Bahtiar Pastikan Beras Impor 70.000 Ton Tak Akan Disalurkan ke Warga Sulsel

Bahtiar Pastikan Beras Impor 70.000 Ton Tak Akan Disalurkan ke Warga Sulsel

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Jumat, 20 Okt 2023 13:10 WIB
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin didampingi Bupati Maros Chaidir Syam.
Foto: Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin didampingi Bupati Maros Chaidir Syam. (Ahmad Nurfajri/detikSulsel)
Maros - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin menegaskan beras impor 70.000 ton tidak ada disalurkan untuk masyarakat Sulsel. Beras itu dianggap cuma cadangan untuk menyuplai provinsi lain.

"Jadi dipastikan tidak ada yang disalurkan kepada masyarakat," tegas Bahtiar saat panen raya di Desa Alatengae, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Jumat (20/10/2023).

Bahtiar mengaku sudah meminta penjelasan bulog terkait hal itu. Dia menyebut bulog juga tidak akan sembarangan melakukan distribusi beras impor.

"Bulog itu ke masyarakat kalau ada perintah dari kita. Misalnya untuk menangani inflasi, ya itupun sudah ada aturannya beras apa istilahnya itu ya. Jadi tidak sembarangan," ujarnya.

Bahtiar mengatakan pihaknya sudah meminta Bulog agar memberdayakan komoditi pangan lain selain beras. Dia optimistis ketahanan pangan terwujud jika komoditas lain bisa dimaksimalkan.

"Justru yang harus kita pikirkan Bulog ini, bagaimana bisa ke depan menyerap selain padi. Lagi kita pikirin. Bayangin kalau bulog bisa menyerap komoditi lain. Itu bulog kita perkuat karena bulog ini mewakili negara," imbuh Bahtiar.

Di satu sisi, Bahtiar menyebut 70.000 ton beras impor masuk Sulsel cuma untuk menyuplai provinsi lain. Hanya saja, beras itu diakui ditempatkan di Sulsel.

"Sulsel menjadi cadangan pangan nasional. Beras kita memang kita simpan di gudang, karena itu sampai di Papua juga. Kalau ada apa-apa bisa kita suplai. Cuma memang tempatnya di sini," ucapnya.

Dia mengklaim Sulsel saat ini dalam kondisi surplus beras dengan pasokan mencapai 1,7 juta ton. Bahkan stok beras itu baru terserap sekitar 80.000 ton.

"Kalau tidak salah, 1,7 juta ton (beras) di Sulawesi Selatan itu. Sementara yang kita pakai kan baru 80.000 ton. Kurang dari 100.000 ton," ucap Bahtiar.

Sebelumnya diberitakan, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sulselbar M Imron Rosidi mengaku impor 70.000 ton beras akan didatangkan secara bertahap. Dari total itu, ada 40.000 ton di antaranya yang didatangkan dari Thailand.

"Tapi yang sudah jelas itu 40.000 dari Thailand, nanti di awal November atau minggu kedua November itu datang secara bertahap. Mungkin datang pertama 12.500," pungkasnya.


(sar/ata)

Hide Ads