peran serta tantangan para santri dalam menjaga ajaran Islam juga mengalami perubahan signifikan.

Santri adalah garda terdepan dalam menjaga keaslian dan nilai-nilai agama Islam. Mereka adalah orang-orang yang mencari ilmu, menjalani ibadah, dan berusaha untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Namun, apa yang membuat perbedaan antara santri zaman dulu dan zaman sekarang? Mari kita memahami hal ini dengan lebih dalam.

Hari ini, mari kita membandingkan peran dan tantangan yang dihadapi oleh santri zaman sekarang dengan masa lalu. Dunia telah berubah begitu cepat, dan santri sebagai penjaga tradisi agama Islam menghadapi perubahan yang signifikan dalam masyarakat dan pendidikan. Dalam ceramah ini, kita akan mencoba memahami perbedaan dan persamaan antara santri zaman dulu dan sekarang.

Akses Informasi: Di masa lalu, santri memiliki akses terbatas ke sumber daya dan informasi. Mereka belajar terutama melalui kitab-kitab tradisional dan pengajar langsung. Namun, santri zaman sekarang memiliki akses luas ke sumber daya, termasuk internet, buku elektronik, dan materi pembelajaran daring. Ini membuka peluang baru untuk mendalami ilmu agama.

Pendekatan Pendidikan: Pendidikan santri masa lalu sangat berfokus pada hafalan Al-Qur'an dan kitab-kitab klasik. Di zaman sekarang, pendekatan pendidikan lebih cenderung terstruktur dengan perpaduan ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum. Santri diberikan pendidikan yang lebih komprehensif.

Teknologi dan Komunikasi: Santri zaman sekarang lebih terpapar dengan perkembangan teknologi dan komunikasi. Mereka dapat mengikuti kuliah online, mengakses literatur agama, dan berkomunikasi dengan ulama dari seluruh dunia melalui media sosial. Ini memungkinkan mereka untuk lebih terhubung dengan komunitas global Muslim.

Tantangan Pemahaman: Meskipun akses informasi lebih besar, santri zaman sekarang juga dihadapkan pada tantangan pemahaman. Mereka harus mampu menyaring informasi dan menghadapi ideologi radikal yang mungkin ada di dunia maya. Oleh karena itu, literasi agama yang baik sangat penting.

Peran Sosial: Santri zaman dulu sering fokus pada pendalaman ilmu agama, sementara santri zaman sekarang juga dituntut untuk aktif dalam masalah sosial, kemanusiaan, dan kebijakan publik. Mereka memiliki peran yang lebih luas dalam masyarakat.

Pembelajaran Antarbudaya: Santri zaman sekarang sering terlibat dalam pertukaran budaya dan dialog antarumat beragama. Ini membantu membangun pemahaman lintas budaya dan menghadapi tantangan global bersama-sama.

Perbandingan ini menunjukkan bahwa peran santri tetap penting dalam menjaga dan menyebarkan nilai-nilai Islam, tetapi cara mereka belajar dan berinteraksi dengan dunia telah berubah secara signifikan. Dalam menghadapi tantangan zaman, penting bagi santri untuk tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam, terus memperdalam pemahaman agama, dan berperan aktif dalam memajukan masyarakat. Dengan demikian, mereka dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam dunia yang terus berubah ini.

Dalam penutup, marilah kita selalu menghargai peran yang dimainkan oleh santri, baik yang datang dari masa lalu atau yang berjuang di zaman sekarang. Keduanya memiliki dedikasi dan semangat dalam menjaga kebaikan agama dan berperan dalam membentuk masa depan Islam.

Sambil berterima kasih kepada para santri yang telah berjuang selama ini, mari kita juga memberikan dukungan dan semangat kepada santri zaman sekarang yang berjuang di tengah perubahan zaman. Mari kita berkomitmen untuk terus mendalami pemahaman agama, menjaga nilai-nilai moral, dan berkontribusi positif dalam masyarakat.

Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi para santri dan memberikan mereka kekuatan untuk menjalani peran mereka dengan baik. Amin.

Terima kasih, dan assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Demikian 20 contoh ceramah Hari Santri Nasional 2023 yang bisa dijadikan referensi. Semoga membantu yah,detikers!




(edr/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads